ceritanya dua

997 172 61
                                    

Alkisah berdirilah kerajaan yang makmur dan damai di tengah hutan antah berantah

Kerajaan ini dikenal dengan nama Bangtanumanegara,  ya nama yang cukup sulit memang

Namun bukan itu saja yang menjadi daya tarik dari kerajaan ini,  —Adipati Paijoong— sang penguasa tahta rupanya juga memiliki kharisma yang luar biasa serta memiliki kecerdasan diatas lumba lumba ini, rupanya juga sangat disayangi warganya

Tapi, dibalik semua kesempurnaan itu ada satu hal yang membuat sang raja menjadi gelisah

Perihal,  siapa yang akan menjadi penerus kerajaan

Seharusnya bukan hal yang sulit untuk menentukan siapa yang akan meneruskan tahta, mengingat sang raja memiliki ketiga putra tampan dan berani

Mereka adalah,

Kanjeng Gusti Pangeran Hapsari Soekaryaningrat,
Kanjeng Gusti Pangeran Paimin Suryoningrat, dan yang terakhir
Kanjeng Gusti Pangeran Djuno Ungkawa Ajengkaningrat

Atau sering dipanggil Hoseok, Jimin, Jungkook

Loh kok bisa gitu?

Sejarah pernah menuliskan,  waktu kerajaan Bangtanumanegara di invasi oleh kerajaan dari Korea,  rupanya maharaja Paijoong saat muda jatuh cinta dengan salah satu putri dari kerajaan Korea tersebut.

Berhari hari, Paijoong muda menghabiskan waktu malamnya untuk sekedar menyapa sang pujaan hati di benteng tetangga, mau dikata apalagi, hanya malam hari lah peperangan terhenti dan semuanya lengah

Paijoong, tahu betul kalau ini cinta terlarang

Namun apadaya,  mereka berdua saling jatuh cinta dan berhasil kabur bersama Kim Jinseok—sang putri, ke arah danau yang sunyi

Disanalah mereka 'indehoy' dan bersumpah mencintai sehidup semati

Mereka cukup bahagia tinggal bersama selama 7 tahun di danau tersebut,  sampai lupa kalau peperangan telah berakhir

Mereka berlima akhirnya tertangkap basah telah melakukan hubungan terlarang

Usut punya usut,  karena putri Jinseok jelas melanggar peraturan kerajaan tentang garis keturunan no. 6 ayat 9 —yakni menikahi pria asing,  akhirnya Jinseok dibawa pulang dan terpaksa meninggalkan maharaja Paijoong dan ketiga putranya yang masih kecil, yang sering Jinseok panggil dengan nama Hoseok, Jimin dan Jungkook

maklum, lidah kimchi Jinseok belum fasih berbahasa lokal seperti sang suami

Jelas sekali terekam dalam benak raja Paijoong, hubungan pernikahan yang makin sulit,  karena harus dijalani dengan rahasia dan berkomunikasi lewat surat menyurat

Cuman kepecayaan yang bisa membuat kedua insan ini kuat menjalani hubungan LDR beda kerajaan

.
.
.

"DOR!"

"EH KONT..!" refleks pangeran Jimin "JUNGKOOK DIEM DEH,  SUKA BIKIN EMOSI AH! " sang kaka nampak kesal dengan tingkah tolol nya Jungkook

"ehehe abis diem diem bae lu kak" ujar si dedek sambil benerin mahkota nya

"tuh liat,  ayahanda mukanya kusut banget, pasti dia lagi mikirin sesuatu,  aku jadi ikut sedih deh" jelas pangeran Jimin dengan nada pilu

Jungkook ikut melirik kedalam ruang singgasana,  nampak wajah ayahanda yang murung, "kenapa ya ka?"

—"taulah datengin aja kuy"

.
.
.

"EH STOP!"

—"he ehhh,  apasi?" ujar Jimin pada prajurit sotil itu dengan sinis

"maaf pangeran,  tapi ini sudah amanat dari maharaja agar dua jam kedepan ruangan ini harus steril" timpal sang prajurit

"halah,  lo siapa sih emangnya, kan gue anaknya,  urusan apa lo ngatur ngatur?!" nada pangeran Jimin meninggi,

Ini pilihan yang sulit yang harus dibuat sang prajurit

"maaf pangeran tapi—"

"ssttt,  gue pecat mampus lo"

g.g emang
.
.
.

"AYAH!!" teriak anaknya yang paling gemes ini

Sang raja cuman nengok sekilas dan memberikan senyum paling manis untuk anak tengahnya ini

"ayahanda kenapa?  Kok mukanya sedih?" pangeran Jimin menundukkan kepalanya

"ah gapapa,  ayah cuman kangen sama bunda" Paijoong mengelus semewew rambut putranya

"ayah kalau galau,  cerita cerita ya,  Jimin siap nampung kok, jangan ditahan sendiri"

lagi lagi Paijoong menatap putranya

'ah Jinseok, kalo kamu disinipasti kamu bangga punya anak kayak Jimin' batin sang ayah

Gimana enggak, selain kepribadiannya mirip, fisik pangerang Jimin juga ga kalah semok dengan sang bunda

Mata sipitnya, bibir plum nya,  bahkan bokongnya

Bagai pinang dibelah dua

Aduhaii... Emang indah banget 'karya' Paijoong dan Jinseok yang satu ini

"oiya ayah, Jimin pamit dulu ya, mau main" ucapan pamit Jimin ini lantas dipotong oleh sang ayah "Jimin—"

Sang pangeran menoleh

"—kamu udah 18 tahun, jangan lupa cari istri ya" kali ini wajah Paijoong bener bener mupeng

Berharap titahnya bisa dijalani Jimin dengan baik

Tapi untuk kesekian kalinya...

"aku masih terlalu muda ayah, kak hoseok kan masih ada,  udah ya aku pergi dulu. Dadahhh!!!~ cuph" tak lupa sang pangeran memberikan kecupan berpisah pada sang ayah

Paijoong yakin 100% Jimin tak menganggap serius perintahnya

Maka dari itu

"—Tono!  Tolong bawa batu polos kesini dan pahatannya" ujarnya sambil senyum senyum mesem

Liat aja,  Paijoong tak pernah kehabisan akal..

.
.
.

TBC?

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 17, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kisah Rakyat - BANGTANumanegaraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang