Sebuah hutan yang di lingkari tiga gunung. Dengan sebelah timur adalah salju dan sebelah barat terdapat gunung berapi. Terdapat 3 air terjun berair jernih dengan pemandangan yang membuat mata membulat takjub.
Pagi buta sekitar jam 4. Di tengah hutan yang diselimuti oleh kabut tebal. Lao Fang atau yang biasa di panggil Fang Fang tengah berdiri di pinggir tebing menunggu matahari terbit. Sudah menjadi rutinitasnya setiap pagi menyaksikan matahari terbit. Dan sore menyaksikan matahari terbenam.
Angin semilir, memainkan anak rambutnya yang tergerai terurai. Bibir mungil ranumnya tertutup rapat. Mata coklat bulatnya menyapu sekitar melihat pemandangan dari atas tebing. Sesekali Fang Fang menggosok tangannya kala udara dingin menusuk kulit putih mulusnya.
Fang Fang hendak berburu saat langit telah terang. Dia telah membawa sebuah pedang dan sebuah panah di pundaknya. Fang Fang selalu berburu di pagi hari, dan hasil buruannya akan di masaknya saat waktu makan siang.
Tebing tempat Fang Fang berdiri adalah salah satu dari 7 tebing yang terhubung dengan tebing seberang. Kenapa begitu ?
Karena di setiap tebing yang dekat dengan rumah Fang Fang. Oleh ayahnya dipasang sebuah rantai ke tebing seberang. Untuk mumudahkan melakukan trasportasi ke tebing seberang.
Rantai itu dilengkapi dengan sebuah tabung kecil dengan tengah berlubang. Ukuran tabung itu muat untuk satu genggaman tangan orang dewasa. Tabung itu berfungsi sebagai alat yang mengantarkan keseberang. Tabung itu diletakkan di ujung rantai dari tebing yang lebih tinggi dari tujuannya.
*(Semacam flying fox)*
_____________________________________
Senyum Fang Fang merekah melihat matahari mulai menyapa. Tapi beberapa detik kemudian senyumnya memudar, alisnya hampir bersatu, dahinya berkerut. Wajah mungil itu nampak kebingungan dengan apa yang dia lihat. Untuk memperjelas pandanganya, Fang Fang menggunakan teropongnya.
Yang dia lihat tidak salah. Ada seorang laki-laki yang terus terpojok berjalan mundur ke tepi tebing. Didepan laki-laki itu terdapat 5 laki-laki berbadan besar.
Tebing seberang memanglah lebih rendah dari tempat Fang Fang berdiri, dan jaraknya hanya terpaut 9 - 10 meter. Tentu dia dengan mudah dapat melihat, ditambah lagi dia memakai teropong miliknya.
Wajah cantik Fang Fang yang bak boneka itu menunjukkan ekspresi kebingungan. "Apa yang harus aku lakukan ? Menolongnya atau tidak ?" Hanya kalimat itu yang ada dipikirannya sekarang. Lao Fang mengambil sebuah kain berwarna merah yang memang telah diikatkan di pinggangnya.
Kain itu hanya selebar saputangan dan ia gunakan untuk menutupi separuh wajahnya. Setelah meyakinkan dirinya sendiri, Fang Fang akhirnya melakukan transportasi ke tebing seberang dan berhenti tepat di depan pemuda itu.
Fang Fang memasang kuda-kuda bersiap dengan kemungkinan terburuk. Lima orang bertubuh besar dengan wajah menyeramkan didepannya menatap tajam. Mereka berlima langsung menjadikan Fang Fang musuh, karena telah menghalangi jalan menuju sasaran utama mereka.
Sebelum bertarung Fang Fang melirik sebentar ke arah pemuda di belakangnya. Pemuda di belakang Fang Fang kondisinya mengenaskan, tubuhnya terdapat banyak sayatan. Dan pemuda itu nampaknya telah kehabisan tenaga.
Saat pandangan Fang Fang kembali ke arah lima orang bertubuh besar dengan wajah mengerikan di depannya. Lima orang itu telah berlari ke arahnya dengan pedang runcing yang terhunus ke depan. Fang Fang tidak beranjak dari tempatnya berdiri dia menunggu serangan lima orang itu.
Lima orang maju bersamaan menyerang Fang Fang. Salah satu dari kelima orang itu mengayunkan pedangnya menuju leher sebelah kanan Fang Fang. Sepersekian detik sebelum pedang itu menyentuh urat leher Fang Fang. Dia terlebih dahulu menghindar ke kiri. Hanya berjarak 1 cm pedang orang itu dari leher Fang Fang.
Dengan hitungan 5 detik Fang Fang memegang tangan kanan orang yang menyerangnya. Memelintirnya lalu badannya ia putar ke kiri dan menendang sekuat tenaga tepat di muka orang itu. Orang itu jatuh tergeletak di atas tanah lalu memutahkan darah segar dari mulutnya.
Setelah satu serangan gagal. Serangan berikutnya dari orang yang lain mengarah ke perut Fang Fang. Orang itu menghunuskan pedangnya keras tanpa ampun. Fang Fang menghindari pedang itu, tubuhnya ia tekuk ke belakang membentuk sudut 90°. Sehingga pedang itu hanya lewat di atas tubuh Fang Fang.
Jarak tubuh Fang Fang dan pedang hanya setebal kain. Sedikit saja dia tidak bisa menahan tubuhnya dan dia tidak sengaja meluruskan tubuhnya. Maka tubuhnya mungkin akan teriris tepat ditengah. Tepat setelah pedang itu ditarik oleh orang yang menyerangnya.
Fang Fang langsung meluruskan tubuhnya. Maju ke arah orang itu melakukan 2 gerakan secepat kilat.
Gerakan 1 Fang Fang menghindari pedang yang terayun ke arahnya, lalu memegang pundak sebelah kanan orang yang menyerangnya. Tangan Fang Fang yang semula ada dipundak orang itu dengan gerakan lembut pindah ke pergelangan tangan orang itu, lalu memutar pergelangan tangan itu hingga terdengar bunyi krek... suara tulang patah. Gerakan lembut tapi mematikan. Pedang orang itu jatuh terlepas.
Gerakan ke 2 Fang Fang melepaskan tangannya yang memegangi pergelangan tangan orang itu. Kemudian mengeplkan tangan kanannya dan mendaratkannya tepat di perut orang itu. Orang itu terpelanting sejauh 3 langkah ke belakang.
Kemudian datang tiga orang dari depan samping kanan dan kirinya. Fang Fang mengeluarkan pedang miliknya dari sarung pedangnya. Menangkis serangan yang datang dari arah kanannya dengan pedang. Ayunan pedang datang dari depan dan samping kirinya. Fang Fang membalas semua serangan itu dengan lincah namun gerakannya sangat lembut. Tapi jangan salah tafsir gerakan Fang Fang meskipun lembut tapi sangat mematikan.
Fang Fang berputar kekanan dan kekiri, menguhunuskan pedang kedepan ke samping seperti menari pedang. Hingga Fang Fang berhasil membuat tiga tiganya terbanting ke tanah.
Namun hal itu membuat tiga orang itu marah. Tiba tiba ketiga orang itu membuat sebuah gerakan aneh dan membuat jarak 5 meter dengan Fang Fang. Sepertinya itu adalah gabuangn kungfu dari ketiganya. Fang Fang hanya terdiam di tempatnya menunggu serangan. Sedangkan ketiganya menghampiri Fang Fang dengan sebuah formasi aneh.
Tiba-tiba ketiganya menyatukan ujung pedang mereka lalu mengarahkan ujungnya ke arah Fang Fang. Angin tiba-tiba terasa sangat kencang disekitar Fang Fang, dedaunan melambai lambai tertiup angin. Semakin lama semakin kencang hingga Fang Fang merasakan kakinya mulai mundur ke belakang perlahan-lahan.
Ketiga orang itu lalu mengangkat pedang mereka ke atas, kemudian dari jarak 5 meter dari Fang Fang masing-masing dari mereka melakulan ayunan pedang. Anehnya ayuanan pedang sejauh itu efeknya adalah angin yang sangat tajam seperti pisau dan itu mengarah ke Fang Fang.
Fang Fang mengaduh, lengan kanannya terdapat sayatan seperti di sayat pedang. Namun percaya atau tidak tapi bukan pedang yang menyayatnya, itu adalah angin. Angin setajam pedang yang dibuat oleh ayunan pedang ketiga orang di depannya. Darah segar keluar dari luka sayatan ditangan kanan Fang Fang. Kemudian sayatan selanjutnya susul menyusul menyayat lengan kiri, kaki, paha tanpa ampun.
Baju Fang Fang sobek dimana-mana tapi beruntung baju yang menutupi bagian yang penting untuk seorang wanita tetap utuh. Fang Fang terduduk menahan perih, tubuhnya benar benar ngilu perih dimana-mana. Tubuhnya banyak sayatan seperti pemuda di belakangnya. Sekarang Fang Fang tau mengapa pemuda yang hendak ditolongnya tubuhnya dipenuhi sayatan.
Setiap kali Fang Fang akan bangkit menyerang sayatan selanjutnya datang. Hingga sebuah ayunan pedang dari salah satu ketiga orang itu mengarah ke leher Fang Fang. Fang Fang mengejamkan mata ia merasa ini adalah akhir hidupnya, angin semilir menerpanya sebelum angin setajam pedang itu sampai dan memotong lehernya.
_________________________________________
Hayo... Fang Fang selamat atau gk ya ?
Jadi gini pren cerita ini udah lama di hp gue. Mau gue publikasi tapi ragu, semalam gue itu dilema, publish gk ya publish gk ya. Dan akhirnya gue publish.
Maap ya kalau banyak kesalahan dari tanda baca ataupun kata. Oke happy reading pren 😁
Jangan lupa tinggalkan jejak kalian Like dan komennya ya 😍
KAMU SEDANG MEMBACA
Die To Be With You
FantasySeperti judulnya, ini adalah cerita tentang seseorang yang dari pada hidup tapi tidak dapat bersama dengan kekasihnya. Ia lebih memilih mati dan terlahir kembali untuk bersama kekasihnya. Lalu apakah setelah mati dia dapat terlahir kembali ? Apakah...