Zach berjalan menuju sebuah kamar apartmen. 133 tertulis diatas pintu cokelat itu. Ia membuka pintu dan mendapati Gabbie kakaknya sedang membaca majalah di sofa.
"hey" sapa Zach.
"hey, how's your day?" tanya Gabbie.
"not so bad." jawab Zach lalu duduk disamping kakaknya dan menyalakam TV.
"mau makan?" tawar Gabbie.
"nanti aja" tolak Zach, matanya masih fokus pada layar TV. Gabbie yang mendengar tolakan Zach melanjutkan kegiatannya membaca majalah.
"Gab" panggil Zach.
"hmm?" jawab Gabbie.
"gue mau jalan-jalan keluar." ucap Zach.
"emang lo tau?" tanya Gabbie.
"gue cuma mau beli kopi disamping apartmen kok." ucap Zach.
"yaudah, bawa hp lo. Kalo nyasar telpon gue." Gabbie memberi izin. Zach yang mendegar perkataan kakaknya itu langsung pergi keluar. Sedangkan Gabbie melanjutkan kegiatannya.
💋💋💋
"Daniel stop!" teriak Chloe dari dalam mobil.
"udah tenang aja." jawab Daniel santai dan terus memacu mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata.
"Daniel! Kalo lo gak pelan gue loncat ni." ancam Chloe berpura-pura ingin membuka pintu mobil.
"gila lo ya!" jawab Daniel lalu menurunkan kecepatannya hingga batas normal.
"puas?" tanya Daniel saat mobil mereka telah melaju dalam kecepatan normal.
"lo mau mati?" tanya Chloe.
"ya kagalah!" jawab Daniel.
"kalo gak mau mati napa lo bawa mobil ngebut-ngebut gitu? Sama aja lo nyari mati tau gak! Kalo lo doang yang mati sih gak papa. Lah, kasian guenya yang masih mau hidup!" omel Chloe.
"dasar cerewet! Sukur gue jemput lo!" jawab Daniel.
"bodo! Yang penting gue masi idup!" ucap Chloe yang tak dijawab lagi oleh Daniel.
💋💋💋
Walaupun bel sekolah telah berbunyi pertanda semua siswa sudah boleh pulang, itu tak berlau dengan seorang Jonah Marais. Sekarang,
Ia sedang berlatih basket bersama Corbyn. Keringat membasahi seluruh muka mereka berdua.
"Jo, gak mau istirahat?" tanya Corbyn pada Jonah yang sedang berusaha memasukkan bola kedalam ring.
"nanti aja." jawab Jonah terus-menerus melempar bolanya.
"Cor." panggil Jonah.
"hmm?" jawabnya.
"ada anak baru ya?" tanya Jonah.
"iya, namanya Zach kalo ga salah." jawab Corbyn sambil membetulkan tali sepatunya.
"Zach? Cowo?" tanya Jonah lagi.
"iya, kayaknya dia deket banget deh sama Chloe." jawab Corbyn.
"deket gimana?" Jonah memberhentikan aktifitasnya.
"ya, tadi gue liat mereka jalan bareng." jawab Corbyn.
"kapan? Dimana?" Jonah terlihat sangat bingung.
"waktu istirahat. Di deket ruang musik" jawabnya.
"napa emang? Lo cemburu?" sekarang, Corbyn yang kembali bertanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Will Be The Same??? (Zach Herron)
Romance"Zach, lo boleh pergi ninggalin gue." "kenapa gue harus pergi?" "karena dengan kondisi gue yang kaya gini. Gue gak cocok buat jadi milik lo. Lo bisa cari yang lain. Gue ikhlas" "listen, gue gak mau cewe yang sempurna. Gue mau cewe yang tulus, kuat...