Part.5#Pemanah

101 7 22
                                    

Sesampai dirumah aku langsung mandi karna badan ku terasa bau sekali kita ku srdang mandi Dewinta meminta izin untuk keluar sebentar untuk mencari udara sejuk malam hari diluar.

"Erlangga...!! Aku izin keluar sebentar ya!!. "

"Mau kemana kau?? "

"Mau cari udara sejuk diluar!?"

"Baiklah pulang nya jangan terlalu malam ya karna di desa ini banyak hewan buas kau jangan lupa bawa senjatamu"

"Siap"

Dewinta pun keluar mencari angin sejuk diluar sedangkan Anjani sedang memasak untuk makan malam nanti selesai aku mandi aku langsung menuju kekamar dan terbangun setelah mencium aroma masakan.

"Wah kau masak apa?? "

"Aku membeli sayur sayuran di pasar dan aku mengambil sedikit jamur di belakang rumah jadi aku memasak jamur dan sayur sayuran ini untuk makan malam nanti

"Ya sudah kalau begitu kita makan tunggu Dewinta saja"

"Memang nya Dewinta kemana?? "

"Dia tadi izin kepadaku keluar untuk mencari udara sejuk dimalam ini"

"Oh yasudah"

Aku langsung masuk kekamar ku tanpa sadar aku tertidur saat aku bangun aku melihat jam sudah jam 9 malam aku langsung menuju keluar aku melihat Anjani sendiri sedang makan.

"Dewinta belum pulang?? "

"Belum"

"Kau tunggu sini jangan kemana mana"

Aku langsung mengambil excalibur ku dan berlari keluar untuk mencari Dewinta setelah lama aku mecari sampai 1/5 jam aku menemukan nya sedang melawan Harpies sendirian aku langsung berlari dan ikut bertarung untuk melindungi Dewinta.

"Kau tidak apa apa"

"Kau kenapa kau kesini"

"Ini sudah malam aku khawatir padamu karna belum pulang akhir nya aku mencari mu sudah kau mundur saja dengan keadaan mu seperti ini kau tidak akan bisa bertarung biar aku saja membunuh monters ini"

Akhir nya Dewinta mundur dan melihat aku bertarung melawan Harpies.

Aku berlari menuju harpies dengan marah sekali "Berani nya kau menyakiti teman ku" aku berteriak sambil menebas sayap Harpies tapi meleset Harpies menyerang balik kepadaku dia mencakar bagian dada ku sampai sampai baju ku sobek dan di dadaku terluka aku jatuh dan muntah darah, tiba tiba seekor anak panah menancap kekepala Harpies tersebut. Seorang gadis dari arah hutan datang menghampiriku.

"Kau tidak apa apa"

"Ya aku tidak apa apa"

Aku langsung menuju Dewinta yang sedang berbaring di bawah pohon kecil

"Dewinta kau tidak apa apa"

"Ya aku tidak apa apa"

"Ayo sebaik nya kita pulang " Sambil menggendong Dewinta.

"Aku berhutang kepadamu" Ucapku kepada gadis itu.

"Iya.. Kau hati hati" Jawab dia

"Semoga kita dapat bertemu lagi" Ucapku sambil berlari menggendong Dewinta

Sesampai dirumah aku langsung meletakan Dewinta kekasurku Anjani langsung kaget saat melihat Dewinta seperti itu.

"Erlangga ada apa ini?? "

"Sudah jangan banyak bicara kau obati saja Dewinta dengan cepat aku akan menunggu diluar"

Setelah 2 jam Anjani mengobati Dewinta, Anjani keluar menemui ku dan dia melihat luka didadaku dia langsung mengobati luka didadaku.

"Awww... Sakit tau"

"Tahan sedikit apa namanya juga diobatin"

Sehabis mengobati luka sya Anjani menaruh obat obatan nya didalam dan dia pun keluar untuk menemani saya.

"Kau ngapain keluar lagi!?."

"Aku hanya ingin menemani mu"

"Ini sudah malam sebaiknya kamu tidur saja menemani Dewinta"

"Dewinta sudah tertidur pulas jika aku kekasur pasti dia akan terbangun jadi aku disini saja dengan mu"

"Ya sudah jika itu maumu"

Kepala Anjani menyender dipundak ku dan diapun tertidur pulas. Akhir nya kita berdua tertitur dia bawah bintang bintang dan beralaskan bumi.

Saat aku terbangun matahari sudah menyambut ku didepan mata. Aku melihat Anjani masih tertidur di pundakku dan seperti nya Dewinta pun blm ada suaranya. Yang aku pikir kan saat ini apa hari ini aku akan berjualan "Ah seperti nya tidak untuk hari ini" Ucapku dalam hati.

Aku langsung membangunkan Ajani tetapi Anjani tidak terbangun aku langsung menggendong Anjani dan menuju kekamar
Aku langsung meletakan nya di samping Dewinta dan aku duduk di bangku disebelah kasur tak lama kemudian Dewinta terbangun.

"Erlangga!!! Boleh aku minta segelas airr? "

"Ya tentu saja tunggu sebentar Dewinta"

Aku mengambil segelas air putih untuk Dewinta.

"Ini untuk mu"

"Terimakasih Erlangga"

Taklama kemudian pintu rumah ku berbunyi dan aku membuka ternya ada Reina dan Angelia.

"Hai...kok kalian tau rumahku?? "

"Ya tadi kami sempat ketoko mu tapi toko nya tutup jadi kami menanyaan alamat pemilik toko dengan pedangang lain nya jadi kenapa kau tidak jualan kepasar sekarang. "

"Sebenarnya aku ingin jualan tetapi aku tidak tega dengan kondisi Dewinta jadi aku memutus kan untuk tidak berjualan hari ini. Ohh yaa.. Sini silakan masuk kita mengobrol didalam saja"

Tiba tiba aku melihat seorang pemanah di waktu malam hari tadi.

"Loh kamu.. "Ucapku

"Jadi kalian sudah saling kenal? " Ucap Reina.

"Belum tapi dia sudah menyelamatkan nyawa ku dan nyawa Dewinta.. Terimakasih untuk yang malam tadi ya" Jawab ku.

"Jadi dia adalah Gadis yang berasal dari hutan yang dalam di desa ini!. Aku membawanya karna dia ingin latihan bersama kita dan nama dia adalah Pebri Laura"

"Salam kenal Pebri"

"Iya sama sama.. "

Akhir nya kita berempat mengobrol banyak di ruang tamu.

"Maaf sekali untuk sore ini aku tidak bisa melatih kalian semua"

"Iya tidak apa apa kami tau kok keadaan nya gimana jadi besok atau lusa saja kita latihan bersama" Jawab Reina

"Terimakasih sudah mengerti keadaan ku seperti apa"

"Ya tenang saja Erlangga"

Kita berbicara banyak sekali di meja itu dan kelihatan Angelia sedang kelaparan sampai sampai iya mengahabiskan kue ku se toples dan Pebri masih malu malu ketika ku tatap.

Dragon NestTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang