BAB 6

440 66 6
                                    

"Kau baik-baik saja?" tanya Wendy pada Kai di suatu malam

"Mmm... menurutmu bagaimana jika ayah tahu keadaan Jisoo? "pikir Kai sambil memandang langit malam dari atas balkon

"Entahlah, yang pasti paman mungkin akan sangat marah"

"Pada siapa?"

"Dirinya sendiri, aku pikir kau sudah tahu kalau paman Jaesoo memang sangat kasar jika menyangkut hidup dan mati Jisoo, apalagi setelah kematian bibi..."

"Aku tahu" Kai dalam kebingungan namun berusaha tenang

Wendy khawatir, karena mungkin saja pamannya akan menyalahkan Kai.

"Mm... oppa, menurutmu apa Maria pergi ke tempat jauh dengan memakai tubuh Jisoo?" tanya Wendy

Mendengar pertanyaan Wendy, sekilas ingatan Kai kembali ke masa itu. Masa dimana pertama kali ia bertemu Jaesoo di panti asuhan, saat kepala panti mempertemukan mereka.

"... wanita itu menolak membawa serta Kai karena ada orang lain yang lebih membutuhkan dia. Aku rasa orang yang di maksud adalah anda, tuan Kim" tukas kepala panti saat itu

"Apa kau mengenalnya?" Jaesoo penasaran

"Iya, dia seorang dukun wanita dari Daejeon. Dia sering datang memberikan sumbangan untuk anak-anak, saya juga tidak menyangka dia akan tertarik begitu melihat Sehun..." ujar kepala panti

"Dukun?" Jaesoo heran

Saat itu Kai mendengar semuanya, ia juga mulai tahu masa lalu Jaesoo setelah 2 tahun tinggal bersama keluarga Jisoo. Jaesoo memiliki hubungan spesial dengan wanita yang mengadopsi Sehun, Kai sempat beberapa kali minta tolong pada Jaesoo untuk mempertemukannya dengan wanita itu agar ia bisa bertemu Sehun. Namun Jaesoo dengan tegas menolak, bahkan pria yang hobi mabuk itu akan sangat marah sampai memukul Kai jika ia masih menyebut wanita itu terus menerus.

Kai ingat dengan jelas, ia berasumsi bahwa mungkin Maria pergi ke Seoul menemui Jaesoo.

"Mwo??" Wendy kaget mendengarnya "Apa kita harus mencarinya ke Seoul?"

"Aku akan pergi besok" kata Kai dengan tegas

"Sendiri? Oppa, jangan gila... yang kau hadapi bukan orang sembarangan" pinta Wendy

"Aku tak ingin ada korban lain" tukas Kai

"Bagaimana denganmu? Jika sesuatu terjadi padamu, siapa yang akan menolong? Jika kau tak selamat, Jisoo juga tak akan pernah kembali" Wendy memohon dengan mata berkaca-kaca di depan Kai

Kai mulai memikirkan ucapan Wendy, gadis itu benar. Orang yang bisa membantunya hanya Sehun, meski hubungannya dengan sang adik masih canggung. Ia harus tetap memikirkan keselamatan Jisoo.

 SEOUL, 10 DESEMBER 2017

Menjelang tengah malam, Jaesoo baru kembali dari kantor. Hari yang melelahkan, karena pekerjaannya akhir-akhir ini sedikit terganggu. Ia ingin menghubungi Jisoo karena beberapa hari terakhir putri semata wayangnya itu sulit dihubungi. Setelah membersihkan diri dan bersiap tidur, ia mencoba menghubungi Jisoo. Namun ia terkejut karena mendengar suara ponsel berdering di dalam apartemen sederhananya. Ia mencari sumber suara, hingga mendapatkan ponsel Jisoo berdering di atas kasur kamar putrinya. Pria paruh baya itu semakin shock karena mendapati tas sekolah Jisoo juga ada disana. 

Tak berapa lama ia mendengar seseorang masuk apartemen.

"Ayah... kau sudah pulang?" teriak suara itu setelah mendapati sepatu Jaesoo bertengger di rak sepatu

"Jisoo ya~ kapan kau kembali?" tanya Jaesoo masih shock

"Tadi siang, aku membeli ayam untuk makan malam. Ayah sudah makan?" 

[ON GOING] INDIGO - ANOTHER WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang