Winter, 2016
Seiring berjalannya waktu, diriku dan Bae Jinyoung menjadi dekat. Ya, bisa kubilang seperti itu.
Kami sering menghabiskan waktu untuk belajar bersama atau hanya sekedar bersantai di taman kota sembari menunggu datangnya malam.
Aku sendiri tidak tahu entah bagaimana aku dan dirinya bisa dekat layaknya dua sahabat yang tak dapat di pisahkan. Mungkin sebuah kebetulan beberapa hari setelah accident di kelas pada musim semi yang lalu, kami jadi sering bertemu di gerbang sekolah dan saling menyapa satu sama lain.
Bae Jinyoung, aku dan dirinya memiliki kemiripan yang terlihat cukup jelas. Aku dan dirinya adalah dua orang yang tidak menyukai keramaian dan dikenal sebagai school nerds. Jadi, ya kurasa aku bisa berteman baik dengannya.
"Ji Eun-ah!!!!" Pekik Yerim sembari menghampiriku yang tengah fokus menggambar di sketchbook ku.
"Ji Eun-ah!!Ji Eun-ah!!!" Yerim menggoyang - goyangkan kedua pundakku. Huh, ya setidaknya dia berhasil membuat sedikit coretan di gambaranku.
Ugh, kalau saja dia bukan sahabatku.
"Ada apa?" tanyaku.
"Ji Eun-ah, kau harus menemaniku Sabtu ini."
Aku hanya memberikannya ekspresi 'what are you talking fella?'
"Sabtu ini di Lotte World akan ada fan meeting dengan para pesulap yang tampil di acara beberapa bulan lalu." Ujarnya. Aku dapat bertaruh kalau matanya sekarang terlihat sungguh berkilau.
Sebenarnya, aku sungguh malas untuk datang ke acara yang penuh dengan orang - orang berdandan ala siswa Hogwarts. Maksudku, apakah mereka pikir ini dunia Harry Potter?
Aku sangat sangat ingin menolak ajakan sahabatku ini, seandainya aku bisa. Tapi, aku yakin sekali hal itu tak akan mungkin terjadi, aku tahu bahwa sahabatku ini tidak akan berhenti merengek padaku sampai aku menyetujui ajakannya.
Jadi, ya, sepertinya aku harus menghabiskan weekend ku di acara perkumpulan para magicians wannabe itu.
-----Seperti yang kuduga, tempat ini sudah di penuhi belasan bahkan puluhan orang - orang yang berpakaian seperti siswa Hogwarts, tidak terkecuali Yerim yang sudah 'mengubah' dirinya menjadi seorang Hermione Ginger.
Sementara aku?
hah, sweater yang kebesaran serta celana jeans dengan sepatu kets hitam sudah cukup bagiku.
Tadinya, Yerim memaksaku untuk berpakaian ala Harry Potter... untungnya dengan segala usaha aku berhasil menolaknya. Kalau tidak,,, mungkin aku sudah melontarkan mantra avada kadavra disini.
Jam 10.00 pagi,
Acaranya belum di mulai sama sekali. Namun, Yerim mengatakan padaku bahwa acaranya akan mulai jam 08.00 pagi.....
Tolong ingatkan aku untuk memberikannya pelajaran nanti.
Bosan. Aku segera menjauhkan diriku dari tengah keramaian, mencoba mencari tempat sepi di pinggir panggung.
Sementara Yerim? hahaha jangan ditanya. Dia sedang sibuk kesana kemari berbincang dengan teman - teman penyihir nya itu.
10.30 pagi,
Suara teriakan yang memekikkan telinga mulai terdengar. Aku yakin jika aku berada di kerumunan itu, gendang telinga ku akan pecah.
Aku hanya memandangi mereka dari jauh, duduk di sebuah kursi plastik yang berada di samping panggung.
Huft, untungnya aku selalu membawa sketchbook ku kemanapun.
-------
Sebuah botol air mineral berada tepat di hadapanku. Aku mendongakkan kepalaku. Mataku langsung membulat.
Bae Jinyoung....
Dia sedang berdiri di depanku sembari tangannya menyodorkan sebotol air mineral ke arahku.
Tapi...tunggu dulu,
Ada yang berbeda darinya. Dia menggunakan kacamata bulat serta jubah seperti...... Harry Potter.
Jangan bilang.... kalau dia juga seorang magic freak???
"Yah, ambil ini." suara beratnya melelehkan hatiku. Aku masih memandanginya.
Hey Hwang Ji Eun! Sadarlah!
"Ambilah, lenganku sudah tidak sanggup memegang botol ini." rengeknya.
Oh iya, botol minum.
Aku tersadar dari lamunanku dan langsung mengambil botol itu dari tangannya. Aku menunduk. Aish, wajahku pasti merah sekali sekarang.
"Terima kasih."
Bae Jinyoung terkekeh pelan.
Aku makin menundukkan kepalaku, mengutuk diriku sendiri.
"Aigoo, kau sungguh lucu..."
Dengan santainya ia mengacak rambutku pelan.
Oke, kurasa aku benar - benar berubah jadi tomat sekarang.