« BLOODY MORNING »

688 91 50
                                    

==========


[Name] berjalan sendirian menuju tempat kerjanya. Waktu masih menunjukkan pukul dini hari, tetapi [Name] sudah terjaga dan berangkat menuju tempat kerjanya. Lagipula ia sudah terbiasa bangun lebih awal, tidak hanya demi menghindari keterlambatan, tetapi [Name] ingin menghirup udara pagi yang segar dan menyehatkan. Memang ia terbilang masih baru di kota kecil yang dikenal “Heart Of Oath” itu, namun [Name] suka dengan tempat ini. Tidak begitu padat penduduk dan sebuah kota kecil yang ramah lingkungan, mengingat letaknya yang berdekatan dengan gunung dan hutan lebat.

Favorit waktu [Name] ialah pagi, mengingat waktu pada saat itu jalanan terlihat masih begitu sepi dan juga suasana yang tenang. Membuat [Name] merasa ia pemilik jalanan itu. Senyuman mengembang di wajah manisnya, sembari berjalan mendengarkan lagu favorit perantara headset putihnya.

"I'll make one cup of coffie, like how you like it~"Sesekali [Name] menggumamkan lirik dari lagu yang ia dengar.

Ah awalan pagi yang normal untuk memulai hari.

Setidaknya itulah yang [Name] pikirkan sebelum terdengar sebuah teriakkan memilukan dari arah berlawanannya. Langkah [Name] pun terhenti, gadis itu melepaskan headset yang melekat pada salah satu telinganya. Senyuman semula memudar tergantikan oleh ekspresi bingung.

"Apa itu tadi?"gumam [Name] bertanya entah pada siapa. Pandangannya pun ia edarkan ke segala arah demi mencari sumber suara seperti teriakkan manusia. Namun nihil, ia tidak menemukan sumber dari teriakkan barusan atau bahkan suara itu tidak terdengar kembali.

"Apa aku salah dengar??"[Name] menggeleng-gelengkan kepalanya. Mungkin benar, tadi itu cuma halusinasinya saja. Mengingat tak ada siapapun di sini kecuali dirinya sendiri. Mencoba berpikir positif, [Name] memutuskan untuk menghiraukan kejadian barusan dan melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti tadi.

Tak terasa hanya tinggal 2 bangunan toko lagi hingga [Name] sampai menuju tempat kerjanya, lagi-lagi [Name] diterkejutkan oleh sesuatu. Kali ini bukan teriakkan, melainkan ada seseorang atau sesuatu menyentuh pundaknya dari belakang. Langsung saja hal ini membuat darah [Name] berdesir dengan jantung memompa tak karuan.

Ia pun memberanikan diri untuk menoleh hanya menemukan bahwa itu hanyalah seorang pria dengan mata birunya yang mencolok. Ah, [Name] sepertinya pernah bertemu dengan pria itu sebelumnya.

"Kau [Name] adik [Sister Name] yang baru pindah itu bukan?"Ia berkata.

[Name] yang tadi sempat berpikir bahwa itu orang yang berniat jahat padanya, mengingat sekarang masih sangat pagi dan masih tidak ada seorang pun keluar dari rumah, menghela napas lega. Ia mengangguk menjawab pertanyaan yang diberikan oleh pemuda di depannya saat ini. [Name] ingat kalau pria itu yang sering membantu kakaknya melakukan pekerjaan seperti, membetulkan atap rumah bocor atau lain-lainnya.

Sebuah senyuman mengembang pada wajah pemuda beriris biru bak laut samudera itu, sebelum ia melanjutkan, "Salam kenal, namaku Tay aku adalah rekan kerjamu di sini."kata pemuda beriris biru yang mengaku bernama Tay ramah.

[Name] tersenyum sebelum ikut memperkenalkan dirinya, "Namaku [Name] aku baru pindah ke sini, mohon kerja samanya."Tay manggut-manggut.

"Oh ya, karena ini hari pertamamu bekerja bagaimana kalau kau bersihkan kaca toko? tenang aku juga akan membantumu."

"Oh okay, baiklah."Tay kembali melemparkan senyuman manisnya sebelum mengusap kepala [Name] sekilas dan berjalan masuk duluan ke toko roti tempat di mana [Name] akan bekerja.

[Name] melepaskan headset-nya, memasukannya ke dalam tas selempang kecil.

"Waktunya bekerja, semangat [Name]!"[Name] tersenyum positif, menyemangati diri sendiri. Pasalnya ini adalah pengalaman pertama bagi [Name] bekerja. Ia ingin memulai kehidupan barunya dengan normal dan damai seperti orang lainnya di sini.

Setelah [Name] memasuki toko roti yang merupakan tempat kerjanya, tanpa ia sadari sedari tadi sepasang iris biru menatapnya dengan sebuah senyuman terselubung.

"I found you."


»»•««


[Name] mengusap keringat dengan lengannya sendiri. Ia telah membersihkan toko roti mini ini, mulai dari membersihkan kaca,meja dan mengepel lantai. Hari pertama kerja yang melelahkan. [Name] pun memutuskan untuk rehat sejenak, masih ada sekitar 45 menit lagi sebelum toko buka.

"[Name], bisakah kau keluarkan roti yang masih di oven?"pinta Tay yang tengah menikmati kopinya di samping [Name] saat ini. [Name] menghela napas sebelum mengangguk dan segera melakukan apa yang Tay perintahkan.

Aroma blueberry berasal dari roti yang baru saja [Name] keluarkan dari oven langsung saja menguar di udara dapur. Aah rasanya membuat [Name] ingin mencicipinya barang sedikit saja. Tetapi ia tidak boleh melakukan itu, ini untuk pelanggan.

[Name] meletakkan roti blueberry yang masih baru keluar dari oven di atas counter dapur. Membiarkannya dingin sejenak. Sembari menunggu, [Name] pun memutuskan untuk membuat teh demi melepas rasa hausnya. Baru saja [Name] hendak menuangkan gula ke cangkir, suara seperti barang jatuh terdengar begitu keras.

"Apa itu??"[Name] mengernyitkan dahi bingung sekaligus penasaran atas suara yang barusan ia dengar.

[Name] memutuskan untuk memeriksa sumber suara yang tak lain berasal dari luar pintu belakang dapur.

Entah mengapa [Name] merasa ada yang aneh, apakah itu hanya perasaannya saja? [Name] menggeleng-gelengkan kepalanya menyingkirkan pemikiran tak berguna itu, langsung saja membuka pintu belakang untuk memeriksa suara tadi.

Bisa jadi itu cuma karung pasir yang jatuhkan? atau barang berat lainnya hingga menimbulkan suara “BRUG” yang cukup keras. [Name] yakin akan hal itu. Pintu belakang pun terbuka, aroma tak mengenakkan langsung tercium dan menusuk hidung [Name] hingga membuatnya mual kala ia melangkahkan kakinya keluar. Hal selanjutnya yang terjadi ialah [Name] yang mematung di tempat sebelum ia kehilangan kesadarannya.

Satu-satunya yang [Name] ingat sebelum kehilangan kesadarannya ialah, Senyumnya yang selama ini menghantui setiap malam [Name].


Dan kali ini..,

Bukanlah mimpi.

»»»°«««


Shall be continued
for the next chapter.....


“He FOUND you.”

---” Unknown

42:22


=== Unknown leave the chatroom ===

His Name | « JTK x Reader » ( || )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang