Malam

59 8 1
                                    

Malam lelah berkecamuk, hingar bingar kota surabaya perlahan mulai redup

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.

Malam lelah berkecamuk,
hingar bingar kota surabaya perlahan mulai redup.
Aku masih termangu diatap kamar mandi ya kebetulan nyaman untuk tempat menghela nafas sesak.
Teringat siang tadi aku bertemu denganmu, ditempat yang tidak ditentukan dan diwaktu yang tidak ditentukan pula.
Tapi bukankah salah satu kita memang harus beranjak?
Bukan hanya menunggu dan terlupa.
Aku harap kamu tidak terganggu dengan kebodohanku,
berlari diterik panas dan tiba tiba menghentikan laju kendaraanmu yang hendak pergi entah pulang atau kemana aku pun tak tahu.
Maafkan aku karena berlebihan,
aku hanya ingin melihatmu sejenak,
ketika surabaya sudah kulupakan, aku hanya ingin hal terakhir yang terkenang adalah wajahmu.
Maaf surabaya,
aku tak bermaksud apa-apa,
ini memang soal rasa,
aku akan menantinya.
Walaupun surabaya telah berubah,
ia akan tetap menjadi
kecintaanku.

TentangWhere stories live. Discover now