Murid Baru

12 4 12
                                    

Disebuah kota Tokyo. Seorang gadis cantik sedang berlari terburu karena di kejar waktu jam masuk sekolah.

Sakina POV

Namaku Sakina Ai, usiaku 15 tahun.
Cita citaku adalah ingin menjadi seorang penyanyi. Hobbyku adalah menyanyi. Aku bersekolah di sekolah High School.

Hari ini sedih banget sih kenapa aku harus bangun kesiangan sih. Aku harus buru masuk sekolah sebelum bel masuk berbunyi.

Namun saat lari tidak sengaja aku menabrak seseorang dari arah lain.

BRAK!

"Aduh sakit siapa sih?"

"Eh maaf maaf aku tidak sengaja." Kata orang itu.

"I-ie tidak apa apa tapi aku harus buru ke sekolah maaf ya aku juga engga merhatiin jalan."

"Oh kalau begitu kita berdua sama sama salah ya."

"Hehe.. ohia aku lupa aku telat masuk sekolah a.... Ya sudah ya aku pergi dulu dah...."

Akhir aku harus pergi meninggalkan orang itu. Ya walaupun kami belom saling kenal sih...

Dan ketika sampai di sana aku tepat waktu masuk kelas pas ketika bel masuk berbunyi.

"Selamat pagi Sakina." Kata salah satu temanku. Dia adalah sahabat ku Sakura.

"Pagi Sakura."

"Kau tepat waktu masuk kelas."

"Iya."

"Sensei datang." Kata salah satu temanku.

Lalu guru datang ke kelas ku bersama dengan seseorang bersamanya. Ohia nama guru ku Mizuki Kanzaki. Ia adalah wali kelas ku dan juga guru padus.

"Anak anak hari ini kita kedatangan murid baru! Silahkan kenalkan dirimu ya!"

"Baik sensei namaku Jimin Park, aku pindahan dari Amerika. Salam kenal semuanya."

"Salam kenal." Seru semuanya.

"Yuki-san kau duduk di sebelah sana ya, disebelah Sakina."

"Baik sensei."

Lalu Yuki duduk di sampingku.

"Halo namaku Sakina Ai." Kataku saat Yuki sudah duduk disampingku.

"Em iya aku Jimin Park salam kenal."

" Salam kenal juga."

Dan kelas pun dimulai.

"Nah anak anak pelajar pertama kita Bahasa Indonesia ya."

"Iya sensei." Seru semua murid.

Dan beberapa jam kemudian bel sekolah berbunyi yang menandakan jam istirahat sudah tiba.

"Jimin kamu bawa bekal?" Tanyaku.

"Um tidak." Jawab Jimin.

"Oh mau kekanti?"

"Iya."

"Bareng yuk."

"Eh apa tidak apa apa?"

"Tidak papa ayo."

"I-iya."

Lalu kami berdua pergi ke kantin. Dan membeli makanan dan makan bersama.

TBC

Sampai disini dulu ya ceritanya
Tunggu ya lanjutannya
Terima kasih

Lovely LiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang