Mr. D #6

41 2 0
                                    

Hari hari ku sangat menyakitkan ketika ditinggalkan olehnya, aku tak mengerti apa maksud dari perlakuannya selama ini, aku tak paham dia, aku ingin mengertinya.

"Gue cape, mending gue keluar aja deh nyari udara segar" ucapku

Aku menghirup udara Jakarta yang penuh dengan debu dan suara suara klakson serta pemandangan macet seperti biasa. Disinilah Jakarta tempat yang paling aku sukai, karena dikota ini lah aku bertemu dengan dia, sang pemilik hati ku ini.

Entah mengapa sepanjang jalan yang aku telusuri itu semua adalah jalan yang pernah aku dan aldo lalui

"Gue rindu.." lirihku sambil menghela nafas

Disetiap jalan aku seperti melihat diriku dan dia sedang bersama, mengobrol tiada henti walau percakapan itu tidak ada gunanya sama sekali, contohnya adalah perdebattan tubuhku yang gemuk menurut dia namun nyatanya aku ini kurus, ya namanya juga aldo menurutnya aku ini besar seperti kebo itulah julukannya kepadaku.

Selama diperjalanan aku tersenyum, indah rasanya memikirkan hal hal yang pernah ku lalui bersama dengannya, rasanya penderitaan ini tidak ada artinya dibanding semua kenangan bersamanya.

"rupanya aku masih mencintai dia" kataku sembari tersenyum

Akhirnya aku memutuskan untuk duduk di bangku taman dengan kedua earphone yang terpasang di telingaku, aku melihat kearah depan dengan tatapan kosong, berharap sosok yang selama ini kutunggu datang dan menghampiriku

"aldo?" kataku

ah rupanya aku berkhayal lagi, aku kira itu beneran sosok dia ternyata itu adalah khayalan ku.

"Nat?" ucap seseorang sambil menepuk pundakku
"ha?" ucapku dengan kaget
"santai aja kali nat, ngelamun aja lu" ucapnya
"eh? Rani?" ucapku
"hai ngapain ngelamun?" ucapnya
"ah ga ko ga ngelamun hehe" ucapku dengan tertawa

"Nat, gue sahabatan sama lu dari sd, lu gabisa bohongin gue make ketawa lu itu, sekarang cerita kenapa?" ucapnya
"Ah ga ko gapapa seriussan deh" ucapku dengan tenang
"Natasha, gue tau lu bisa nyembunyiin perasaan lu sampe ga ketauan, tapi bodoh namanya kalo lu nyembunyiin dari gue, gue kenal lu jadi cerita, kenapa? Masalah cowok? disakittin? Atau ditinggalkan?"

Skakmat

Aku lupa kalau dia itu tidak bisa di bohongin, namun aku tak mau bergantung pada orang lain.

"iya" ucapku
"jadi siapa yang berani ninggalin sahabat gue ini" ucapnya
"gapenting, gue gamau ngasi tau" ucapku
"yauda kalo gitu gapapa" ucapnya
"hm" balasku

Kami pun terdiam, dan hanya menatap ke depan melihat banyak orang yang sedang berlalu lalang

"Nat" ucapnya

aku pun menoleh

"Gue ga maksa lu cerita sekarang atau ga, tapi siapapun dia dan kalo lu sayang dia, sebaiknya lu kejar dia, jangan sia sia in dia, berjuang aja nat buat dia" ucapnya
"Hah?" ucapku
"Maksudnya?" tambahku
"gue tau cerita ini dari fina, cowo lu ninggalin lu, dan lu masih sayang banget sama dia, jadi saran gue kalo lu gabisa lepasin dia, maka kejer dia" ucapnya
"Tapi kan gue cewe, masa iya cewe berjuang si"
"gaada salahnya kalo yang berjuang itu cewe, selama orang yang kita sayangi itu pantas untuk di perjuangkan"

Aku terdiam, mencerna setiap percakapan kita.
Rani.

Dahulu nama itu adalah nama yang sangat aku sayangi, dia adalah sahabatku, dia seperti kakak ku sendiri, aku menyayanginya dan sudah menganggap dia kakak ku, dahulu aku bergantung padanya.

Ah aku jadi ingat kejadian masa kecil, dimana aku sering terjatuh dan dia yang selalu menolong aku tapi tak lupa dengan menertawakan aku sehingga membuatku kesal dan memusuhinya selama seminggu

Aku rindu sahabatku yang satu ini

"iya gue mau ketemu dia nanti, gue gamau pisah dari  dia, gue sayang dia" ucapku dengan mantap
"ini baru sahabat gue, jangan lepasin dia nat kalo ketemu, segel sekalian" ucapnya
"Hahhaa, iya nanti gue segel" ucap aku
"Bener bener cinta ya nat?" ucapnya
"Hah? Iya hehe, gatau pokonya sayang banget sama dia deh"

"Nanti kenalin aku sama orang yang kamu suka ya" ucapnya

"Namanya aldo" ucapku
"Dia kaka kelas gue, gue ketemu dan suka sama dia tanpa di duga haha, ceritanya lucu, orangnya suka ngeledek banget hehe, dia manis, dia pintar, pelukannya hangat, dia memperlakukan cewe nya dengan baik, dan terpenting aku mencintainya" ucapku dengan senyum

"Ternyata dia baik loh, jangan lupa kenalkan padaku ya" tambahnya
"Iya gue mau mengenalkannya pada lu, pada keluarga gue, pada semuanya, bahkan gue ingin seluruh dunia tau kalo gue mencintai dia" ucapku dengan senang
"Iya nat, kenalkan dia kepada seluruh dunia" ucapnya

Aku tertawa, aku senang hari ini, aku senang membayangkan diri bersama dengan aldo lagi, bahkan membayangkannya saja aku sangat senang

"Nah gitu dong senyum" ucapnya
"Hehehe" ucapku
"Yauda pulang yuk, udah keburu malem ini" ucapnya
"Iya kakak ayo pulang"

Sesampai dirumahku, aku berpamittan dan mengucapkan terimakasih

"Makasih ya, sana pergi hus jalan ama cowo" ucapku
"Iya iya ini pergi, ngusir amat si nat" ucapnya
"Bodoo, sana pergi hus hus ahahha" ucapku
"Yauda dadah, salam buat bunda" ucapnya
"Iya iya sana buru" ucapku

Aku membaringkan tubuhku di kasur, dan menatap foto ku bersama aldo.
Aku akan sangat berterimakasih jika takdir juga mendukungku seperti sahabatku itu.
Aku sangat berharap, aku akan kembali bersamanya,
Aldo.
Sayangku, cintaku, kuharap kamu merindukkan juga


















Halooooo maaf lama updatenya ya hehehe:)
Selamat membaca❤️




TBC

Mr. DTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang