Prolog: Firasat

127 5 1
                                    

"Selamat hari lahir, Pangeran Hyungwon!" ucap seorang wanita cantik dihadapannya dengan tatapan lembut.
" mungkin ini tidak terlalu berharga, tapi aku akan sangat bahagia jika kau menyukainya."
Ia memberikan sapu tangan bermotif bunga mawar yang ia rajut sendiri.

"terima kasih. kau juga mengukir namaku di sini." Hyungwon terharu. ia langsung memeluk wanita cantik yang akan segera menjadi istrinya itu, Putri Kim Ji Won.

" ah, maaf pangeran aku harus segera pergi. ibu menungguku."
" mau aku antar?"
" tidak. aku sudah bersama pengawalku."
" tapi, aku sangat khawatir padamu. aku ingin ikut mengantarmu." Hyungwon mengelus kepala Ji Won dengan lembut.
" kau meremehkan pengawalku, hmm?" candanya.
" baiklah..baiklah...hati-hati."

setelah kepergian putri Ji Won, seorang pelayan datang dan mengetuk pintu kamar Hyungwon dengan keras.
" siapa itu?!"
" ini saya, pangeran."
" ada apa?"
" Yang mulia Ratu memanggil Pangeran. Beliau bilang ini darurat."

---***---

" ibu ada apa? apa yang darurat??" 
Hyungwon terbelalak ketika ia memasukki kamar ibunya dengan lantai bermandikan darah.
" ibu, apa yang terjadi?!" pekik Hyungwon panik. ia segera menghampiri ibunya yang sedang terbaring lemas, sambil memegang pedang berlumur darah.

"ibu...ibu baik-baik saja?!"
" ibu baik-baik saja. ibu tidak terluka, dan darah ini bukan berasal dari ibu. "
" jadi... siapa..?"

" pesuruh Kim Man Book. ia menyamar menjadi pelayan. tapi sekarang, dia sudah melarikan diri." Hyungwon langsung memeluk tubuh ibunya dengan erat. dia tidak bisa menyembunyikan kekhawatirannya.

" yang penting sekarang ibu selamat." ucapnya syukur.
" tapi... sebelum pergi dia mengatakan sesuatu." jemarinya bergetar. rasa takut mulai menjalari tubuhnya, dan akan menguasai kendali pikirannya.
" apa ibu?"
" dia bilang,... dia akan menghabisi semua orang yang memiliki kaitan dengan keluarga kita,...satu persatu."

" tidak... KIM JI WON!!!"

I'm sorry, HyungwonTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang