As Her Patron// °1

14 3 0
                                    

"Liam setelah ini apakah ada jadwal lagi?"  tanya seorang pria yang tengah berdiri diatas batu karang yang besar di dekat bibir pantai yang sepi karna memang sudah di booking untuk dirinya bersama tim nya.

Seseorang yang dipanggil dengan Liam pun menoleh ke arah atasannya yang baru saja menanyakan tentang jadwalnya itu.

Ia mengangguk dan mengambil iPad nya yang sudah ia gunakan untuk mencatat jadwal jadwal dari atasannya tersebut, setelah melihat jadwal setelah ini ia pun menatap ke arah atasannya yang sedang melakukan berbagai pose untuk dibidik.

"emm tidak ada sir" jawab Liam.

"bagus kosongkan hingga hari esok, karna aku akan pergi sendiri sampai besok sore" titah orang tersebut dengan wajah yang datar,Dan kembali menatap ke arah kamera.

Liam yang mendengar titah atasannya itu pun mengangguk mengerti lalu ia kembali memerhatikan iPad nya itu serta mengetikan beberapa kata.

"apa ada lagi sir?" tanya Liam setelah selesai dengan ipadnya.

Atasannya itu yang bernama Kevin Mattheo hanya melirik sekilas.

"emm siapkan peralatan ku seperti biasa lalu masukan ke dalam mobilku"

Liam mengangguk mengerti.

"oh jangan lupa 2 botol scotch " lanjutnya setelah itu ia pergi berjalan ke ruang ganti baju untuk mengganti pakaian meninggalkan  semua orang yang berada di situ.







***









" Flo! " teriak seseorang dari arah pintu ruangan tersebut.

Flo yang merasa Terpanggil pun melirik sekilas dan melihat rekan kerja nya itu sedang berjalan ke arahnya.

Tak menggubris Flo pun tetap melanjutkan pekerjaan nya yang tertunda yaitu memasukan barang barang yang sudah ia siapkan ke dalam tas ransel hitam miliknya.

"mau kemana kau? Tugas? " tanya rekan kerjanya itu yang bernama Thomas Reinald  atau Niel yang sering disebut oleh rekan kerjanya itu.

Flo tak menjawab pertanyaan tersebut ia tengah sibuk dengan menghitung jumlah uang yang akan dibawa nya setelah itu ia masukan ke dalam amplop coklat dan menyimpannya ke dalam tas ransel hitam.

Setelah selesai Flo menarik resleting tasnya hingga tertutup rapat dan menggendong tas tersebut di punggungnya,  ia pun berbalik ke arah Niel.

"maybe yes maybe no" jawab Flo dengan salah satu alis yang terangkat serta bahu yang terangkat.

Niel mengerutkakan dahinya tak mengerti.

"emm tugas pribadi" ujar Flo seakan tahu akan ketidak mengertian seorang Niel.

"owh berapa lama? Dimana? Bisa sendiri? " tanya Niel beruntun yang membuat gadis di depannya ini terkekeh geli.

" tenang saja besok sore aku pulang, kalo dimananya aku tak bisa memberi tahumu dan Yah aku bisa sendiri" jawab Flo dengan senyum menghiasi bibir pinknya yang mungil itu.

Flo melihat arloji yang berada di tangan kirinnya. Astaga dia sudah terlambat!

"Niel sepertinya aku harus pergi sekarang agar aku bisa pulang besok sore dengan tepat waktu juga" lanjutnya

"well, dirimu selalu saja seperti itu But okay, you can go now Dan Jangan lupa beri aku penjelasan tentang ini besok sore"

Flo terkekeh geli.

"Oke besok akan ku beri tahu alasannya dan sekarang aku akan pergi bye salam untuk yang lainnya jangan kangen aku ya" Pamit Flo dan pergi begitu saja dari hadapan Niel.

"Huft dasar anak nakal" ujarnya dan Niel pun pergi dari ruangan tersebut ke tempat kerjanya.













Continue...

As Her PatronTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang