Chapter 1

19 3 1
                                    

Ini merupakan kisah di dalam sekolah.

Ricky Imrani merupakan seorang siswa yang bersekolah di Sekolah Menengah Atas milik swasta. Hobinya mengunjungi perpustakaan setiap hari di jam istirahat. Di dalam perpustakaan itu dia bukan membaca buku yang penuh akan tulisan yang membosankan melainkan membaca manga online yang terdapat dalam format pdf di dalam handphone miliknya.

Di sekolah tersebut memiliki 2 kali jam istirahat maka dari itu Ricky juga mengunjungi perpustakaan 2 kali sehari kecuali pada hari jum'at dan sabtu. Di kedua hari itu Ricky hanya mengunjungi perpustakaan sekali saja, karena jam pulang lebih cepat.

Ricky juga memiliki beberapa sahabat, dia juga mengakrabkan diri kepada seluruh temannya yang berada di kelas. Kadang jika kelas sedang dalam keadaan kosong, mereka(temannya) juga Ricky akan berbincang sepanjang waktu sampai jam pelajaran yang kosong tersebut selesai. Tertawa bersama, kadang jahil bersama dengan teman. Begitulah indahnya masa sekolah.

Kejadian itu selalu terus terjadi...

Dan terus terjadi...

Dimana ada seorang wanita yang memiliki ciri yang pendiam. Rambut pendek sebahu, serta memakai kacamata minus 2. Tempat duduknya selalu berada di pojokkan bagian paling belakang perpustakaan. Sikapnya itu seolah ia sangat damai akan kesendirian dan minimnya penerangan di sana. Padahal dia sedang membaca buku.

"Aneh"

Begitulah tanggapan Ricky mengenai wanita itu.

Berbeda dengan Ricky, yang menggunakan handphone untuk membaca jadi dia hanya memerlukan penerangan yang cukup serta colokkan listrik yang dekat dengannya supaya dia bisa membaca sambil mengecas handphonenya.

Akan tetapi ada yang berbeda dari wanita itu. Dia membaca buku bukan milik perpustakaan melainkan ia membawa bukunya sendiri dari rumah.

Ricky merasa sangat asing dengan buku itu, karena sampulnya dan isinya yang berbeda. Isinya tidak terlalu tebal, dan sampulnya juga bergambar animasi.

Meskipun Ricky jarang membaca buku tapi dia juga mengetahui jenis – jenis buku. Dan menurutnya, gadis bertipe culun seperti itu biasanya hanya membaca buku yang isinya penuh ilmu pengetahuan.

"Sungguh gadis yang aneh, tapi jenis buku apa yang dibaca olehnya..."

****

Hari demi hari.

Pada waktu jam yang sama.

Ricky selalu melihat wanita itu di posisi yang sama pula di setiap harinya. Dia juga penasaran akan buku yang dibaca olehnya, karena sesekali ia pernah melihat bahwa sampul bukunya hampir mirip dengan karakter manga yang dibacanya juga.

"Apakah gadis itu memiliki hobi yang sama denganku?"

Pertanyaan tersebut terus terngiang – ngiang di dalam kepalanya untuk setiap harinya. Bukankah akan menyenangkan jika menemui seseorang yang kebetulan memiliki hobi yang sama, kita bisa berbicara banyak hal mengenai beragam topik yang ada.

Pada akhirnya, pada jam istirahat kedua. Ricky seperti biasa menghampiri perpustakaan. Bukan untuk membaca melainkan untuk menemui gadis itu dan ingin mengobrol dengannya.

"Dia datang"

Ricky melihat gadis itu berlari menuju pintu masuk perpustakaan dengan wajah menunduk ke bawah. Larinya sangat aneh, seperti menghindari sesuatu dan kabur dari hal itu.

Gadis itu membuka sepatu dan hanya mengenakan kaos kaki yang berwarna putih sepanjang tulang kering. Lalu memasuki perpustakaan dengan sikap malu – malu.

Ricky datang ke perpustakaan untuk menemui dan berbicara kepada gadis itu. Akan tetapi, ia juga merasa gugup karena baru pertama kali ia ingin berbicara kepada gadis yang tidak dikenalnya.

"Aduh, bagaimana cara melakukan perkenalan dengan benar?" dirinya bingung harus berbuat apa dan memakai kalimat seperti apa.

Setelah beberapa saat berpikir, akhirnya Ricky mengambil keputusan dan memakai kalimat perkenalan pada biasanya saja. Ia menampar pipinya dengan kecepatan sedang agar ia tidak terlihat gugup di mata gadis tersebut.

Ricky datang dari samping tanpa diketahui oleh gadis tersebut.

"H-hei nona..." menyapa dengan menepuk pundak kanan gadis tersebut.

"Ah!... e-eh... a-apa?"

Setelah dilihat dari dekat. Wajah gadis itu tidak terlalu cantik namun entah kenapa wajahnya sangat menawan dan khas dimata Ricky. Akibatnya, Ricky terdiam berdiri kaku melihat penampilan gadis itu.

Rambut hitam yang dipotong pendek, wajah yang tidak memperlihatkan jerawat satu pun, kulitnya pun terawat dengan sangat baik dan aura yang dimilikinya jelas membuat Ricky merasa semakin penasaran dengan gadis itu.

Dan untuk pertama kalinya jantungnya berdegup dengan kencang. Berbeda saat dia mengobrol dengan teman ceweknya yang berada di kelas. Wajahnya serasa sangat panas entah faktor apa yang menyebabkan hal itu.

Perasaan yang panas membara di dalam hati. Tanpa disadari dan diketahui oleh Ricky dirinya telah tenggelam dalam indahnya perasaan romansa yaitu cinta pada pandangan pertama.

Gadis Light NovelWhere stories live. Discover now