Mencari jati diri

29.6K 230 1
                                    

Aku bingunung pikiranku melambung jauh, aku ingin membantu kedua orang tua ku tapi bagaimana,ya bergenlantungan ditangan orang tua itu tidak enak dan itu bukan aku yang hanya menikmati hidup diatas penderitaan orang lain.

******
Seketika ketika pulang sekolah aku melihat ada pesta pernikahan ya layaknya dikampung bagaimana, tapi aku bahagia melihat mereka, walaupun acarannya sederhana tapi mereka sangat menikmati dan bahagia. Sontak dalam lamunan aku menghayalkan bagimana pesta pernikahan ku nanti, aku ingin acara garden party dan musik nya aku ingin musik mellow bukan dangdut, eeh ehh dangdut kenapa aku tidak berpikiran untuk bernyanyi untuk membantu penghasilan ayah dan ibuku, lagian suaraku tidak begitu jelek, dulu aku pernah memenangkan lomba nyanyi dikanada, ya bernanyi ide bagus aku harus memanfaaatkan kesempatan ini.

******
Akhirnya aku menjadi penyanyi diacara pernikahan, aku tak sendiri aku direkrut oleh seseorang untuk bergabung bersamanya diacara-acara besar seperti acara ulang tahun, pernikahan dan lain-lain. Ini mengisi kegiatan kosong ku dikala sehabis sekolah, tentu saja  ini hanya kerja sambilan, jadi aku tetap mengutamakan sekolah.
Tak terasa sudah hampir 3 bulan aku berada disini.
Yah lelah lebih dari yang kubayangkan namun aku harus tetap menjalani demi membantu kedua orang tuaku.
Ayahku kasihan melihatku kerja paruh waktu, ayahku sudah sering melarangku namun aku tetap bersikeras ingin bekerja.

Suatu ketika ada 2 orang bertamu kerumah dengan mobil mewahnya,dia menanyakan ayah dan ibu, aku tak mengenalnya apakah iya rekan kerja ayahku dulu, yaa entahlah
"Silahkan duduk om tante"
Duduk lah mereka dikursi bambu anyaman didepan teras rumahku.
"Kalau boleh Hana tau, ada apa ya"

"Om dan tante adalah rekan kerja ayahmu han, kamu pasti belum kenal kita, kita memang jarang ke indonesia,saya membangun usaha di luar negri dibeberapa negara, jadi saya sibuk dan jarang berkunjung di Indonesia,tetapi ayahmu sudah menjadi sahabat saya dari kecil.
Dan saya baru mendengar bahwa ayahmu jatuh bangkrut,saya rasa kamu sabar Hana menghadapi ini semua"

"Kalau boleh tau, kemana ayah dan ibu mu hana? " Sahut tante yang memotong pembicaraan om yang berada disebelahnya, mungkin ia penasaran.
"Emm,,, ayah dan ibu sedang berladang, sebentar saya ambilkan minum om tante"
Setelah menyodorkan minuman aku meminta izin untuk menjemput ayah dan ibuku.
"Om tante saya menjemput ayah dan ibu dulu ya"
"Iya nak hana silahkan" Jawab salah satunya.

"Pah lihat hana tumbuh menjadi anak yang baik, tak sia-sia kamu menjodohkan anakmu dengan anaknya Pak Jhokan "
"Iya dung bu Pak Jhokan adalah sahabat papa dari kecil, jadi papa sudah kenal betul sifat pak jhokan ini bagaimana"
"Sippp dehh papa memang top hihi"
*******
Ketika sampai diladang aku menyampaikan berita bahwa ayah kedatangan tamu dari sahabat kecilnya yang berada diluar negri, sontak ayah yang sedang memacul ladang menghentikan pekerjaannya dan tersenyum bahagia
"Wah yang benar nak"
"Iya yah" Jawab ku
Ayah langsung berlari menuju rumah tanpa memoerdulikan lagi pekerjaannya, ibu gidik tertawa bahagia melihatnya, melihat senyum ibu yang tulus serta sayu membuatku ingin menangis, pasti ibu kelelahan.
Aku membantu ibu membawakan apa yang ingin dibawa pulang
"Bu biar adek saja yang bawa" Pintaku kepada ibu
"Tidak usah nak, biar ibu saja ini berat"
"Tidak bu, biar hana saja yang bawa"pintaku memaksa


Selamat membaca
Mohon dukungannya 🙏🙏

Pernikahan PaksaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang