1 (edisi new version)

379 17 11
                                    

"airin sayang.. cepat...lari...nak"ucap seorang wanita dengan terbata bata. Kepalanya yang masih tersandar lemah di stir serta darah segar yang  bercucuran keluar dari dahi dan hidungnya sangat memperjelas keadaan wanita itu. Sekarat.

 Sedang di sampingnya, seorang anak kecil menangis tersedu sedu. Anak berumur 5 tahun itu masih belum mengerti keadaan yang sebenarnya. 

Asap dari kap mobil mulai membumbung tinggi. Percikan percikan api mulai terlihat diantara sela sela kap mobil. Sama sekali tidak ada orang disana. Bahkan mungkin tidak ada yang tau bahwa mobil sedan merah itu telah menabrak pohon.

Tangan  sang ibunda yang berlumuran darah, terlihat bergetar memegang wajah anaknya,"Airin, Airin sa.. sayang .. ma.. ma, nak?"

Anak kecil itu mengangguk, matanya membulat."Irin.. irin sayang mama.."

"oke girl..kalo kamu.. sayang ...ma..."ia menghela nafas berat."kalo kamu sayang mama.. kamu mau bantu mama, nak?"

dengan wajah polos, ia mengangguk cepat, tangan mungilnya pun terangkat menghapus cairan lengket yang keluar dari hidungnya.

"Dengerin mama yaa... pertama, Irin ga boleh nangis lagi"

"irin ga nangis ma..."

"okey baguss.. kedua, cepat keluar mobil, nak. Tolong carikan mama bantuan. Nanti mama nyusul.."

"tapi, mama janji nyusul?"

Ia memaksakan senyum,"iya nak..."

Anak kecil itu terburu buru membuka pintu,"irin cari bantuan ma.. biar mama ga sakit lagi.."

Belum sempurna ia keluar dari mobil, sang mama memanggil lirih."rin.."

"mama sakit ya? Tunggu ya ma.."

Wanita itu menggeleng, lalu tersenyum,"mama sayang Irin.. irin jadi anak baik ya?"

"iya ma.. irin janji ga akan nakal lagi.. irin cari bantuan dulu ya ma.."

sebuah tatapan nanar memancar dari mata ibu muda itu. Tak terasa air mata meluncur dengan bebasnya bercampur dengan darah di wajahnya. Bukan karena rasa sakit yang mencekalnya. Tapi lebih karena rasa takut kehilangan buah hati, juga takut akan tak bisa melihat anak semata wayangnya itu tumbuh dewasa.

Anak kecil itu keluar dari mobil dengan cepat, lalu berlari. Suara nya terus berteriak nyaring meminta tolong, mengundang perhatian orang orang. Beberapa orang yang merasa iba, mendekatinya. Menanyakan satu dua pertanyaan yang bahkan belum ia pahami. 

Tangan kecilnya menarik narik sebuah tangan kekar. Lelaki itu ikut prihatin. ia mengikuti ke arah mana pun anak kecil itu berlari. 

Satu... dua... tiga.. DUARRRRRRRRR.. mobil itu meledak di depan matanya sendiri. Ia meronta.. ia menjerit.. ia ingin berlari.. tapi sebuah tangan kekar membalikan tubuh dan memeluknya.

*************

Kenalkan namaku, Airin. Airin Anindya Shafira. Tadinya, mau dinamain selena gomez tapi gajadi. Aku sih pengen komplen sama papa mama. Yah tapi waktu itu akunya masih bayi, jadi gabisa komplen.

Orang bilang, wajahku mirip sama nenek yang asli orang arab. Iya, nenekku itu pendatang dari arab kalo kakekku asli jajaka bandung, orang tegalega. Makannya wajahku ini campuran dari arab dan dago. Eh kenapa dago bukan tegalega? Ya soalnya, waktu aku di buat si kakek nya udah pindah ke Dago. Dan ini teh bener bener informasi yang ga penting, tapi kalian harus tau lah,siapa tau naksir kakekku.

aku punya papah yang super duper protective setelah mama meninggal. yaah, wajar sih, aku kan anak satu satunya. Aku lahir asli di Bandung, tanggal 18 Juni. kalian gausah tau tahun berapa pokonya aku pernah lahir aja. 

Hari ini aku adalah mahasiswa universitas negeri malang. Jurusan manajemen. juga karena jarak antara bandung dan malang itu jauh hingga ga mungkin kan aku dug dag tiap hari. Yakale, perjalanannya aja kalo naik kereta udah hampir 20 jam. Apalagi kalo jalan kaki, hemm keburu cinta fitri tamat hehehe. So, aku mesantren di pondok Al-Hikam.

Pesantren Al-Hikam comfortable banget sumpahhhh ... dari pada kalian harus ngekost mending kesini deh, recommended. (endorse)

Kyai nya yaitu kyai Umar. Lelaki berumur 50 tahunan yang amat sangat bersahaja. Pancaran wajahnya memberikan keteduhan bagi siapapun yang melihat. pokoknya lebih teduh dari pada liat payung teduh. Senyumannya pun gak pernah absen menghiasi wajahnya. Ketika berjalan, ia penuh dengan kewibawaan sehingga tak ada santri manapun yang berani berjalan mendahuluinya. 

Kyai Umar adalah pemimpin idaman bagi siapapun. Beliau dengan seluruh kesibukannya tetap lekat meneliti aktivitas santri. Bahkan terkadang Beliau terjun langsung dalam permasalahan santri. Seakan menjadi bapak yang sangat mengayomi bagi seluruh santrinya.

Akupun mencintai kyai Umar seperti ayahku sendiri. Bukan karena anaknya yang ganteng ganteng, tapi memang karena kyai Umar dan keluarganya panutan bagiku. Ketampanan Kyai Umarpun menurun pada anaknya yang super duperrrrrrrr ganteng.

kang Ahmad zulhikmah, anak semata wayang kyai Umar. Wajahnya yang putih serta rahang tegas memberi aksen arabian yang kental. Apa sebenernya kang Ahmad ini turunannya raja Salman ya? Bola matanya juga cokelat terang hingga mampu menarik perhatian siapapun yang sedang berbicara dengannya. Belum lagi Tubuhnya yang semampai, tidak terlalu tinggi dan tidak pendek. Shawn medes aja lewat!!!! Sumpah!!! Dia punya senyuman yang bisa mematikan kamu seketika. Belum lagi lesung pipi yang seakan akan berkonspirasi menambah ketampanan nya. apa jangan jangan kang Ahmad itu kembaran malaikat kali ya???

Tapi, bukan Cuma gantengnya aja yang buat aku suka, yakali di bandung juga banyak sih yang kayak gitu mah. Kamu harus tau, kang Ahmad itu pemikirannya terbuka dan luwess. Dia selalu merangkul pendapat orang lain, meskipun aku tau ilmunya sudah banyaak sekali. Dia selalu merendah untuk meninggi. Dia bener bener ga pernah sombong sama semua ilmunya. selalu merasa kurang dan haus. Semua santriwati disini mengidam idamkannya jelas lah, kang Ahmad itu suami idaman deh.

Sempurna bukan?? Eh tunggu dulu. Aku belum cerita sifatnya yang bener bener dingin kayak kulkas dua pintu. Nah, ini nih yang buat kang Ahmad malah makin di idolakan sama santriwati. Padahal aku mah aneh deh. Coba deh ya kalian pikir dia itu kalo ketemu cewek, berasa cewek itu ghaib yang ga keliatan bentuknya. Sedangkan kalo ketemu santri putra akrabnya minta ampun. Jangan jangan kang Ahmad..... hiwww bulu kuduk ku merinding deh.

Airin anindya shafira   

Alhikam, 20 september 2016    

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Dec 23, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

RAPATKAN SHAFFMU..!!!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang