1. Keceriaan Naya

0 0 0
                                    

Namanya Hazel Pramudya bisa dipanggil dengan Hazel. Cowok tinggi yang punya kulit putih dan rambut cokelat, terlihat sempurna seperti sekarang ini, padahal hanya berjalan ke kantin saja. Hebat ya, hanya berjalan saja banyak yang mengagumi.

Dia bukan playboy seperti yang kalian banyak baca di dalam novel atau dunia orange. Dia hanya seorang cowok biasa yang mempunyai kadar ketampanan yang sangat tinggi maka dari itu banyak yang menganggap dia sebagai salah seorang most wanted. Hampir lupa, Hazel sekolah di SMA Pelita Bangsa.

"NAYA!!! DISINI ADA HAZELL NIHH" Dino sengaja berteriak kearah salah satu gadis cantik bernama Naya, karena Naya ini salah satu dari sekian banyak pengagum Hazel, namun bukan pegangum rahasia, tapi pengagum terang-terangan.

Karena itu juga Hazel sangat menjaga jarak dengan Naya, karena menurut Hazel takdir cewek itu di kejar bukan mengejar.

"Eh Bego tolol, ngapain lo pakek ngasih tahu si Naya, gue ada disini???? Ah elahh lo mah buat gue susah aja" Hazel sudah ingin pergi, namun tangan nya dicekal si Naya itu.

Hazel hanya menatap tangan Naya yang mencekal tangan Hazel dengan tatapan dingin yang menusuk.

"Hai Hazel sayang, aduh perasaan cuman minggu kita gak ketemu, tapi aku nya udah kangen" Naya mengerucutkan bibir nya, bagi Naya itu sudah ekspresi paling menggemaskan tapi bagi Hazel itu ekspresi termenjijikan yang pernah dia lihat.

"Lo gila ya? Kalau masih ngerasa waras mending lepasin tangan gue" Naya masih bertahan memegang tangan Hazel.

1 detik

"Awhhh" Naya merasa tangan nya memerah atau mungkin terluka karena Hazel menghempaskan tangan nya terlalu keras sampai membentur sudut meja.

Jujur sebenernya Hazel tak tega buat ngelakuin ini apa lagi dia perempan, tapi melihat wajah Naya ntah kenapa emosi nya tidak bisa terkontrol. Dari rasa bersalah nya semakin besar lebih baik dia pergi.

Gue pengen move on, tapi kok ya susah - Naya hanya meringis dalam hati sambil menatap Hazel yang melangkah semakin jauh.

****

Tring!! Bel pulang berbunyi

Ntah kenapa bel pulang selalu menjadi nada peyemangat terbaik dari semua nada di dunia ini. Hihi.

Sambil menggunakan jaket pink dan menggendong ransel baby pink nya Naya berjalan dengan semangat sambil bernyanyi lagu balon ku yang terselip curhatan hati.

Balon ku ada lima
Heyy
Rupa rupa warna nya
Heyy
Naya sayang nya Hazel
Heyy
Hazel nya biasa aja

"Eh bego, lo apa apaan sih main ganti ganti lirik? Situ sehat?" Nora menoyor kepala Naya, sahabat tersayang nya ini.

"Hehe gue hanya mengekspresikan perasaaan terdalam yang bersemayam didalam kedalaman hati terdalam ku ini Nora bego" Naya menunjukkan cengiran bodoh nya itu. Sedangkan Nora hanya menatap nya cengo.

"Loh kok nambah bego sih? Temen nya sapa lu?" Nora berjalan meninggalkan Naya yang masih asik bernyanyi lagu yang tidak jelas itu. Cukup gelengkan kepala saja, toh di omongin gak bakalan di denger.

****
"HALOOO, NAYA KEMBALI KEBERADABAN. PAPA MAMA BANG NINO!! YUHU, KALIAN DIMANA?" Nino, papa, dan mama datang dari dalam rumah.

"Halo sayang,jangan teriak ah, nanti di denger tante Inggrit gak enak, Binta kan masih kecil, jadi susah tidur, kasian Tante Inggrit nya, gara gara teriakan kamu Binta suka rewel" Mama nya mengingatkan bahwa rumah mereka dengan rumah tetangga memang berdeketan, kebetulan sekali yang di samping kiri rumah kosong tetapi yang di samping kanan ada rumah nya Om Danu dan Tante Inggrit, mereka punya anak kecil lucu gitu nama nya Binta.

"Hehe sorry ma, udah ya Naya mau keatas dulu, mau mandi udah gerah nih" Naya melangkah menuju tangga.

***
Cukup cepat Naya mandi, hanya butuh 30 menit dia sudah bersih dan wangi, Naya turun kebawah dan melihat keluarganya sedang duduk di ruang tamu.

"Eh mau kemana lo dek?" Nino mengerutkan kening nya saat melihat Naya melangkah keluar rumah dengan piama helo kitty dan rambut berantakan, jangan lupakan juga sendal rumah yang ada kerincingan nya berwarna baby pink itu.

"Mau ke rumah Tante Inggrit,kangen sama Binta. Pa, Ma aku boleh ya kesitu?" Naya sudah keluar. Seperti itulah Naya, meminta izin tetapi tidak pernah mendengar jawaban dari kedua orang tua nya

****

"Eh kok rumah tante Inggrit rame ya? Ah bodo deh, toh gue nya mau ketemu Binta"

"HALO TANTE INGGRIT YANG CANTIK SERTA OM BANU YANG BIASA AJA, NAYA MAU MAIN SAMA BINTA" Naya mengetok pintu rumah berkali-kali, walaupun pintu dalam keadaan terbuka, namun tetap tidak sopan kalau Naya main masuk aja. Bego bego begini Naya masih tau sopan santun.

Sedangkan Inggrit dan Banu yang mendengar teriakan Naya dari dalam itu, hanya tersenyum lebar kearah kakak dan keluarga kakaknya Banu tersebut.

"Itu siapa Inggrit? Kok teriak didepan rumah kalian?" Mbak Anggun, selaku istrinya mas Reno yang berarti kakak ipar Banu.

"Anuh mbak, dia itu anak tetangga sebelah, dan udah deket banget sama kami, apalagi sama Binta"

"MASUK AJA NAY" Inggrit balas berteriak.

Dan tak lama masuk lah gadis cantik dan lucu dengan piyama hello kitty, rambut kuncir asal, dan sendal rumah yang menggemaskan dan jangan lupakan juga suara krincingan setiap dia berjalan.

Naya hanya menyengir kearah Inggrit dan Banu, tanpa menyadari keberadaan orang orang yang menatap nya aneh.

"Nay, ayo kenalin ini kakak nya Om Banu, nama nya Om Reno" Naya menyalami om Banu itu.

"Yang itu namanya Tante Anggun" Naya kembali tersenyum dan menyalami tangan Anggun.

"Kamu cantik banget sayang, nama kamu siapa?"

"Nama aku Naya tante" Naya tersenyum manis, dan mengedarkan tatapan nya ketangga saat merasa ada yang memperhatikan nya. Sekian detik kemudian dia sudah menjerit tertahan.

"Kamuu???!!"

"Lo??!!"

*****

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kamu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang