Seorang wanita cantik dengan rambut sepunggung dan mata bulat serta bibir mungil tengah berjalan menuju kelasnya dengan sedikit mengendap-ngendap. Wajahnya menyiratkan kegelisahan, sebuah buku pelajaran sengaja ia pegang untuk menutupi wajahnya agar tak dikenali orang yang ia waspadai. Semenjak dua hari yang lalu ia merasa hidupnya tak sedamai dulu karena ulah seorang lelaki pecinta musik Rock. Seorang lelaki yang tidak ia kenal yang tiba-tiba menghubunginya dan berbicara sesuka hatinya.
"Jangan sampai ketemu! Jangan sampai ketemu! Pait! Pait! Pait! Jangan sampai bertemu! ... " Yoora menggumamkan mantra penangkal hawa jahat sambil terus mengendap-ngendap. Melirik sisi kanan dan kirinya dengan hati-hati. Jantungnnya berdegub dengan cepat tak karuan. Rasanya seperti seorang pencuri yang bersembunyi dari kejaran warga.
Semenjak kejadian itu, Chanyeol tidak pernah putus asa menghubungi Yoora. Dibentak, dimarahi, dicaci, dimaki, lelaki itu tetap tidak mau menyerah dan terus bersikap baik. Wah! Bener-bener Psycho nih cowok! Mukanya tebel banget kaya Tugas semester akhir
Sekalinya ponsel Yoora dimatikan kemudian dinyalakan kembali, puluhan pesan tak penting dari Chanyeol langsung berhamburan membanjiri kotak pesannya. Bener-bener bikin frustasi!!
"Jangan sampai ketemu! Jangan sampai ketemu! Jangan sampai ... "
"Hai Yoora! Lo udah sembuh?" seorang lelaki berperawakan tinggi tiba-tiba muncul di hadapan Yoora dengan senyum lebar dan ekspresi wajah yang entah kenapa terlihat sangat happy sekali.
"...yaah ketemu." Yoora menghela nafas pasrah.
Chanyeol menatap Yoora dengan tatapan penuh antusias seolah wanita dihadapannya ini akan membalas senyumannya. Yoora segera mengerutkan dahinya merasa aneh.
" Ngapain lo senyum-senyum sendiri? Bikin merinding aja." Ucap Yoora Sinis.
"Lo udah gak demam? Lo udah sehat betulkan?" Chanyeol menyentuh kening Yoora yang langsung ditepis secepat kilat.
"Apaan sih Lo?! Sok perhatian banget pegang-pengang kening gue! Kita bukan mukhrim gak boleh bersentuhan!!" teriak Yoora membuat lelaki berambut kecoklatan itu sedikit terlonjak karena terkejut. Galak amat neng Yoora.
"Lo tuh bisa gak sih sehari aja gak usah ngeganggu gue? Lo punya dendam ya sama gue makannya lo neror gue kaya gini?? Salah apa sih gue sama lo Park Chanyeol????????"
Chanyeol menyelipkan tangannya di saku celana dengan santai. Ekspresi wajahnya berubah kontras dari saat dia menyentuh kening Yoora, yang mulanya terlihat sangat perhatian, kini terlihat sok cool.
"Ekhem... Sorry kalau gue udah membuat lo merasa terganggu, gue cuma mau nagih jawaban aja." Ungkapnya santai. Mata Yoora langsung membesar, melotot. Dasar Park Chanyeol!
"Jawaban? Jawaban apa lagi? Perasaan gue udah jawab pernyataan cinta lo deh dari kemarin-kemarin. Udah beberapa kali gue bilang juga kan? Lo tuh udah gue tolak! Kok lo muka tebel banget sih?!!" Yoora mendengus kesal sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.
"Itu bukan jawaban Kim Yoora ... " Chanyeol bersandar pada tembok.
"Apa?"
"Semua yang lo bilang itu, semuanya adalah alasan! Alasan karena lo terlalu gugup menerima cinta dari gue. Jawaban yang sesungguhnya adalah 'Ya. Gue mau pacarana sama lo Park Chanyeol' betulkan?" Lelaki itu mengatakannya dengan penuh percaya diri hingga membuat Yoora tak bisa berkata-kata. Gila! Dia beli rasa percaya diri dimana? Mahal banget pasti! OVER WOY!!
Yoora sudah kehabisan akal untuk menghadapi Park Chanyeol. Lelaki ini mungkin butuh beberapa tindakan bullying supaya mau menjauhi Yoora.
"Ayolah Yoora. Hanya untuk satu bulan!" Chanyeol mencengkram pergelangan tangan Yoora saat wanita itu hendak pergi melewatinya dengan tergesa-gesa.
"Satu bulan? Pacaran satu bulan?? Lo beneran taruhankan sama Baekhyun?!" teriak Yoora marah sambil menarik tangannya supaya terlepas dari genggaman Park Chanyeol.
Setiap kali Chanyeol mengajaknya untuk berpacaran selama satu bulan, Yoora merasa kepalanya panas hingga ubun-ubun. Apa gue keliatan murahan? Keliatan kaya cewek gampangan yang bakalan mau aja di ajak buat pacarana selama satu bulan? Itu yang Yoora pikirkan.
"Ya Tuhaaaan.. gue ga taruhan sama Baekhyun. Gue serius sama lo Kim Yoora. Please percaya sama gue. Gue beneran suka sama lo."
"Gue percaya sama lo? Yang bener aja!! Kita itu gak saling kenal. Jadi stop bertingkah sok kenal sama gue, ngerti?"
"Gak kenal gimana? Kita kan udah satu kelas sejak dua tahun yang lalu. Kita temenan."
"Satu kelas bukan berarti berteman brother! Emang pernah kita ngobrol santai, hangout, bercanda layaknya temen? Gak pernahkan. Ngobrol empat mata aja baru sekarang! Aduhhh~ bego banget gue ngeladenin lo. " Yoora berjalan melewati Chanyeol tanpa mendengar balasan dari celotehannya. Lelaki itu segera mengejar dan menghadang langkah Yoora.
"Kita bisa mulai saling mengenal sambil berpacaran." Ujar Chanyeol membuat Yoora terkekeh.
" 'Kita' siapa maksud lo? Gue mah gak mau kenal dan gak mau pacaran sama lo."
"Kim Yoora...Please! Cuma satu bulan kok!" Chanyeol memohon dan memelas. Tapi itu tidak membuat Yoora lantas berubah pikiran. Park Chanyeol tidak cocok memelas karena aegyo nya sama sekali tidak keluar dan membuat Yoora luluh. Yoora justru malah bertambah emosi karena Chanyeol secara terus-menerus mengatakan 'Pacaran satu bulan'. Kalimat yang mulai terdengar sensitive di telinga Yoora sekarang.
Penting banget ya gue harus mau pacaran satu bulan sama dia? Kalau bukan Taruhan Namanya terus apa?? Masa kita orang pacaran waktu putusnya di tentuin setelah satu bulan?!
Kesal. Yoora meluncurkan tendangan tepat di tulang kering lelaki yang ada di hadapannya dengan keras. Park Chanyeol segera meringis memegangi lututnya yang kesakitan.
"Mampus!! Rasain lo cowok psycho!! Udah ditolak masih aja ngeyel! Pacarana satu bulan? Gak sudi gue!!!" umpat Yoora menunjukan smirknya. Ia lalu melenggang meninggalkan Chanyeol yang meraung kesakitan di lantai.
"Kalau lo gak mau satu bulan kita bisa kok langsung nikah biar selamanya!! Kim Yoora!! KIM YOORA!!!!!" teriak Chanyeol menggema, namun orang yang dipanggil tidak menggubrisnya dan hanya terus berjalan. Meskipun aslinya Yoora ingin berbalik menghampiri Chanyeol dan melayangkan tendangan bertubi-tubi pada lelaki itu. Tapi Yoora hanya meninggalkannya begitu saja karena tahu hal itu hanya membuang waktunya yang berharga.
"Pacaran aja gue gak mau apalagi nikah. Sarap emang tuh orang." Gumam Yoora.
Park Chanyeol, mari bertemu kembali untuk bullying.
YOU ARE READING
Reife Liebe - What is Love?
AléatoireKim Yoora . Cewek yang nakal dan super cuek ini harus mengalami kehidupan cinta yang rumit di usia muda. Ketika dia sangat menyukai seseorang, dia malah terjebak dalam situasi tak terduga bersama seorang lelaki aneh bernama Park Chanyeol yang tiba-t...