BUGH!
"Aduh!!"
Ini kesekian kalinya seorang Caroline Putri dibangunkan dengan cara khas yang akan selalu membuatnya merintih. Setiap pagi akan selalu ada para kurcaci kecil yaitu Jojo, Pinkan dan Alip yang siap sedia melaksanakan tugas favorit mereka, membangunkan Olin. Tentu saja yang paling aktif semangat, Jojo, akan membangunkan Olin dengan melempar bantal secara berulang ulang kearah Olin.
"IH, APAAN SIH!! BISA GA SIH GAUSA SEWOT BANGUNIN AKOH!!"Olin sengaja membuat nada bicara merengek untuk mengusili adik adiknya itu.
"IH IPIIIN SIH!! BISI GI SIH GIISI SIWIT BINGININ IKIH!!"Jojo meniru kembali dengan membuat buat nada bicara menyebalkan.
"Kak Olinnnn.. ayuk bangunn.. toyong buatin Pinkan tior mata capi lagi ya.."Pinkan, satu satunya gadis kecil berumur 4 tahun yang selalu bersama Jojo dan Alip itu merengek sambil menarik narik selimut Olin.
"Iya Pinkan adik kak Olin tersayang, kak Olin tidur bentar yaa.. plis.. lima menit lagi deh,"Olin kembali merengek pada Pinkan lalu menarik selimut menutupi dirinya sampai ke leher.
"KAKAK GAJAH BANGUN DONG!! Alip bilangin ke Bunda loh ya.."Ujar Alip lalu membiarkan tubuhnya jatuh menimpa Olin.
"Bilangin aja.. Kak Olin mah gatakut..."Sahut Olin dari dalam selimut. Sesudah perkataan singkat yang diucapkan Olin, mendadak suasana menjadi sepi hingga..
1
2
3
"OLINN!! BANGUNNN!!!!!"Teriakan Bunda berhasil membuat Olin terkejut dan membelalakkan matanya.
Mampus
"Iyaa.. Iyaa Bundaa!! Olin udah bangun bun!!"Olin segera beranjak membereskan kasur tempatnya tidur dan segera mengambil handuk lalu pergi mandi.
*****
"Pagi semuanya!!Pagi bunda, pagi kurcaciku terkasih, Oh iya pagi juga cayangku Biann!!"Seperti biasa, bukan Olin namanya kalau tidak menyapa semua orang dengan suara khasnya yang sengaja dibuat buat."Gausa sapa Bunda deh kalau bangunnya telat mulu,"Ketus Bunda dengan wajah juteknya sambil melewatinya begitu saja bersama sebuah ember tumpukan kain yang baru saja selesai dicuci.
"Maaf bunda.. Besok gak bakal telat lagi deh,"Cicit Olin lalu memasang celemek agar noda bumbu masakan tak mengotori seragamnya.
Ya, tugas Olin setiap pagi adalah memasak sarapan untuk seluruh penghuni panti. Tentunya bersama Rakhadiya Abyan, yang kerap dipanggil Bian, sahabatnya itu. Sebenarnya Bian bukan penghuni asli panti, Bian masih memiliki kedua orang tua yang lengkap.
Namun nyatanya, Bian hanyalah seorang anak tunggal yang sering ditinggal bekerja kedua orang tuanya sehingga membuatnya lebih nyaman bergabung bersama Olin didalam Panti Asuhan. Pertemuan Olin dan Bian dimulai dari Olin yang sedang melakukan pekerjaan sambilannya sebagai seorang kurir dari perusahaan laundry langganan keluarga Bian.
Bian sendiri bukanlah orang yang gampang percaya dengan orang lain, bukan sekali dua kali ia menjumpai orang yang berteman hanya untuk memanfaatkan materi yang dimilikinya. Bian juga terpaut setahun lebih tua dibanding Olin, namun entah darimana persahabatan erat itu muncul diantara mereka.
"Lo sih, Lin.. Kalau ga telat bangun pasti masuk BK, gimana mau nyenengin Bunda?"Lontar Bian ditengah kegiatannya yang sedang mengaduk aduk nasi goreng buatannya diatas wajan.
"Dih, siapa yang gamau nyenengin Bunda, Biann.. Siapa juga yang mau masuk BK?"Balas Olin dengan alis yang naik sebelah.
"Nah, itu dia makanya lo harus berubah jadi yang lebih baik lagi.. contoh aja gue, gue mah panutan,"Bian menegakkan badannya dan tersenyum bangga.
KAMU SEDANG MEMBACA
Helo Brothie! (REVISI)
Teen Fiction"Gue rasa gue udah cukup muak dengan permainan tipu tipuan ini. Lo semua emang hebat bangettt sandiwaranya, Gue salut banget!! dan sekarang Gue minta lo semua berhentiin permainan gak jelas ini. Stop seolah olah lo tau banget soal hidup Gue! GUE MUA...