#1 : Kelainan

70 9 6
                                    

Bruk...

"Maafkan aku, aku tidak sengaja menabrakmu," sahutku pada orang yang baru saja aku tabrak.

"Tidak apa, lagi pula itu juga tidak terlalu sakit," jawabnya sembari memberikan senyumannya padaku dengan ramah.

"Permisi, boleh aku tahu siapa namamu?," tanyaku pada orang yang sangat ramah tadi.

"Namaku Celya Anastasya, siapa namamu?," jawabnya dan tanyanya lagi padaku.

"Namaku Syakhira Alifya, apa kau mau berteman denganku?, aku bersekolah di dekat sini, bagaimana denganmu?," tanyaku padanya.

"Aku bersekolah di rumah, orang tuaku tidak mengizinkanku bersekolah di luar," jawabnya padaku.

"Oh begitu, tapi apa kau mau berteman denganku?," tanyaku padanya.

"Hm, tentu saja kenapa tidak, tapi aku harus pulang sekarang, ayo saling menyapa jika kita bertemu," jawabnya padaku.

"Hm tentu saja, aku akan menyapamu, sampai jumpa lagi," jawabku padanya.

Ya namaku adalah Syakhira Alifya, usiaku empat belas tahun, aku lahir dari keluarga yang mewah. Aku adalah anak tunggal dari keluarga ini, aku memiliki sesuatu yang tidak dimiliki oleh banyak orang, ibuku bilang aku dilahirkan sangat spesial, namun ayahku bilang ini aneh tapi ayah masih bisa menerimanya.

orang tuaku telah melakukan segala upaya untuk menghilangkan apa yang seharusnya tidak ada dalam diriku, namun sia sia. Salah satu dari mereka yang akan menyembuhkan ku berkata 'ini tidak bisa di ubah, dirinya menolak untuk membuang hal spesial itu'. Aku tidak tahu apa yang ia katakan, tapi mereka semua bilang aku akan bahagia dengan sesuatu yang spesial yang ada di diriku.

Aku sangat senang karna memiliki sesuatu yang spesial dan tidak dimiliki oleh orang lain. Namun hal spesial yang aku punyai membuat banyak orang takut berteman denganku, mereka mengatakan bahwa ini adalah kutukan atas dosa besar yang telah aku lakukan di kehidupanku sebelumnya.

Tidak banyak yang mau berteman denganku, hanya ada beberapa saja yang tidak takut dan mau berteman denganku. Diantaranya adalah kumbang kecil yang berwarna merah, seekor lebah yang tidak memiliki teman dan seorang anak laki laki dengan banyak darah di pergelangan tangannya. Aku tidak tahu kenapa banyak sekali darah yang ada di tangannya, aku takut akan menyakiti perasaannya jika aku menanyakan hal itu padanya, karna itu aku tetap diam dan tersenyum.

"Aku tau kau pasti akan sangat penasaran dengan lukaku ini," sahut seseorang dari belakang dan tiba tiba.

"Bagaimana kau bisa mengetahuinya?," tanyaku pada temanku.

"Sudah kubilang kau tidak akan bisa menyembunyikan apapun dariku kan?," tanyanya padaku.

"Hmm, kau benar, tapi sebelum itu beritahu aku siapa namamu?," tanyaku padanya.

"Namaku Harris, umurku 10 tahun, dan luka ini di buat oleh seseorang yang sangat aku percaya," jawabnya sembari melihat ke arah luka di pergelangan tangannya.

"Bagaimana bisa orang yang sangat kau percaya memberikanmu luka itu?," tanyaku padanya.

"Sebenarnya ia adalah seseorang yang sangat baik, namun orang lain telah berkuasa atas dirinya, ia disuruh untuk membunuh ibunya sendiri, namun saat ia akan membunuh ibunya dengan sebilah pisau, seekor kupu kupu melintas dan membuatku menunjuk ke arahnya hingga akhirnya tanganku lah yang mengenai pisau itu," jawabnya sembari menundukan kepalanya.

"Tenang lah, jangan bersedih aku menemanimu disini sekarang, dan juga itu adalah hal yang tidak di sengaja," jawabku pada anak itu.

"Hm kau benar, ah dan juga aku memiliki sebuah permintaan untukmu, apa kau bersedia untuk melakukannya..?," tanyanya padaku.

"Selama aku bisa melakukannya, akan aku turuti," jawabku pada anak itu.

"Baiklah, tolong katakan pada ibuku untuk mengunjungi pemakamanku sekali saja, karna aku sangat merindukan ibuku," jawabnya padaku sembari meneteskan air mata.

"Hm akan aku lakukan, tapi siapa ibumu...??," tanyaku padanya.

"Rumahku berada di dua rumah sebelum rumahmu berada, katakan saja 'jika kau ibunya Harris datanglah ke makamnya, ia sangat merindukanmu' dan juga kau harus datang mengunjungiku," jawabnya padaku.

"Aku akan mengatakannya, dan aku pasti akan datang," jawabku padanya.

"Dan juga jangan malu akan perbedaanmu itu, kau terlihat sangat cantik dengan itu, cintailah hidupmu tuhan telah memberimu kesempatan untuk bahagia," jawabnya padaku sembari pergi.

Aku memiliki seorang teman sesama manusia yang tidak takut padaku dan mau menjadi temanku, namanya adalah Teresa Heather, ia adalah seorang anak perempuan yang sebaya denganku. Ia memiliki kekurangan di mata kanannya, mata kanannya di tutup oleh eyepatch, dan aku belum pernah melihat ia membuka eyepatchnya bahkan hingga sekarang

Love Your LiveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang