Mungkin alurnya sedikit cepat karena ini hanya short story yang akan selesai dalam beberapa part lagi... 😊😊
Jangan lupa tinggalkan jejak ya guys....
💕💕💕💕💕Ify menghela napasnya karena mendapati Stev menyuruhnya menemui laki-laki itu di ruangannya. Entah kenapa dia merasa sangat yakin kalau apa yang akan Stev bicarakan ini pasti ada kaitannya dengan kejadian kemarin. Diapun mengetuk pelan pintu ruangan Stev.
“Bapak manggil saya?” Tanya Ify begitu dia sudah berada di dalam ruangan Stev.
“Iya. Silahkan duduk terlebih dahulu” Suruh Stev. Ifypun mengangguk dan menarik kursi yang ada dihadapan meja kerja Stev. Setelah itu diapun mendudukan dirinya di sana.
“Maaf sebelumnya pak, kira-kira ada apa ya bapak manggil saya?” Tanya Ify langsung.
“Ini sebenarnya ada hubungannya dengan yang apa yang terjadi kemarin. Apa benar gadis kecil yang kemarin saya tabrak itu anak kamu?” Tanya Stev. Dia memperhatikan wajah wanita cantik yang kini berada di depannya itu. Dia bahkan tidak menyangka kalau Ify sudah menikah dan memiliki seorang anak yang sudah berusia enam tahunan. Dia mengira Ify adalah gadis single yang belum berkeluarga.
“Iya pak. Dia anak saya” Jawab Ify.
“Kalau saya boleh tahu siapa namanya?” Tanya Stev lagi. Dia merasa tertarik dengan gadis kecil itu. Bahkan dia selalu teringat saat gadis itu memanggilnya papa.
“Auryn Marshella Chandra pak” Sahut Ify yang hanya diangguki oleh Stev.
“Jujur saya merasa bingung degan apa yang sebenarnya terjadi. Kalau kamu tidak keberatan saya ingin mendengar cerita kamu” kata Stev pelan. Dia menatap mata Ify dan bisa membaca keresahan ada di sana. “Saya gak maksa kok. Kalau kamu gak bisa juga gak papa” tambah Stev.
“Saya akan ceritakan semuanya pak” sahut Ify.
Stev mendengarkan cerita Ify dengan seksama. Kadang dia merasa terkejut dengan kisah hidup Ify. Sesuatu yang dia baru tahu juga kalau ternyata suami Ify telah meninggal dunia.
“Maaf sekali lagi pak. Karena wajah bapak sangat mirip dengan almarhum suami saya. Makanya saya sempat terkejut waktu pertama kali bertemu bapak. Begitu juga dengan Shella yang mengira bapak sebagai papanya” Kata Ify merasa tidak enak.
“Saya turut berduka cita atas musibah yang menimpa almarhum suami kamu. Saya juga dapat memaklumi hal itu. Biar bagaimanapun kalian pasti sangat merindukakn sosok suami dan juga papanya Shella” balas Stev.
“Terima kasih banyak pak atas pengertiannya” kata Ify lagi.
“Sama-sama”
💕💕💕💕💕
Pagi ini Ify mengantar Shella sekolah dengan menaiki taksi seperti biasa. Dia bersyukur putrinya itu sudah bisa menerima kalau Stev bukanlah ayahnya. Dia juga beruntung memiliki Shella yang begitu pintar diusianya sekarang.
“Loh ini kenapa pak?” Tanya Ify bingung ketika taksi yang dia tumpangi berhenti tiba-tiba di tengah jalan.
“Sepertinya mogok bu. Saya akan cek terlebih dahulu” ujar sopir taksi itu. Dia pun turun dan memeriksa mesin mobilnya.
Ify keluar dari taksi itu untuk melihat kerukasakan apa yang terjadi. Dia menghampiri sang sopir yang terlihat memeriksa mesin mobil.
“Gimana pak?” Tanya Ify.
“Mohon maaf bu. Sepertinya mesinnya mengalami kerusakan yang cukup parah dan harus dibawa ke bengkel.” Ujarnya.
“Gak apa-apa pak. Lagian musibah gak bakal ada yang tahu kapan datangnya. Kalau gitu saya nyari taksi lain aja pak. Soalnya kasian anak saya nanti telat” kata Ify seraya melihat jam di pergelangan tangannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Husband
Short StoryMelupakan seseorang yang sangat dicintai tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Selama tujuh tahun Ify ditinggalkan suaminya bersama putri mereka, namun tidak kunjung menghapus perasaan cintanya. Rasa cintanya teramat besar dna rasanya dia ti...