"Aku mau ke minimarket dulu ya. Kamu disini aja dulu. Kalo ada apa-apa telfon aja atau bilang aja ke mama. Mama ada di bawah, paling di kamarnya."
"Iya iya. Udah kamu jalan gih."
"Kamu ga nitip apa gitu?"
"Yogurt aja, yang biasa."
"Siap, bos. Aku jalan ya!"
Kata gadis bertubuh mungil berambut pendek kepada gadis berdarah Jepang yang sedang duduk di pinggir ranjang lalu berjalan keluar kamar.
Kruuwk
"Pake acara laper lagi, duh."
Si gadis Jepang pun berdiri lalu berjalan keluar kamar dengan perlahan. Ia turun ke bawah menuju dapur berharap bisa menemukan makanan untuk mengganjal perutnya.
Ah, itu ada roti.
"Eh, ada Mina.." Sebuah suara mengagetkannya dari belakang yang ternyata-
"Eh tan, maaf nih aku ga bilang-bilang masuk dapur."
"Gapapa dong. Kamu laper ya? Mau tante masakin apa?"
"Loh, gausah tan ntar ngerepotin."
"Udah gapapa. Kamu duduk aja dulu, tante masakin kamu nasi goreng aja ya gapapa?"
"Ga ngerepotin nih tan?"
"Ya engga dong, cantik. Dah kamu duduk gih."
Ah, itu dia. Tante Nayeon, mamanya Chaeyoung, si gadis berambut pendek -kekasih Mina. Sangat baik, ditambah lagi parasnya yang menawan walaupun usianya telah memasuki kepala 3.
Tak lama kemudian, Nayeon kembali dengan sepiring nasi goreng di tangannya.
"Ini dia nasi gorengnyaa~ Dimakan ya, Mina." Kata Nayeon dengan senyuman manisnya.
"Makasih, tante. Keliatannya enak nih." Jawab Mina dengan senyum tulusnya.
Mina mulai menyuapkan nasi ke dalam mulutnya, dan seperti yang dia harapkan, rasanya seperti yang dia harapkan, sangat enak.
"Enyak banghet, tan!" Kata Mina semangat sambil mengunyah nasinya.
"Tuh liat kamu makannya belepotan kayak anak kecil." Nayeon mengelap daerah sekitar mulut Mina, -termasuk bibirnya, yang sedikit kotor dengan jempolnya lalu menjilatnya dengan sedikit, sensual, sambil menatap ke arah Mina.
"I-iya tan.." Jawab Mina gugup dan memalingkan wajahnya ke bawah untuk melanjutkan makannya.
"Tante ga makan sekalian?" Tanya Mina untuk menghilangkan kecanggungan.
"Nanti aja tungguin om pulang kerja." Jawab Nayeon dan dibalas anggukan oleh Mina.
"Tapi tante pengen nyobain nasi gorengnya boleh?" Lanjut Nayeon.
"Boleh kok, tan." Jawab Mina sambil menyodorkan piringnya lebih dekat ke Nayeon.
"Tapi lewat mulut kamu.."
"M-maksudnya, tan?
Nayeon perlahan mendekatkan wajahnya kepada Mina dan menggenggam tangan Mina sambil menatap matanya dalam.
"Kamu ga nolak kan?" Tanya Nayeon saat jarak wajah mereka hanya tersisa setengah jengkal.
"Ehm, i-iya tante." Jawab Mina seakan terhipnotis oleh tatapan Nayeon.
