Note : Cerita ini sudah pernah tamat sebelumnya. Sudah pernah terbit ebooknya juga dulu, tapi sekarang sudah dihapus. Buat yang udah beli ebooknya dulu masih bisa tetap baca ebooknya kok.
Dan buat yang ketinggalan baca. Bisa baca versi lengkapnya dengan beli PDF langsung Rp.15.000 melalui WA 0856-5495-1239.
***
Ify menarik napasnya dalam-dalam berusaha menghilangkan rasa gugup yang tiba-tiba menderanya. Setelah dirasa dia mulai bisa mengendalikan dirinya, diapun mengecek penampilannya sebelum dia masuk ke ruang interview. Hari ini dia dipanggil untuk melakukan wawancara dengan perusahaan yang bergerak di bidang perhotelan tempat dia memasukkan berkas lamaran pekerjaannya sebulan yang lalu.
Ify mengecek pakaiannya sebentar takut pakaiannya lecek atau ada noda yang membuatnya gagal diterima di perusahaan itu. Dia melangkahkan kaki dengan percaya diri saat dilihatnya penampilannya sudah dikatakan cukup layak untuk masuk ke dalam.
‘Lo pasti bisa Fy. Lo harus yakin itu!’ batin Ify mensugesti dirinya sendiri. Diapun mengetuk pintu ruangan tempatnya akan melangsungkan wawancara. Dia melangkahkan kakinya saat mendengar suara dari dalam yang menyuruhnya masuk. Dengan senyum terpatri di bibirnya diapun menghampiri seorang laki-laki paruh baya yang berada di dalam ruangan itu.
“Silahkan duduk” Ify menganggukan kepalanya dan langsung duduk di depan meja kerja laki-laki itu yang Ify ketahui namanya Pak Robert dari papan namanya.
“Dengan nona Ify Alleira Chandra?” Tanya pak Robert.
“Iya pak” jawab Ify. Dia hanya diam ketika pak Robert membaca data dirinya yang terdapat di berkas lamaran pekerjaannya itu. Dia bisa melihat pak Robert menganggukan kepala yang entah apa maksudnya.
“Saya sudah membaca semua curikulum vitae kamu. Saya lihat kamu memang berkompeten di bidang ini daripada pelamar yang lain. Lagipula kamu sudah memiliki pengalaman sebelumnya. Selamat bergabung bersama kami nona Ify”
“Jadi saya diterima jadi sekretaris disini pak?” Tanya Ify sedikit tidak percaya. Pak Robert terlihat tersenyum kecil lalu menganggukan kepalanya.
“Terima kasih pak, sekali lagi terima kasih” Kata Ify senang. Diapun menyalami tangan pak Robert.
“Sama-sama. Mulai besok Anda sudah bisa bekerja. Semoga anda betah bekerja disini” Ujar Pak Robert yang langsung diangguki mantap oleh Ify.
💕💕💕💕
Ify melangkahkan kakinya memasuki gerbang sekolah dasar cukup ternama. Matanya mencari seseorang dari gerombolan anak-anak yang berlarian keluar kelas. Senyum mengembang di bibirnya ketika matanya menangkap sosok yang sedang dia cari.
“MAMAAA!” Ify berjongkok sambil merentangkan kedua tangannya ketika melihat gadis cantik yang tadi memanggilnya dengan sebutan mama berjalan menghampirinya. Dia langsung membawa gadis itu ke dalam dekapannya.
“Gimana sekolahnya sayang?” Tanya Ify seraya membingkai wajah putrinya itu dengan jari-jari tangannya. Dia juga mengecup kening putrinya itu dengan sayang.
“Seru ma!” Jawab Shella seraya tersenyum hingga menampakkan lesung pipi dan gigi gingsulnya yang membuat putrinya itu terlihat begitu cantik dan manis. Ify pun kembali membawa putrinya itu ke dalam dekapannya.
Auryn Marshella Chandra, putri satu-satunya itu kini sudah memasuki bangku sekolah dasar diusianya yang keenam tahun. Dia memeluk putrinya itu dengan erat mengingat hanya putrinyalah yang dia miliki setelah kepergian suaminya.
Suaminya yang tak lain bernama Rionald Abraham Chandra telah meninggal dunia tujuh tahun yang lalu meninggalkan dirinya saat dia sedang mengandung buah cinta mereka. Ify sempat tidak percaya kalau suaminya itu telah tiada. Namun polisi menemukan ponsel dan dompet atas nama Rio di salah seorang korban kecelakaan pesawat menuju Jakarta. Wajah orang itu hangus terbakar hingga tak berbentuk lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband
Short StoryMelupakan seseorang yang sangat dicintai tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Selama tujuh tahun Ify ditinggalkan suaminya bersama putri mereka, namun tidak kunjung menghapus perasaan cintanya. Rasa cintanya teramat besar dna rasanya dia ti...