Kembar

24 5 1
                                    

Ternyata pemuda itu masuk ke dalam sebuah ruangan yang ada di balik pintu kamar mandi itu, dan secara bersamaan ada seseorang berjubah yang keluar dari pintu lain di sebelahnya.

Pemuda itu terkejut tatkala pembunuh itu sudah di sampingnya, sambil berlutut ia berkata "Aku mohon jangan bunuh aku!" ia mengatakannya berkali kali sampai membuat pembunuh itu heran.

"Pembunuh? Kau ini bicara apa? Ya, yang penting sekarang aku gagal menyambutmu." jawab orang berjubah hitam.

Seseorang yang berpakaian sama mendatangi pembunuh tersebut, dan berkata, "Kakak, ketua sudah menunggu di bawah, loh." Ucapnya. Ia berpaling melihat pemuda itu dengan wajah datar. Sekilas wajah mereka tampak sama satu sama lain.

"Ah... tunggu sebentar." Pemuda itu berpikir, "Kalian kembar?"

"TENTU SAJA!" jawab kedua orang itu secara bersamaan. Mereka lalu melepas tudung yang mereka pakai saat ini. Mereka benar-benar cantik dan terlihat perbedaan tinggi antara mereka. Yang satu berambut pendek dan memakai jepitan rambut berbentuk bunga di kiri rambutnya, dan yang satunya lagi berambut panjang terurai hingga punggu da berwarna emas.

"Ya ampun, Rion. Jadi kamu baru tahu itu?" ucap salah seorang gadis sambil menggeleng-gelengkan kepala.

"Tenang saja, kakak. Rionilexa itu hanya orang bodoh, dia sangat bodoh, hanya orang bodoh." Gadis lainnya menyindir Rionilexa.

"Tidak usah menyindir bisa kan? Lagian mengapa "hanya orang bodoh" harus diucap dua kali?" Respons Rionilexa

"Oh. Kau baru sadar?" Jawab Gadis dengan muka datar.

"'Kau baru sadar' apanya? Kau sengaja bukan. Dan juga, tempat apa ini?." Tanya Rionilexa.

Gadis itu bertanya kembali ke Rionilexa "Apa ketua tidak memberi tahu mu?."

"Memberi tahu apa?, tidak ada yang berbicara kepadaku selain kalian berdua dari tadi." Jawab Rionilexa.

Ia menggeleng - gelengkan kepala, "Maksudku pemberitahuan yang ada di secarik kertas sebelum kamu dipindah sekolahkan kesini."

"Kalau begitu selamat datang di organisasi Night Owl, nama ku adalah Calandra Raniesha. Dan dia adikku, Calantha Raniesha."

Rionilexa memiliki segudang pertanyaan kepada mereka, tapi ia mulai dari yang paling penting dulu, tapi ia tidak tahu mana yang lebih penting. Ia mengepal tangannya, "Organisasi apa ini?"

"Organisasi ini dibentuk untuk menegakkan kebenaran dari penjahat yang ada di dunia ini. Contohnya seperti yang kamu alami tadi" Calandra menjelaskan.

"Kenapa aku bisa ada di sini?" tanya Rionilexa lagi.

"Kau di sini untuk meng-" Tiba - tiba Calatha menginjak kaki saudarinya "Hentikan para penjahat gitu, hehe." Ia menyengir sambil mengangkat kaki yang diinjak tadi

"Kau sudah melewati perjalanan jauh, sana istirahat." usir Calantha sambil memotong pembicaraan.

"Tapi aku masih ingin-"

"Sesi pertanyaan sudah usai."

Rionilexa pun langsung keluar dari ruangan tersebut dan segera beristirahat di kamarnya.

Saat di kamarnya ia menyadari sesuatu yang sangat penting., "Oiya... Aku lupa ke kamar mandi" Ia pun kembali ke ruangan tadi untuk menemui Calandra.

Setelah bertemu dengan Calandra Rionilexa bertanya "Eh. Di mana kamar mandi yang asli?."

"Itu di ruangan sebelah." Jawab Calandra sambil menunjukkan ruangan yang ia maksud.

"Oh. Terima kasih." Rionilexa pun langsung pergi menuju kamar mandi lalu kembali ke kamarnya.

Ia mengambil sebuah kalung yang ada di dalam sakunya. Kalung itu berwarna perak dan ada sebuah benjolan kecil berbentuk oval, di dalamnya terdapat sebuah foto kecil.

"Apa semua ini cuma mimpi? Maksudku, organisasi melawan penjahat." Ia berbicara dengan sebuah kalung yang membawanya pergi ke mengenang masa lalu.

Ia tertawa kecil sambil menitikkan air mata, "Kalau begitu itu bukan lagi sekedar mimpi anak kecil, iya kan, Bu?"

Night OwlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang