93 14 7
                                    




Setelah selesai mengerjakan PR ditambah bonus gombalan dari Woojin, Hyungseob langsung pulang ke rumahnya. Pas sampai rumah dia langsung meluncur ke kamarnya.

Sesampainya di kamar Hyungseob langsung rebahan di kasur tanpa mengganti seragamnya terlebih dahulu. Perlahan matanya mulai menutup dan ia pun terbawa ke negeri mimpi...

















Setelah 2 jam terlelap dalam tidurnya Hyungseob pun membuka matanya karena perutnya mulai lapar. Saat membuka matanya ia melihat sepucuk surat diatas meja belajarnya.

Dahinya mengernyit, ia bingung surat dari siapakah ini. Di luarnya tidak tertulis untuk siapa surat ini dituju. Hyungseob mulai berpikir bahwa yang membawa surat itu adalah orang yang selalu menerornya selama ini. Siapa lagi kalau bukan si Dark.

Dan ternyata dugaan Hyungseob benar. Surat itu berisi...













"Hyungseob-ah sepertinya kau melupakan buku PR mu di perpustakaan sekolah. Kkkkkkkk betapa cerobohnya dirimu. hmm... Jika dilihat dari isinya, sepertinya ini  buku yang sangat penting bagimu. Benarkah begitu? Oh iya aku baru ingat, ini kan buku PR yg berisi projek liburan yg mana ini adalah penentu nilai akhirmu Hyungseob-ah kkkkkkkkk.

Baiklah, jika ini begitu penting bagimu, maka ambillah sendiri besok sepulang sekolah di rumah kosong belakang sekolah. Aku tunggu kedatanganku Hyungseobbie... Bye bye."

                                 -DARK-
























Hyungseob mulai gemetaran, tangannya begitu lemah hingga ia menjatuhkan secarik kertas tersebut. Wajahnya juga sudah mulai mengeluarkan keringat dingin karena ketakutan.

"Den ayo makan dulu, daritadi pulang sekolah belum makan loh nanti sakit." itu bibi Jamilah pembantu rumah tangga di rumah keluarga Ahn yang sedang mengantarkan makanan ke kamar Hyungseob.

"Loh den, mukanya kok ketakutan gitu? Ada apa sih?" Bibi Jamilah pun bertanya lalu melihat secarik kertas yang terjatuh tersebut.

"Owh surat itu, tadi ada orang yang nganterin surat itu ke bibi, katanya buat aden. tapi pas bibi anterin ke kamar, adennya lagi tidur. Yaudah bibi tarus aja diatas meja belajar." -Bibi Jamilah

Hyungseob yang mendengar perkataan Bibi Jamilah langsung menoleh ke arahnya.

"Bi, a...apa bibi tau orang itu?! Orang yang mengirim surat itu,seperti apa wajahnya?! Siapa namanya?!apa bibi tau identitasnya?" -Hyungseob

"Waduh den, kalau itu bibi kurang tau. Soalnya orang tadi pake jaket, pake masker terus dia cuma bilang ini surat untuk aden. Udah bibi ajak masuk ke dalam dianya nolak terus pergi begitu aja." -Bibi Jamilah
































Malam sudah tiba...

Hyungseob mulai bertanya-tanya lagi siapakah sebenarnya si Dark itu. Siapakah identitasnya? Bagaimana dia tau rumahnya? Mengapa ia bisa menemukan bukunya yg tertinggal di perpustakaan?

Hyungseob terus menerus memikirkannya sepanjang malam. oh betapa bodohnya dia bisa dengan ceroboh meninggalkan buku PR nya di perpustakaan sampai-sampai jatuh ke tangan si Dark dan ia terpaksa harus menemuinya besok.

Tunggu dulu... Menemuinya besok??? Itu kesempatan bagus! Hyungseob mulai berpikir bahwa dengan menemuinya ia akan tahu siapa identitas asli dari si dark tersebut.

Hyungseob pun langsung pergi tidur ke kamarnya. Tidak sabar menunggu harus esok untuk membongkar siapakah identitas asli dari si Dark.




































Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 15, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Different 不同 (Jinseob)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang