Lacrimosa [✓]

Epirōgu

Recommended song : Kalafina — Lacrimosa (Kuroshitsuji 2nd Ending)
Alert : angst—maybe AU!Dark Fantasy
Dare fiction from @tiwaitrackyutakoyaki—nuna

.
.
.

" —aku sembunyikan mimpiku dalam mataku,
Sampai mataku tercemar...
Menerima tangisan." —Lacrimosa, by Kalafina
.
.
.

"Kita, terpisah oleh ruang dan waktu..
Hingga akhirnya dipertemukan lagi oleh takdir yang tak pernah terduga..
Satu hal yang kusyukuri, aku tak pernah melupakanmu, selalu..

(1)"

Sore itu sang buana bertiup dengan kencang, yang kemudian memainkan surai secerah kayu eboni seorang pria muda berparas menawan yang nampak larut akan kuasa Tuhan yang terbentang indah  dihadapannya.

Senyum tulus terlukis, kian menambah poin betapa rupawan parasnya, yang tak begitu berbeda dengan tingkah laku dan perbuatannya.

Tak jauh darinya, nampak sesosok manusia berparas menawan juga—menjurus ayu dan manis—yang terbalut kemeja oversized berwarna serupa dengan langit di kala cerah; tengah memejamkan iris indahnya, sementara tangannya bertumpu pada pagar pembatas. Surai kemerahan miliknya pun turut menjadi sasaran benda abstrak yang berhembus.

Sosok bersurai eboni—yang nyatanya lebih tua—berbalik, melemparkan senyumnya yang dibalas oleh yang lebih muda. Kemudian pria itu melangkahkan kaki jenjangnya, mengikis jarak antara dirinya dengan sang adik.

"Ayo kita kembali.." Ajaknya.  "Udara malam tak bagus untuk kesehatanmu.."

Si manis mengangguk. Kemudian menyambut uluran tangan sang Kakak. Kaki berbalut denim selututnya mulai melangkah, meski harus perlahan, dengan menjadikan sang kakak sebagai tumpuan.

"Kau pasti akan baik-baik saja. Suatu saat nanti aku yakin kita akan menemukan dokter yang hebat. Jadi efek kecelakaan yang menyebabkan kakimu lumpuh temporer akan sembuh..." Senyum teduh terukir. "Jangan patah semangat, atau nii-Chan akan kecewa padamu,