" How can you miss someone you've never seen? "
Pagi ini indah, kehangatan sang matahari dan kicauan merdu beberapa burung membuat sang putri masih terlelap dikasurnya dengan sangat nyaman. Namun sayang, sebuah dentuman keras berhasil membangunkannya. Sorot cahaya tertangkap oleh mata seorang gadis yang masih merenggangkan ototnya dan mengumpulkan nyawanya.
"Tumben gaada yang heboh bangunin gue?"Gumamnya.
Tunggu-tunggu, sofa? Hah? Kasur?
Menyadari pemandangan yang tak biasa dilihatnya saat bangun pagi, gadis itu membuka selimutnya.
Piama?
"Sejak kapan gue punya piama?"Gumamnya lagi lalu mengumpat dalam hatinya.
Anjir, gue dimanaaaaa..?
Mencoba mencari jalan keluar, dirinya segera beranjak dan membuka pintu kamar. Berjalan perlahan menyusuri lorong, hingga langkahnya berhenti mendengar obrolan perdebatan asing baginya."Anjir ngomong apatu, yakali masa gue diculik?"Lagi lagi ia berbicara pada dirinya sendiri. Gadis itu perlahan membungkukkan badannya, mengambil posisi merangkak dan mencoba mencari informasi.
Dari pandangannya terlihat tiga pria berkulit putih, ada yang berambut pirang, hitam dan abu abu,sepertinya tampak lebih tua dari dua yang lainnya. Ketiganya tampak beradu mulut sambil menunjuk makanan yang tersedia dimeja. "Buset, makanan kok dibiarin, dimakan dong! Kasih ke gue aja, gue laper!"Rutuk Gadis itu sambil tetap tidak memalingkan pandangannya yang masih menatap tiga pria itu.
"Laper?Kamu mau makan?"Gadis itu terkejut membatu lalu memalingkan wajahnya perlahan. Tampak seorang pria dengan rambut coklat sedang terlentang meniru dan menatap gadis itu lalu ikut melihat kearah tatapannya. "Ada sesuatu dibelakangku? Kamu lihat sesuatu?"Ucap pria dengan raut wajahnya yang tampak mulai ketakutan.
Mampus, gue harus ngapain?
Tanpa rencana dan aba –aba gadis itu malah mendadak bangkit lalu berlari secepat mungkin menyusuri lorong tangga yang cukup panjang itu. "Wait!! Kenapa kamu lari?! Tuhkan kamu liat sesuatu kan?!!" Pria itu berteriak lalu ikut berlari menyusul gadis itu.
Duh, gue takut sama lo, bego! LARI!! POKOKNYA HARUS LARI!!!
Merasa sudah mendekati ujung lorong, tak ada jalan lain selain menuruni tangga kelantai satu. Tentu saja menuruni tangga akan memakan waktu. Untuk seorang gadis yang kesehariannya bertengkar dengan guru BK tentu saja hal ini tidak sulit baginya. Ia memposisikan badannya memeluk tangga yang bertiang kayu coklat itu dan melucur dengan cepatnya.
"AAAAAAAAA, BAGAIMANA KAMU MELAKUKANNYA??? AA HANTU ITU PASTI SUDAH SEMAKIN DEKAT MENGEJARKU!!"Oceh pria itu lalu menuruni anak tangga dengan terburu buru.
Sayangnya teriakan pria tadi berhasil menggema dan menarik perhatian tiga pria yang sedang berdebat di meja makan. "Sudah bangun?"Gumam pria tua itu. "AA DADDY ADA GHOST!! GHOSTNYA NGIKUTIN , LARIII!!" Pria berambut coklat mencoba menjelaskan kepanikannya sambil mencoba memerhatiikan langkah kakinya yang menuruni tangga.
"Hantu? Dimanaaaaaaa???" Pria berambut pirang ikut panik lalu segera mengambil sebuah tumpukan kunci dari kantung celananya dan ikut tergesa gesa membuka pintu. Sementara gadis itu baru saja sampai dan bermaksud untuk berlari lagi melewati para pria penghuni rumah itu.
"Ah, I got her." Belum sempat berhasil melewati, gadis itu malah sudah tertangkap erat oleh pria tinggi berambut hitam.
"Good! Sekarang ayo cepat keluar, hantunya ngejar kita!!" Ucap lelaki berambut pirang sudah siap sedia di ujung pintu utama rumah.
"Stupid! Gadis ini hanya mau melarikan diri!"Jelasnya dengan tegas lalu mendudukkan gadis itu disalah satu kursi yang tersedia.
Baru saja ingin kembali melarikan diri, pria tinggi berambut hitam tadi langsung mengunci pergelangan kakinya dan mengikat kedua tangan gadis itu dengan dasi yang tadi terikat sempurna di lehernya.
"MAU APA LO? LO SALAH NYULIK!! GUE ANAK ORANG SUSAH!! GAPERNA NAIK PESAWAT, GAPERNA MASUK BIOSKOP, MEGANG DUIT SEJUTA JUGA MASIH GEMETERAN!!"Gadis itu berteriak sambil menutup matanya dan mengeluarkan semua yang dalam benaknya. Ia berharap keempat pria itu sadar salah menculik dirinya dan segera membebaskannya, keempat pria itu malah terpaku diam menatapnya.
"What is she saying?"Pria tinggi berambut hitam itu sedikit berbisik.
"I don't know. She's talking too fast, I don't understand.."Jawab pria dengan rambut coklat sambil menggaruk tengkuknya.
"Um, dad, translate please?"Pria berambut pirang merengek pada pria yang tampak paruh baya itu.
Bukannya menjawab, pria paruh baya dengan rambut abu abu itu malah mengambil sebuah kursi dan duduk didepan gadis itu. "Kamu tinggal di panti asuhan?"Pria itu malah bertanya dengan raut wajah sedihnya.
"Iya!! Anda salah culik! Tidak ada untungnya mencuri seorang anak yatim piatu kan?"Gadis itu mencoba bernegoisasi.
"Kamu kenal Ashkala Mattandi Rahayu?"Pria paruh baya itu bertanya lagi. Pertanyaan kali ini sedikit mengejutkan gadis itu.
"Darimana a-an-nda ta-u nama itu?"Gadis itu menjawab dengan bibirnya yang sedikit bergetar. "Dia almarhum kembaran Gue yang udah meninggal.."Jelasnya lagi. Mendengar jawaban itu keempat pria tadi terkejut.
"Siapa yang mengatakan itu padamu?" Tanya pria tinggi berambut hitam dengan raut wajahnya yang seakan tak percaya akan sebuah fakta.
"Bu-bunda.."Cicit gadis itu.
Emang ada yang salah dengan ucapan gue?
"AH!!!" Pria berambut hitam tadi memukul dinding dengan tangannya secara langsung " Akan kucari perempuan itu dan kupastikan dia mati ditanganku!"
"Hei! Lo mau apakan bunda? Kalau ada masalah dengam gue, selesaikan juga dengan gue!! Gausah sangkut pautin ke bunda!!"Teriak gadis itu tak terima dan pria berambut hitam itu hanya meliriknya sinis.
"Percaya atau tidak, faktanya kamu tidak punya kembaran. Namamu bukan Caroline, Namamu Ashkala Mattandi Rahayu."Ujar pria paru baya sambil menatap gadis itu.
"Hah?"
Tanpa aba –aba Pria berambut coklat yang sedari tadi berkejaran dengannya dan hanya diam menonton obrola tiba tiba menghampirinya lalu berjongkok disebelahnya. Tanpa diduga, lelaki itu membuka ikatan yang melilit tangan gadis itu.
ASIK DIBUKA! GUE BISA KAB-
"Maaf jika mengejutkanmu, kami sudah mencarimu selama ini,dan akhirnya kami menemukanmu.. Ashkala, my sister."Lelaki itu menatap lekat gadis yang faktanya adalah adiknya sendiri.
"HAH? SISTER? MAKSUD LO, GUE ADEK LO GITU?! DEMI ILER ANOA LO JANGAN NGADI NGADI DEH!"
Bersambung..
-Helolensa-
KAMU SEDANG MEMBACA
Helo Brothie! (REVISI)
Teen Fiction"Gue rasa gue udah cukup muak dengan permainan tipu tipuan ini. Lo semua emang hebat bangettt sandiwaranya, Gue salut banget!! dan sekarang Gue minta lo semua berhentiin permainan gak jelas ini. Stop seolah olah lo tau banget soal hidup Gue! GUE MUA...