4

28.9K 444 5
                                    

Flashback (2 minggu sbelumnya)

Eun jie merintih kesakitan, isakan demi isakan sudah terkuak kini ia hanya menyesal, menyesal telah menyetujui tawaran sehun hanya demi sekolah SMA. Isakan kembali muncul, air mata itu tak henti membasahi lututnya, eun jie membenamkan kepalanya dikedua lututnya berusaha menahan rasa sakitnya dan berusaha tidak menyesali semuanya.

"Eun jie.."

suara laki laki yang begitu lembut memanggil nya. Eun jie sedikit mendongakan kepalanya, ketika ia mendapati sesosok oh sehun eun jie merasa takut kembali.

"Mianhae..."

sehun benar benar memperlembut nada suara nya. Eun jie memandangnya heran.

"Jebal, mianhae .."

sehun mengulurkan tanganya, menunggu balasan dari tangan eun jie. Ya sehun berfikir eun jie harus bangkit dan bersiap.

"Aku tidak akan memaksamu lagi.. a..aku aku kira aku menyesal"

"Aku sudah memaksamu saat kau masih terpukul dan belum cukup mengenaliku"

"Eun jie...mianhe. kita dapat memulainya dari awal.. saling mengenal satu sama lain.. mencoba berdekatan dan semacamnya.."

Lalu eun jie memberi balasan uluran tangan sehun. Eun jie menerima uluran itu dan mulai bangkit.
"Mianhe.."

sehun mendekap eun jie perlahan..
Mana mungkin seorang oh sehun berani meminta maaf ? Ya itu hanya alasan semata agar eun jie tidak membatalkan perjanjian dengan nya.
Sebagaimana janji sehun, ia tidak akan memaksa lagi dan mencoba menjalin kedekatan agar eun jie terbiasa, sperti mengajak ke mall, nonton bioskop dan lain lainya.
Sehun memasuki kamar eun jie, melihat gadis mungil yang terbenam dalam selimut berwarna pink. Sehun duduk diranjang sebelah eun jie menatap nya sekilas. Lalu mencium keningnya sedikit, ia tahu besok adalah hari pertama eun jie sekolah, sehun sudah menyiapkan semuanya dengan matang. Dia yakin rencananya akan berhasil jika ia berubah menjadi seorang penyayang.

Flasback and.

Eun jie membuka matanya perlahan menggeliat kecil

"Awh" badan nya terasa sakit semua mungkin karna perlakuan sehun semalam padanya. Eun jie melirik kesebelah kananya tak terdapat sehun disana.. eun jie mencoba bangun mengambil handpone nya diatas nakas,

From sehun:
'Baik baik dirumah
. Aku ada pertemuan walau ini hari libur

Eun jie menghela nafas, semuanya tak seperti yang ia bayangkan. Eun jie masih mengingat kejadian romantis minggu minggu yang lalu ketika.....
Flasback (1minggu yang lalu)
Sehun mengajak eun jie ke mall untuk membeli beberapa baju. Sehun mengambil salahsatu gaun berwarna merah maroon, panjang gaun itu hanya selutut dengan tali kecil berbentuk pita di atas bahu.
"Sehun.. untuk apa kau membelikan gaun? Aku tidak menyukainya."

"Suatu saat kalau aku mengajakmu kepesta apa kau akan memakai celana?"

"Ah... ya untuk suatu saat." Sehun tersenyum dan mengacak rambut eun jie.
Setelah mereka selesai berbelanja sehun beristirahat di sebuah lestoran untuk membeli minuman.
"Eun jie.. ada yang ingin kutanyakan padamu"

"Apa itu? Tanyakan saja."

"Apa kau sudah tak takut padaku?"
Eun jie membelalakan matanya. Apa yang harus ia jawab?
"Aku takut saat kau sedang marah dan sedang serius.. "

"Hmm... mianhe aku slalu membuat mu takut" sehun menggenggam tangan eun jie dengan erat membuat jantung eun jie tak henti berdegup kencang..
"Aku juga ingin tahu.. mengapa kau sampai ingin  bunuh diri waktu itu. Apa sekolah sepenting itu bagimu?"

"Ne.. untuku itu masa depan. Dulu aku selalu bercita cita untuk mendapatkan beberpa piala penghargaan"
"Aku dengan susah payah, dan setelah aku mendapatkan beberapa penghargaan semuanya hancur karna keluargaku."

"Appaku meninggalkanku dan pergi dengan wanita lain. Membuat eoma dan oppa ku tertekan. "

"Tapi itu biasa saja bagiku. Aku bahkan berfikir aku tetap harus bisa membuat eoma bangga dan tidak menyesali kepergian appa"

"Tapi.. semua itu lenyap ketika semua harta peninggalan appa habis disita oleh pihak bank, karna eoma yang bermain gila dengan kekasih barunya, mereka menghamburkan uang dan meminjam uang semau mereka"

"Dan.. aku sudah tidak mempunyai biaya untuk meneruskan sekolahku. Bahkan eoma bertekad mengeluarkan aku dari sekolah dan menikahkan aku dengan pria kaya raya."

"Tapi aku menolak nya dan memilih untuk pergi.."

Air mata eun jie tak terasa sudah membasahi pipinya sedari tadi. Sehun menghela mengetahui betapa berat hidup eun jie selama ini. Sehun mendekatkan tubuhnya dan mendekap eun jie yang mulai merintih menangisi masa lalunya.
"Mianhe.. aku tidak tau jika semuanya seberat itu."

Eun jie masih menangis sesegukan dipelukan sehun.

Flasback and

Tak terasa juga air mata eun jie mengalir membasahi spray putih. Sehun membuat eun jie tenang ketika eun jie mengingat masalalunya. Eun jie berusaha tersenyum karna ia sudah menjalankan perjanjian nya dengan baik. Yang ia perlukan sekarang belajar dengan giat dan mencapai dengan apa yang ia inginkan. Walau sehun tidak tahu jika selama ini eun jie memiliki cita cita yang luar biasa..

Eun jie membalas pesan dari sehun
To sehun:
❤❤

Tanpa fikir panjang eun jie mengirimnya.
Tak lama sehun membalas pesan dari eun jie

From sehun:
Jangan jatuh cinta padaku. Kehadiran mu hanya sebatas
Ganti rugi karna aku tlah menghabiskan uang untuk
Sekolahmu. Semuanya sebatas perjanjian.

Eun jie membelalakan mata. Entah apa itu tapi hatinya terasa sakit sesakit ditusuk duri. Apa eun jie mencintai sehun? Ya jelas tidak mungkin. Eun jie tidak mungkin mencintai seseorang sejahat sehun.

"Aniyo..."

eun jie memejamkan matanya lagi.

Hai guys... udah baca tapi gak vote? Tolong ya vote cerita ini biar aku bisa lanjutin publish nya..
😍😍😍

BAD ANGELTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang