02 ㅡ The Rain Memories

2.4K 255 13
                                    

           Pria bernama lengkap Koo Junhoe itu terdiam menatap langit yang mendung

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

           Pria bernama lengkap Koo Junhoe itu terdiam menatap langit yang mendung. Angin menghempas dedaunan kecil disore hari. Beberapa manusia mulai mencari tempat aman untuk berteduh. Mungkin sedetik atau dua detik lagi, hujan akan turun mengguyur kota Seoul. Junhoe membayangkan hal yang kemarin ia lalui. Junhoe memikirkan reaksi Rosie ketika ia datang ketempat kerjanya yang jauh dari kata layak. Tidak biasanya Rosie bersikap seperti itu padanya. Junhoe sangat tahu sifat dan sikap Rosie. Apakah perlakuan keluarga Junhoe telah merubah Rosie menjadi pribadi yang dingin? Junhoe jelas tahu jawabannya. Namun,kembali lagiㅡJunhoe tidak dapat berbuat apapun. Junhoe juga tahu akan sikap ayah dan ibu-nya yang keras kepala. Jadi, semua yang Junhoe lakukan terdengar sia-sia.

Tsk.

Setetes air hujan membuat lamunan pria itu memudar. Junhoe menatap langit gelap dengan kucuran hujan yang siap membasahi jalanan. Dengan cepat, Junhoe kembali memasuki mobil hitamnya yang sempat dibersihkan. Pedal gas itu membawa mobil Junhoe membelah jalanan yang mulai basah karena hujan.

"Rosie, apa kau kedinginan?" gumam Junhoe saat ia mengingat wajah Rosie yang membuatnya rindu.

"Junhoe! Cepat kembalikan boneka-ku!" pekik Rosie kecil saat boneka kesayangannya direbut oleh Junhoe.

"Aku akan mengembalikan bonekamu jika kau mau ikut bersamaku!" balas Junhoe kecil seraya melenggang dari rumah besar milik Rosie.

"Yak, Junhoe-ya! Kenapa kau bermain hujan!" ungkap Rosie saat ia melihat Junhoe berlari ditengah hujan yang deras.

"Ikuti aku! Aku akan mengembalikan bonekamu. Emmㅡdan aku akan membelikanmu boneka yang baru!" teriak Junhoe dengan keras. Suara bocah itu berlomba dengan derasnya airhujan disiang hari. "Rosie, ayolah!" teriaknya lagi saat Rosie hanya diam tanpa berkedip.

"Tidak! Nanti aku sakit. Ayo, Junhoe! Kau harus naik kemari, nanti kau sakit juga. Kau tidak takut sakit,eoh!" ucap Rosie kecil dengan jengkel.

"Ayolah, Rosie. Ini seru!" ungkap Junhoe.

"Tidak!"

Junhoe mendekat kearah Rosie. Dengan sekali tarikan, Rosie ikut terguyur hujan bersama dengan Junhoe. "Yak! Apa yang kau lakukan?!" protes Rosie.

Byur!!

"Junhoe-ya!!" pekik Rosie saat ia merasakan guyuran dahsyat dari Junhoe. Guyuran itu berasal dari bejana yang berisi air tampungan hujan.

"Kau nakal sekali!" Rosie berlari mengejar Junhoe. Melihat gelagat Rosie, dengan cepat Junhoe berlari menjauh. Seperkian sekon berikutnya, aksi kejar-kejaran antara Rosie dan Junhoe terlihat memanas. Keduanya bermain dengan senang. Aksi kejar-kejaran itupun berakhir saat Junhoe memeluk Rosie.

"Kenapa kau memelukku?" tanya Rosie yang saat itu berusia sepuluh tahun.

"Aku kedinginan," ungkap Junhoe dengan wajah polosnya.

UNTOLD | Junrose [COMPLETE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang