Chap. 4 : 빛 (Light)

118 21 1
                                    

Jungkook berbicara pada Yeri, namun pandangannya tak terarah pada gadis di sampingnya.

Yeri mengikuti pandangan Jungkook, mata hazelnya terpaku pada lelaki yang menghampiri mereka.

"Yeri, orang itu merindukanmu," Jungkook menunjuk seseorang dengan dagunya.

"Siapa?"

"Kim Mingyu,"


••o••


Yeri berjalan gontai menuju kelasnya, pikirannya masih terpaut pada kejadian tadi.

Saat tatapan mereka bertemu, Mingyu membuang muka, "Kook, aku duluan!"

"Eh gyu! Tunggu dulu!" Jungkook menggigit bibir bawahnya, "Yeri, aku pergi dulu,"

Tzuyu mengusap bahu Yeri, sedangkan Chaeyoung merasa bingung.

"Rindu padaku? Ha! Menatapku saja seperti tak sudi!" Yeri bergumam kesal.

Mungkin akan menjadi kebiasaannya jika ia terus berjalan tanpa melihat sekitar, untuk kesekian kalinya, Yeri tak sengaja menabrak orang lain lagi.

"Hey pakai matamu untuk melihat!"

Yeri mengusap kepalanya, "Maaf, aku tidak fokus,"

"Apa kau terluka?" Yeri bertanya sambil memegang tangan orang itu, dan memeriksanya.

Merasa tak nyaman, orang itu melepaskan tangannya, "Hey apa yang kau lakukan!"

Sepertinya Yeri mengenal suara lelaki itu, dan bingo! Terkaannya benar.

"Kau?"

"Kau?"

"Ah maaf aku berkata sedikit kasar padamu, lupakan kejadian barusan, aku tidak apa-apa, aku sudah memaafkanmu,"
Kemudian lelaki itu pergi dengan tas di punggungnya.

"Macan yang aneh,"

Yeri memandang jam yang melingkar di tangannya, "masih pukul 11? Kalau begini untuk apa aku ke sekolah,"

Dengan tas yang ditentengnya, Yeri bergegas pulang ke rumah, setelah mendapat pesan dari Tzuyu yang tidak bisa pulang bersama dengannya.

Yeri menendang botol kosong, batu dan koin? Dengan ragu, Yeri memungut koin itu, saat ia berdiri, ia terkejut dengan kemunculan lelaki tepat di depannya.

"Ya!" Lelaki itu berkata tepat di depan wajahnya.

"Ya! Menjauhlah!" Yeri mendorong bahu lelaki itu.

Lelaki itu mundur beberapa langkah, "Apa yang kau ambil ha?"

"Bukan urusanmu," perempuan bermarga Kim itu terus berjalan dan menghiraukan lelaki di sampingnya.

"Ayolah, itu uang bukan?"

"Bukan urusanmu Park Woojin,"

"Yeri-a, berikan aku uang itu, aku ingin pergi ke rental game," Woojin memohon pada perempuan yang rumahnya berhadapan dengannya.

Yeri membuka genggamannya, dilihatnya uang logam yang bernilai 500 won itu.

Ia tersenyum kecil, "Apa balasanmu jika aku memberikannya?"

Woojin memanyunkan bibirnya, ia tengah berpikir namun ia tak mendapat pencerahan sedikitpun.

"Ntahlah, apapun yang kau mau," dengan polosnya Woojin berkata seperti itu.

Cherophobia // Kim YeriTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang