.satu

27 6 13
                                    

Tiga tahun berlalu dari masa lalu yang kelam itu.

Hanna melangkahkan kakinya pelan menuju gerbang sekolahnya berada. Senyumnya kini makin mengembang saat mengetahui bahwa hari ini dirinya akan kembali bersekolah.

Gadis remaja itu melihat teman-temannya berada di pinggir lapangan. Bukan hanya teman-temannya saja, namun semua murid kelas XII. Baik jurusan ipa maupun ips semua bersatu.

Hanna menghampiri kedua temannya yang tengah duduk dibawah pohon jambu nan rindang. Kedua temannya sontak menyambut heboh kedatangan hanna.

"Omaygat, akhirnya gue liat makhluk bernama hanna lagi!!" teriak Asa dengan hebohnya sambil melambaikan tangannya keatas layaknya rumput yang bergoyang.

"Subhanallah, makin panjang aja tangan kanan lo, Na. Kalah sama tangan yang kiri!" celetuk Jihan, teman hanna satunya lagi.

Hanna menepuk pelan kedua lengan sahabatnya itu sambil tersenyum, "bisa aja lo dramanya."

"Btw, lo kemaren kemana aja sih? Masa disuruh masuknya hari senin, hari selasa baru dateng." tanya asa, si pemilik nama lengkap Sasha putri Kiran.

"Gue nemenin nyokap mindahin barang dari rumah yang di jakarta ke Bandung. Kata nyokap sih, rumah yang di jakarta bakal dijual, jadi gue sepertinya akan menjadi penduduk tetap di bandung."

"Aseekk!! Berarti lu gak bakalan pindah lagi ke jakarta?" tanya jihan.

Hanna mengangguk mantap, "iya lah." balas hanna.

"Btw, kemaren udah dibagiin kelasnya?" tambah hanna.

Jihan dan asa mengangguk secara bersamaan.

"Kita bertiga sekelas lagi!!" ucap kedua teman hanna secara serempak disertai wajah semangat keduanya.

Kedua bola mata hanna sontak membesar tanda tak percaya. Kedua alisnya terangkat keatas dan mulutnya menganga lebar.

"Biasa aja dong muka shock nya." ujar jihan lalu menyentil wajah shock hanna.

"Masa sih sekelas? Demi apa bu ranti biarin kita sekelas lagi?" tanya hanna tak percaya.

"Entah. Tapi yang pasti, gue seneng kita masih bareng lagi sampe kelas XII ini." balas asa.

"Trus kok ini gak langsung ke kelas masing-masing?" tanya hanna dengab wajah melongo-nya yang sangat khas.

Jihan mengangkat kedua pundaknya, "gak tau. Seharusnya sih langsung disuruh ke kelas masing-masing."

"Mending kita duduk dulu, dah. Keknya masih lama masuk ke kelasnya." ajak jihan lalu kembali duduk dibawah pohon jambu yang rindang.

Asa dan hanna mengangguk bersamaan. Keduanya sama-sama duduk lalu kembali berbincang tentang hal yang tidak penting. Sebagai contoh, kylie jenner baru saja melahirkan.

Tak lama kemudian, pak zuki datang memasuki lapangan. Guru penjaskes itu membawa mikrofon lalu berdiri tepat di depan tiang bendera.

"Kepada seluruh murid kelas XII diharapkan untuk berkumpul di lapangan saat ini. Lalu, langsung berbaris sesuai kelas baru masing-masing." perintah pak zuki, guru penjaskes itu.

Seluruh murid berbondong-bondong masuk ke dalam lapangan. Tentunya dengan cara berdesak-desakan tak sabaran. Dan saat membentuk barisan sesuai kelas masing-masing tentunya dibutuhkan waktu yang cukup lama sebab murid sulit untuk diajak bekerja sama.

Sepuluh menit berlalu cepat. Matahari kini sudah menggeser dirinya mendekat ke bumi, menciptakan panas yang menyengat bagi siapapun yang berada dibawahnya.

BLESSURESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang