c; morning after

3.9K 72 6
                                    

pagi itu, yang pertama bangun jelas ohm. matanya menyipit sebentar, ruangan ini masih sangat gelap, hanya lampu di sebelah kasur yang menyala redup. ohm menoleh ke arah jam dinding, baru pukul enam pagi, dan sekarang hari minggu.

dadanya terasa berat ketika orang lain yang tertidur pulas di sampingnya itu menjatuhkan kepalanya tepat di atas dada telanjang ohm, tidak memberikan ohm ruang gerak sama sekali. saerin, cewek itu, bahkan memeluk perut ohm dengan erat.

ohm mengelusi rambut saerin, sama sekali tidak menyesal melakukan hal kemarin. cowok itu selalu punya getar aneh ketika berdekatan dengan saerin, mungkin ini juga jadi alasan mengapa ohm tidak peduli kalau kemarin saerin sedang mabuk.

"uh—engh," pelukan saerin di perut ohm kini berpindah memegangi kepalanya sendiri. ia perlahan juga membuka mata—menyipitkan matanya kemudian hingga tertutup, "kepala gue, ah sial."

"gue ambilin obat ya, rin?"

saerin mengerjapkan matanya beberapa kali, membuat ohm ingin melahap saerin lagi. ketika mereka bertemu pandang, saerin membulatkan mata dan mengintip ke bawah selimut. "ohm?"

"hmm."

"kita?" nada kaget sebenarnya tidak terlalu kentara di kalimat saerin, karena ia tahu persis apa yang terjadi kemarin malam, ia hanya ingin memastikan.

ohm mengangguk, "yeah." mereka berdua hening. hingga ohm mengusap rambut saerin pelan sambil memerintahkan dengan lembut saerin untuk bangun karena ia ingin mengambil obat.

"ohm?" panggil saerin ketika ohm sudah duduk di tepi kasur dan memakai boxer yang tergeletak di lantai.

ohm menoleh, memberikan saerin baju kaos hitamnya. "nyesel?" sudah siap dengan segala kemarahan yang akan dilontarkan, ohm menghela napas berat.

sepertinya saerin sudah gila, "nggak. gue malah mau minta cuddle." cewek itu tersenyum lebar kemudian. "nggak ada gunanya nyesel,"

"kalau gitu, ronde dua?"

satu bantal berhasil mengenai kepala ohm. cowok jangkung itu meringis sambil tersenyum bodoh, "morning kiss?"

"sikat gigi dulu, bego."

"lo nggak kaya orang yang abis patah hati." ohm menggelengkan kepalanya, beranjak menuju kotak p3k di samping lemari dan mengambil obat sakit kepala.

keduanya kembali ke kasur—dengan posisi kepala saerin di dada ohm dan tangan saling bertautan—hingga siang datang. seperti janjinya, ohm dengan senang hati memberikan cuddle dan mengusap kepala gadis itu, membuatnya lupa sejenak.

"lo tau nggak sih, gue itu orangnya sangat touchy." ohm tiba-tiba berkata begitu, matanya menatap televisi yang menyala tapi seperti jauh. "gue harap lo hati-hati, karena sekali gue nyaman sama orang, gue akan sangat touchy."

saerin tertawa, "sayangnya, gue juga."

ohm mengusap pipi saerin dengan lembut, memberikan efek nyaman sehingga cewek itu memejamkan matanya. "lupain jaehyun, oke? gue akan selalu ngasih minjem lo bahu gue, kapanpun itu."

"thank you, ohm." saerin mengeratkan pelukannya, "lo bener-bener temen yang baik."

boyfriend; ohm pawat [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang