d; moving on isn't easy after all

3.3K 67 8
                                    

seminggu setelah kejadian putus dan malam panasnya, saerin tentu saja (jauh) menjadi lebih dekat dengan ohm. dulu, saerin hanya akan pergi makan siang dengan saera dan yeoreum, kini kadang ohm mengajaknya pergi makan berdua.

tidak ada kabar dari jaehyun, hanya beberapa kali berpapasan di sekolah tapi tidak ada yang mau menyapa. saerin bahkan terkesan menghindar—karena setiap ia bertemu jaehyun, langkah kakinya akan lebih cepat hampir lima kali lipat.

jam pelajaran ini kosong. saerin yang biasanya akan mengobrol tentang idol korea dengan dua sahabatnya, kini harus duduk menemani ohm yang sedang bermain game karena kedua sahabatnya hilang begitu saja. yeoreum sedang berduaan dengan mingyu dan saera sedang makan berdua di kantin dengan jaemin.

"yeri, dicari kak jaehyun di depan!"

ohm dan saerin berhenti melakukan kegitannya. terutama saerin, di bawah meja, tangannya menggenggam erat ujung kemeja sekolah ohm yang keluar.

jaehyun masuk ke dalam dengan enteng tanpa menoleh ke arah saerin. tentu saja teman sekelas mereka menoleh dengan aneh, karena biasanya jaehyun akan langsung berbelok dan bermanja dengan saerin.

"rin," ohm menarik dagu saerin kehadapannya yang sedang melihat pemandangan menyedihkan. yeri yang tiba-tiba memeluk lengan kiri jaehyun dan menyamankan diri di pelukan cowok itu.

saerin terpaksa menatap mata ohm, ia makin berkaca-kaca. semua sekarang memandang ke arah saerin dan jaehyun bergantian, seperti meminta penjelasan. ohm menangkup pipi kiri dan kanan saerin, tidak membiarkan cewek itu menoleh ke arah jaehyun dan yeri.

"rin, liat gue aja ya."

cewek yang kembali patah hati itu sekuat tenaga menahan tangisnya dan memandang ohm yang sedang tersenyum manis. ohm bahkan tersenyum sampai matanya menyipit dan hidungnya mengerut, menggemaskan sekali. gerakan pelan ohm pada kedua pipinya perlahan menghilangkan rasa nyeri di dadanya. "makasih ohm, makasih banyak." dan dengan begitu, kepala saerin jatuh ke bahu ohm dengan sempurna.

pekikan tertahan terdengar—terutama dari kaum cewek, sedikit patah hati karena ohm tidak biasanya memeluk seseorang. biasa sih, ohm biasa memeluk jaemin, jeno, karena ia terkenal suka sekali dengan skinship, tapi dengan cewek? baru sekali ini. pekikan mereka makin kencang ketika ohm mengusap rambut saerin dengan pelan.

semuanya tentu saja tidak dilewatkan oleh sang mantan kekasih, walaupun tangannya sibuk menggenggam tangan yeri, matanya sesekali melirik ke belakang. ketika bel berbunyi dan akhirnya jaehyun pergi, saerin baru melepaskan diri dari pelukan hangat ohm, kemudian tersenyum getir. "makasih...,"

"gue udah denger itu dari lo banyak kali, cukup." ohm mengusap bawah mata saerin yang sedikit basah, kemudian mengacak rambutnya, "sana cuci muka! gue temenin ya?" cowok itu mengeluarkan senyum miring mesumnya, membuatnya mendapat satu jitakan dari saerin.

"eh eh katanya kak jaehyun kesini ya?" saera tergesa berlari dari pintu kelas menuju tempat saerin dan ohm dengan jaemin mengikuti di belakangnya. "lo nggak apa-apa rin?"

saerin mengangguk, "gue oke, untung ada ohm tersayang!" cewek itu mencubit pipi ohm gemas kemudian berjalan ke luar untuk mencuci muka.

bisik-bisik makin ribut ketika saerin pergi dari situ, yeri mendatangi daerah tempat duduk ohm dan jaemin—mereka satu bangku—dan saera—ia dan saerin duduk persis di depan ohm dan jaemin. "jadi lo sekarang sama saerin, ohm?"

"kenapa?"

yeri tersenyum mengejek, "murahan, abis sama kak jaehyun sekarang sama lo. gue yakin dia cuma pengen terkenal,"

tangan yeoreum—yang baru datang dari kelas mingyu—hampir saja mendarat di pipi yeri jika saera tidak menahannya. "biarin, reum."

"lo tuh murah, nggak tau aja lo dijadiin bahan taruhan sama geng mereka." mingyu memang sekelas dengan jaehyun, jadi informasi yang berasal dari yeoreum biasanya akurat. dan kali ini, cukup untuk menutup mulut yeri.

"bangsat!"

"yer...," ohm bangkit dari tempat duduknya dan menahan lengan yeri. ia mendekati yeri dan berbisik di telinganya, "jangan sampai foto dewasa lo sama kak daniel kesebar."

dan yeri berjalan mematung kembali ke tempat duduknya, dengan wajah sangat pucat.

boyfriend; ohm pawat [21+]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang