broken heart (siska)

28 1 0
                                    

Besok sorenya, Sinta dan Siska sudah berada di depan rumahnya untuk berangkat ke pesta Lina bersama. Rara yang sudah selesai berdandan berjalan ke arah mereka kemudian pamit kepada ibu dan ayahnya yang nanti akan berangkat ke pesta Lina jam 7 malam, tepat dimulainya acara.

Sesampainya mereka di hotel anaylia, mereka masuk ke dalam salah satu kamar hotel lantai 11 yang merupakan kamar rias Lina. Lina terlihat sangat cantik di hari pernikahannya meski hanya matanya saja yang terlihat tapi aura dan sinar kecantikannya begitu terpancar.

"cantinya___" ungkap Rara, Siska, dan Siska bersamaan. Lina hanya tersipu malu.

" ya udah berhubung skarang udah pukul 5.59 kita shalat dulu yuk, kalian udah wudhu kan dari rumah?" ajak Rara yang diangguki oleh Lina dan yang lainnya.

Lina melepas mahkota kecil dikepalanya, dan berjalan bersama temannya untuk shalat. Setelah mereka shalat jam sudah menunjukkan angka 6.20 yang artinya sebentar lagi acara Lina akan dimulai.

" ya ampun Lin lo udah mau nikah aja, gak nyangka gue alian-kalian udah pada punya pasangan" ungkap Rara pada teman-temannya.

"iya Ra, makanya lo cepet-cepet gih cari pasangan" balas Lina

"pesan gue, smoga lo bisa jadi istri yang baik, jangan lupa selalu dampingin Ari dimanapun dia berada seperti bunda Khadijah kepada rasulullah dan jangan lupa selalu sediain kebutuhan dia" pesan Rara kepada sahabat dari kecilnya.

"gue juga, smoga kalian menjadi kluarga samawa yah Lin, jangan lupa seing-sering hubungin kita" pesan Siska

"kalo gue sih jangan lupa cepet-cepet kasih gue ponakan yang yang ucul jangan kayak lo kurus kerempeng gitu" pesan Sinta sedikit mengejek

"aduhh iyaiya makasih ya pesan-pesan kalian gue pasti slalu disamping Ari apapun yang terjadi, Semoga Rara juga cepat nyusul dan makasih atas ejekannya sin gue pasti punya anak yang ucul gembul gak kayak gue" balas Lina sambil tersenyum dan sedikit sewot diakhir perkataannya.

Setelah beberpa menit mengobrol tidak terasa waktu sudh menunjukkan pukul 6.58, mama Lina masuk kedalam kamar hotel Lina guna memanggil anaknya itu.

" sayang, yuk ke pelaminan orang-orang udah nunggu pengantin wanitanya tuh"

"iya ma, makasih yah untuk slama ini yang udah mama korabnin buat Lina" ucp Lina sambil memeluk Mamanya dan menangis.

"iya sayang udah ah jangan nangis entar maskaranya untur tuh" mamanya Lina hanya mengusap punggung anaknya dan melepas pelukan kemudia mengajaknya keluar, Rara dan yang lainnya sudah keluar sejak Mama Lina memanggil Lina untuk keluar.

Saat Lina keluar dari ruangan terlihat riuh tepuk tangan selepas MC memberi tahu. Ari terlihat sangat takjub akan istrinya itu, ia terlihat lebih cantik dari saat lamaran. Mereka sudah berada di pelaminan dan tamu-tamu mulai berdatangan untuk salaman dan memberi pesan juga hadiah.

Sementara itu Siska, Sinta, dan Rara sedang mengantri berurt dari Sinta yang di depan kemudia Siska dan Rara.

Brakkk

"awww" ringis Rara sambil memegang bahunya dia disambar oleh seorang lelaki yang entah siapa, untungnya hanya bahu sehingga dia tidak bikin malu dengan terjatuh di lantai, Sinta dan Siska yang melihat itu menanyai Rara dengan khawatir. Orang yang menyambarnya langsung meminta maaf.

" maaf yah gak sengaja kamu gak papa? Soalnya tadi teman saya ngedorong saya" tanya orang yang menyambar Rara sambil memberi penjelasan.

" iya gak pa__ kamu Ramakan?" ya Rama lah orang yang menyambar Rara untuk kedua kalinya.

"iya, kok kamu bisa kenal saya yah?" tanya Rama, sebenarnya dia sedikit mengenali Rara karena dari suaranya mengingatkannya akan seseorang yang telah membuatnya jatuh cinta pandangan pertama.

MY WORLDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang