Author's POV
"Saranghae."
Plak!
"Yak, sakit!" serunya mengelus pipi kirinya yang memerah.
"Setelah semua perlakuan mu padaku, kau masih mengatakan cinta kepadaku?!" bentak gadis itu kepada Jimin.
"Maafkan aku, Jisang-ssi." melas Jimin berusaha meraih tangan Jisang namun segera ditepis kasar.
"Pergilah dari hadapanku sebelum ku buat kau menjadi makanan ternak!" bentak Jisang segera meninggalkan Jimin yang memandangnya melas.
"Jisang-ssi, tunggu dulu!"
"Masa bodoh!" teriak Jisang yang telah pergi menjauh.
Jimin menggaruk tengkuk lehernya seraya tersenyum pahit memperhatikan kepergian gadis yang kesekian kalinya telah ia lukai hatinya meski ia sendiri tidak berniat demikian.
"Sial, ini semua gara-gara bocah ingusan itu!" gerutunya menendang batu dan...
Bruk!
"Aish, sialan!" seru Jimin yang jatuh terduduk diatas batu."Au, pantatku." gerutunya.
※※※
"Huft, untung bisa kabur." ujar Sora mengelus dada.
Ditengah kelegaannya, tiba-tiba hujan turun dengan deras. Sora segera menarik gerobaknya untuk berteduh di sebuah warung makan yang tutup.
"Uh, basah semua." serunya menepuk-nepuk bajunya yang basah.
"Semoga Jihoon baik-baik saja." celetuknya menatap tempias hujan.
"Aish, hari ini sungguh sial! Sudah ditampar cewek masih jatuh diatas batu pula! Benar-benar sial!"
Sora memperhatikan pemuda yang tiba-tiba datang sambil mengomel tak jelas.
"Aish, baju mahalku basah semua." seru pemuda itu sambil mengibaskan rambutnya yang basah.
"Sombong sekali." batin Sora sambil melirik pemuda itu tajam.
"Mweo? Aku bukan tontonan, dasar pengemis!" pekiknya sadar akan lirikan tajam Sora.
"Pe...pengemis?" Sora menganga, "Chogiyeo, Ajeossi. Aku tidak tahu apa masalahmu tapi, bukankah tidak sopan mengatai orang lain pengemis seenaknya sendiri?"
Jimin menganga, "Aa...ajeossi?" Ia berkacak pinggang, "Yak, Dangsin!" serunya menunjuk Sora.
"Mweo?!" tanya Sora sambil melotot.
Jimin mendesah, "Tak bisa dipercaya." Ia mengusap wajah kebasnya. "Yak, aku ini masih muda tahu! Seenaknya memanggilku paman. Memangnya kau ini keponakanku apa?!" serunya.
Sora terkekeh, "Lihat, baru dipanggil paman saja sudah naik pitam. Apa perlu kau kupanggil pengemis juga, dasar mata keranjang!"
"Mata keranjang?" Jimin terkejut mendengar kata-kata yang begitu tabu baginya.
"Ya, aku yakin gadis itu menamparmu karena kau mata keranjang. Ouh, malangnya dia, tapi beruntung dia masih bisa keluar dari jeratan mautmu." Sora tertawa puas.
Wajah Jimin memerah. Belum pernah ia diejek oleh orang lain apalagi rakyat golongan bawah seperti Sora.
"Kau!" sebelum Jimin selesai mengomeli Sora tiba-tiba terdengar suara orang memanggil.
"Sora!" mendengar panggilan itu mereka menoleh.
"Oh, Noona!" Sora berlari menghampiri orang yang ia panggil kakak itu. Ia tak sadar hujan sudah reda sejak tadi karena pertengkaran kecilnya dengan Jimin.
![](https://img.wattpad.com/cover/146686248-288-k997286.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Signal
FanfictionSeorang Kakek mengatakan kepada Taehyung kalau ia adalah sosok reinkarnasi di masa lalu. Kakek itu juga mengatakan, ia harus melindungi belahan jiwanya dari bahaya dan jangan sampai kejadian yang lalu kembali terulang. Sebuah cincin dari batu giok m...