Warning!
Mengandung unsur dewasa.
Bagi yang puasa diharapkan untuk membaca pada saat setelah buka saja-3-"Ayo Chewy yah! Kau kalah lagi hahaha.."
"Sikat Tzu!"
"Sepertinya kau sial sekali ya. Daritadi kau kalah terus."
Kira-kira itulah beberapa teriakan yang menemani kekalahan Tzuyu dalam permainan mereka malam ini. Mereka hanya bermain kartu. Ya. Namun yang membedakan hanyalah orang yang kalah harus meneguk setengah gelas soju. Gila memang, namun mereka menyukainya. Karena sejak tadi Tzuyu yang paling sering kalah. Entah dia kurang pandai bermain, atau dia sedang sangat sial.
"Yah, kalian tidak kasihan apa sama Tzuyu? Sepertinya dia hampir mabuk." Kata Jihyo sambil melihat ke arah Tzuyu yang memegangi kepalanya –mulai pusing sepertinya.
"Eyy unnie, kami masih ingin, hik, bermain. Unnie bawa saja dulu Tzuyu ke kamar. Biarkan kami bermain, hik, dulu. Bukan begitu kawan-kawan? Ayo, hik, make some noiseee!" Kata Dahyun setengah mabuk sambil melemparkan kartu ditangannya keatas.
"YAHOOOO!" Seru yang lainnya–Nayeon, Jeongyeon, Chaeyoung, Momo, Sana terkecuali Mina yang terlihat masih "waras" dibanding mereka.
"Dasar wanita-wanita gila. Yasudah, jangan lupa bereskan kekacauan kalian!" Balas Jihyo sambil membopong tubuh Tzuyu yang mulai lemas karena pengaruh minuman keras.
"Ne, ahh pergilah unnie!" Kata Chaeyoung sambil menjentikkan jarinya dengan mata setengah tertutup.
"Sudah diam kau. Mari kita main lagi!" Seru Jeongyeon yang dibalas teriakan gila oleh yang lainnya.
"Aish, mereka benar-benar tidak tau malu.." Gerutu Jihyo sambil berjalan ke arah kamarnya.
Krett
Pintu kamarnya terbuka pelan diikuti oleh Jihyo –bersama Tzuyu. Jihyo kemudian membaringkan Tzuyu di ranjangnya.
Brugh
"Aahh Tzuyu-ah.."
Tubuh Jihyo tanpa sengaja ikut menimpa tubuh Tzuyu karena tangan Tzuyu yang tak melepas rangkulannya di leher Jihyo. Dan yang membuat Jihyo mendesah adalah, posisi wajah Tzuyu sekarang menempel pada dadanya.
"Hmmm mmm.." Tzuyu terus mengusapkan wajahnya di dada Jihyo tanpa memperdulikan Jihyo yang mati-matian menahan desahannya.
"Y-yaah Tzuyu.." Jihyo berusaha melepaskan diri namun tangan Tzuyu tetap melingkar di pinggangnya.
"Unnie.." Panggil Tzuyu pelan setelah mengangkat wajahnya.
"M-mwo?"
"Kenapa milikmu, besar sekali hm?" Tanya Tzuyu polos sambil menatap dada Jihyo.
"Ma-mana aku tau!" Jawab Jihyo tergagap mendengar pertanyaan erotis Tzuyu.
"Boleh aku meremasnya?" Tanya Tzuyu lagi.
"Emhhh hhh.." Erang Jihyo pelan karena jempol Tzuyu yang mulai menggelitik putingnya pelan dari luar bajunya.
"Apa kau suka?" Goda Tzuyu sambil memencet-mencet puting Jihyo seperti tombol dengan kedua jempolnya.
"Aah yaahh.." Jihyo ingin mengelak namun kenyataannya sentuhan Tzuyu membuatnya mulai lupa diri.
Tzuyu kemudian membalikkan posisi. Sekarang Jihyo berada dibawah kungkungan Tzuyu yang menatapnya dalam. Tzuyu kemudian memajukan wajahnya hingga tersisa setengah senti saja bibir mereka akan bertemu.
"Kurasa aku menyukai unnie..." Bisik Tzuyu tepat di depan bibir Jihyo membuat bibir mereka sesekali bersentuhan. Jihyo menahan nafas melihat bibir Tzuyu dihadapannya. Lalu akhirnya Tzuyu mulai melumat bibir Jihyo bergantian sambil sesekali menggigit bibirnya.
"Eummhhhh.." Erang Jihyo tertahan karena bibir Tzuyu yang terus membungkan bibirnya.
Setelah puas menciumi bibir Jihyo, kini bibir Tzuyu turun ke leher Jihyo. Mencium sambil sesekali menjilati leher Jihyo diikuti gigitan-gigitan kecil yang memancing desahan Jihyo.
"Chewy-aahhh..." Desah Jihyo sambil menjambak pelan rambut Tzuyu.
Tzuyu yang tak sabar mulai membuka kaos tipis yang membalut tubuh Jihyo. Diremasnya kedua gundukan menggemaskan Jihyo dengan pelan sambil terus menjilati leher Jihyo.
"Yaaahh begitu- euhhh.." Erang Jihyo menikmati setiap sentuhan Tzuyu pada dirinya.
Tangan Tzuyu pun beralih ke punggung Jihyo. Mengusapnya pelan lalu naik melepaskan kaitan bra Jihyo.
"Wow.." Takjub Tzuyu setelah bra Jihyo terlepas.
"Cepathh Chewy-ah.." Kata Jihyo tak sabaran karena nafsunya yang berada di puncak sambil menatap Tzuyu memelas.
"Baiklah, sayang." Balas Tzuyu sambil menurunkan celana pendek Jihyo beserta dalamannya.
"Cum for me.." Lanjut Tzuyu sambil berbisik di telinga Jihyo dengan tangannya yang telah menelusup ke daerah intim Jihyo. Memainkan benda kecil di dalamnya dengan jari telunjuknya.
"Ssshhh Chewyy b-berhenti menggodakuhh.." Racau Jihyo dengan mata tertutup.
"Jari-jariku siap memasuki lubangmu, sayang.." Goda Tzuyu sambil terus memainkan clitoris Jihyo.
"Masukkanhh uuhhh.." Racau Jihyo makin menggila dengan sentuhan Tzuyu.
"Dengan senang hati.." Jawab Tzuyu lalu mulai memasukkan jari tengahnya secara perlahan agar Jihyo tak merasa sakit.
"Akh! P-pelanhh.." Pekik Jihyo merasakan benda asing didalamnya.
"Sabar sayang, ini akan menjadi nikmat." Kata Tzuyu sambil mengecup sekilas bibir Jihyo –masih bau alkohol.
Tzuyu mulai menggerakkan jarinya didalam kewanitaan Jihyo. Berusaha agar ia terbiasa dengan jarinya.
"Nghhhhh.." Rasa sakitnya mulai hilang tergantikan dengan nikmat yang baru ia rasakan.
"Apa aku harus menambah jariku?" Bisik Tzuyu sambil terus menggerakkan jarinya.
"Yaahhhhh.." Jawab Jihyo sambil menatap Tzuyu dengan matanya yang sayu menahan hasratnya yang belum terpuaskan.
Tzuyu lalu menambahkan dua jarinya dan kembali menggerakkan jarinya didalam sana sambil menatap wajah Jihyo yang tengah mengerang kenikmatan dengan mata terpejam dan keringat yang menbasahi tubuhnya.
"Aanghhh disituhhhh.." Teriak Jihyo ketika Tzuyu menemukan titik kenikmatannya.
"Begini hmm?" Goda Tzuyu sambil terus menekan jarinya didalam Jihyo.
"Aahh yaahhh a-kuhhh.." Jihyo meremas bantal kuat.
"Kau ingin keluar?" Tzuyu mempercepat gerakan jarinya lalu mengulum puting Jihyo bergantian sesekali menghisap dan menggigitnya.
"Chewyahhh nghh aaahhhhh..." Desahan panjang Jihyo mengiringi puncak kenikmatan yang diberikan Tzuyu padanya.
Tzuyu menurunkan kepalanya menjilat habis cairan yang dikeluarkan Jihyo.
"Aahhh.."
Tzuyu mengusap keringat yang membanjiri leher dan wajah Jihyo lalu mengecup keningnya sekilas.
"Thank you, unnie"
**********
Kapal siapakah berikutnya?🌚