أَرَأَيْتَالَّذِييُكَذِّبُبِالدِّينِ • فَذَٰلِكَالَّذِييَدُعُّالْيَتِيمَ
"Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim." (Q.S. Al-Maa'un 107:1-2)
"Dan berikanlah kepada anak-anak yatim (yang sudah dewasa) harta mereka, janganlah kamu menukar yang baik dengan yang buruk, dan janganlah kamu makan harta mereka bersama hartamu. Sungguh, (tindakan menukar dan memakan) itu adalah dosa yang besar." (Q.S. An-Nisa 4:2)
"Dan ujilah anak-anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk menikah. Kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harra), maka serahkanlah kepada mereka hartanya. Dan janganlah kamu memakannya (harta anak yatim) melebihi batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (menyerahkannya) sebelum mereka dewasa. Barangsiapa (di antara pemelihara itu) mampu, maka hendaklah dia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan barangsiapa miskin, maka bolehlah dia makan harta itu menurut cara yang patut. Kemudian, apabila kamu menyerahkan harta itu kepada mereka, maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi. Dan cukuplah Allah sebagai Pengawas." (Q.S. An-Nisa 4:6)
"Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api dalam perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka)." (Q.S. An-Nisa 4:10)
"Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatupun. Dan berbuat baiklah kepada dua orang ibu-bapak, karib-kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga yang dekat dan tetangga yang jauh, dan teman sejawat, ibnu sabil dan hamba sahayamu. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membangga-banggakan diri." (Q.S. An-Nisaa 4:36)
وَإِذْأَخَذْنَامِيثَاقَبَنِيإِسْرَائِيلَلَاتَعْبُدُونَإِلَّااللَّهَوَبِالْوَالِدَيْنِإِحْسَانًاوَذِيالْقُرْبَىٰوَالْيَتَامَىٰوَالْمَسَاكِينِوَقُولُوالِلنَّاسِحُسْنًاوَأَقِيمُواالصَّلَاةَوَآتُواالزَّكَاةَثُمَّتَوَلَّيْتُمْإِلَّاقَلِيلًامِنْكُمْوَأَنْتُمْمُعْرِضُونَ
"Dan (ingatlah), ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil (yaitu): Janganlah kamu menyembah selain llah, dan berbuat kebaikanlah kepada ibu bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin, serta ucapkanlah kata-kata yang baik kepada manusia, dirikanlah shalat dan tunaikanlah zakat. Kemudian kamu tidak memenuhi janji itu, kecuali sebahagian kecil daripada kamu, dan kamu selalu berpaling." (Q.S. Al-Baqarah 2:83)
"Kebajikan itu bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur atau barat, tetapi kebajikan itu ialah (kebajikan) orang yang beriman kepada Allah, hari akhir, malaikat-malaikat, kitab-kitab, dan nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabat, anak yatim, orang-orang miskin, orang-orang yang dalam perjalanan (musafir), peminta-minta, dan untuk memerdekakan hamba sahaya, yang melaksanakan shalat dan menunaikan zakat, orang-orang yang menepatin janji apabila berjanji, dan orang-orang yang sabar dalam kemelaratan, penderitaan dan pada masa peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar, dan mereka itulah orang-orang yang bertakwa." (Q.S. Al-Baqarah 2:177)
"Mereka bertanya kepadamu (Muhammad) tentang apa yang harus mereka infakkan. Katakanlah, "Harta apa saja yang kamu infakkan, hendaknya diperuntukkan bagi kedua orang tua, kerabat, anak yatim, orang miskin dan orang dalam perjalanan." Dan kebaikan apa saja yang kamu kerjakan, maka sesungguhnya Allah Maha Mengetahui." (Q.S. Al-Baqarah 2:215)
"...Dan mereka menanyakan kepadamu (Muhammad) tentang anak-anak yatim. Katakanlah, "Memperbaiki keadaan mereka adalah baik!" Dan jika kamu mempergauli mereka, maka mereka adalah saudara-saudaramu. Allah Mengetahui orang yang berbuat kerusakan dan yang berbuat kebaikan. Dan jika Allah Maha Mengendaki, niscaya Dia Datangkan kesulitan kepadamu. Sungguh, Allah Maha Perkasa, Maha Bijaksana." (Q.S. Al-Baqarah 2:220)
"Dan janganlah kamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih bermanfaat, sampai dia mencapai (usia) dewasa. Dan sempurnakanlah takaran dan timbangan dengan adil. Kami tidak Membebani seseorang melainkan menurut kesanggupannya. Apabila kamu berbicara, berbicaralah sejujunya, sekalipun dia kerabat(mu) dan penuhilah janji Allah. Demikianlah Dia Memerintahkan kepadamu agar kamu ingat." (Q.S. Al-An'am 6:152)
"Dan janganlah jamu mendekati harta anak yatim, kecuali dengan cara yang lebih baik (bermanfaat) sampai dia dewasa, dan penuhilah janji, karena janji itu pasti diminta pertanggungjawabannya." (Q.S. Al-Israa' 17:34)
"Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan orang yang ditawan," (Q.S. Al-Insan 76:8)
"Namun apabila Tuhan Mengujinya lalu Membatasi rejekinya, maka dia berkata, "Tuhan-ku telah Menghinaku." Sekali-kali tidak! Bahkan kamu tidak memuliakan anak yatim, dan kamu tidak saling mengajak memberi makan orang miskin, sedangkan kamu memakan harta warisan dengan cara mencampur-baurkan (yang halal dan yang haram), dan kamu mencintai harta dengan kecintaan yang berlebihan." (Q.S. Al-Fajr 89:16-20)
"Dan tahukah jamu apa jalan yang mendaki dan sukar? (Yaitu) melepaskan perbudakan (hamba sahaya), atau memberi makan pada hari terjadi kelaparan, (kepada) anak yatim yang ada hubungan kerabat, atau orang miskin yang sangat fakir." (Q.S. Al-Balad 90:12-16)
"Maka terhadap anak yatim janganlah engkau berlaku sewenang-wenang." (Q.S. Ad-Duhaa 93:9)
KAMU SEDANG MEMBACA
Al-Mau'idhah
Non-FictionDaily quotes from the Holy Quran ••• ❝Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Quran) dari Tuhanmu, penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang yang beriman.❞ [QS. Yunus 10:57]