Mentari pagi menyambut ku dengan senyum...
Elok selendang kuning nya menghiasi...
Kaki kecil ku mulai melangkah....
Masuk menuju arah pintu gereja...
Saat hati ku bergembira...
Dari kedua sisi telinga ku mendengar suara ledakan...
Di iringi dengan percikan api menyala...
Serta di ikuti asap putih yang mengepul...
Terus bersaut-sautan dengan jerit tangis anak kecil...
Lonceng gereja seketika senyap...
Suara adzan dari masjid mendadak hilang...
Selendang kuning menjadi gelap...
Di ikuti kepulan awan yang meng-abu...
Bumi ku yang kecil hancur...
Diri ku pun ikut hancur di buat nya...
Jika kecil ku selalu di ajarkan kasih oleh orang dewasa...
Mengapa mereka sendiri tidak menjalankan kasih itu...
Apa yang salah dari kami...
Kami hanya ingin hidup...
Kami hanya ingin kedamaian yang menjadi masa kecil kami...
Tetapi mengapa kau hancurkan...
Jika selama ini...
Lonceng gereja terus bersenandung berirama dengan adzan dari masjid...
Kau matikan secara sepihak...
Lalu untuk apa mereka berbunyi selama ini...?
Ijinkan kami menikmati masa kecil kami...
Hingga suatu saat kami akan tetap bersama...
KAMU SEDANG MEMBACA
Sepatah Kata Hati (Kumpulan Puisi)
PoetryCinta itu, bagaikan angin... Tak dapat di tebak, kapan datang... Cinta juga, seperti mawar... Yang mekar indah di taman... kumpulan puisi yang aku buat sendiri. Murni karya aku.
