Day 3

17 4 7
                                    


"Lah, kamu kok belum mandi?" tanya bunda

"Iya, Bun. Kan hari ini penerimaan raport. Katanya ga papa ga berangkat" bales gue

Setelah sarapan, bunda sama ayah berangkat ngambil raport. Kok berdua? Kan gue sama kakak gue satu sekolah. Bunda ambil raport gue, ayah ambil raportnya genter.

"Coy, nilai lo gimana kabarnya?" tanya kak Mingyu

"Baik-baik aja. Paling nanti juga pas-pasan. Lah nilai lo pa kabar? Emang baik-baik aja?"

"Cuma pas-pasan kaga baik-baik aja."

Gue Cuma ber-oh ria denger balesan kak Mingyu.

Udah jam 11, ayah sama bunda belom pulang. Sedih emang kalo ditinggal berdua sama pencita boxer doraemon. Guenya dibabuin mulu. Selesai kerjaan ini, udah nyuruh gue lagi. Dedek kuat kok.

11.00

"Tet, maen yook. Kemana gitu. Gue males di rumah" tet?

"GUE GA BANTET! LO AJA TUH YANG TINGGINYA OVERDOSIS!" gue udah mau mukul tu orang. Malah udah ngacir duluan

"Ayo! Katanya mau maen. Cepet ini tinggal berangkat gue." Kata gue

"Lah, nyet gue belom ganti. Tunggu yak!" jangan harap gue 5 menitan lagi bakal berangkat. Gue kasih tau di kamus gue sama kak Mingyu itu adanya gue yang nunggu dia dandan bukan sebaliknya. Katanya habis dandan "Biar banya yang naksir cuy. Siapa tau ada yang kepincut sama gue." Sa ae lo kak

11.20

"KAAAAKKK!!!" teriak gue

"Apaan sih teriak-teriak. Lama yak? Yok berangkat. Gue dah ganteng ini" watados sekali dirimu bang. Habis dia ngomong kayak gitu, dia langsung gandeng tangan gue.

"Lah, kak?" gue bingung. Kita ngapain jalan terus. Kita mau maen sambil jalan?

"kenapa say?" tanya kak Mingyu yang bikin gue jijik. Gue sih gam au ladenin. Yang ada kalo gue ladenin malah nambah pikiran buat bacot sama dia

"Kita jalan?" tanya gue

"Kita naik Bis aja ya. Yang murah" walaupun Kak Mingyu ngeselinnya minta ampun dia masih ada otak dikit buat hemat. Gue sih Cuma anggukin doang.

Waktu kita udah naik, banya orang yang liatin kita. Gue tau pasti mereka ngira gue sama kak Mingyu pacarana kann. Gue emang sering denger mereka ngomongin gitu. Ngomongnya di belakang gue lagi.

"Kak, ke toko buku aja ya." Kata gue ke kak Mingyu. Si genter cuma ngangguk.

Waktu gue sampe sana, gue langsung ninggalin kak Mingyu. Gue kalo di toko buku pasti lama mikir mau buku ini apa buku itu. Setelah gue selasai milih buku, gue samperin kak mingyu

"Kak, bayarin ya!" pinta gue

"enak aja! Lo bayar sendiri!" tertolak gue

"kak, aku ga bawa uang. Ini buku best seller soalnya. Ya kak ya" semoga ae dia mau

"Okelah gue bayarin. Lain kali gue ga mau" udah berapa kali kak Mingyu bilang kek gitu

Waktu gue mau bayar bukunya, kok ada yang aneh. Eh ternyata, waktu gue liat lagi kak Mingyu cuma ngasih 5 ribu:"

"WOY! BANGSUL! DUITNYA KOK CUMA 5 REBU?!" ngajak berantem ni bocah

"sorry cuy. Nih duitnya" kata Kak Mingyu sambil ngasih duitnya lagi

Waktu gue lagi bayar, ternyata kasirnya ganteng cuy.

"Mbak, ini bukunya. Makasih ya" kata mas-masnya sambil ngasih bukunya ke gue

"eh. Iya. Makasih, mas" kata gue. Masnya senyum ke gue cuy. Kok ganteng?

Di rumah

"Kak"

"Hah?"

"Ku mencium hawa-hawa tak sedap" kata gue. Sumpah ga bohong, rasanya kayak masuk kendang harimau yang ada harimaunya tapi.

"kayaknya gue juga ngerasa deh"

"Hanna, Mingyu! Ikut ke ruang tengah sekarang!" kata ayah

Mampus! Pasti nilai gue anjlok-Hanna

Bodo amat gue-Kak Mingyu

"Janji kalian apa tahun lalu?" tanya bunda. Tatapannya tsades bro

"Nilai kita bakalan lebih baik dari sebelumnya. Nggak buat masalah di sekolah maupun lingkungan manapun. Nggak mau ngecewain ayah sama bunda." Gue inget banget janji gue sama kedua orangtua gue

"oke Hanna! Kamu lolos" apa-apaan ini coba

"Mingyu gimana janji kamu?" tanya ayah tapi tatapannya lebih mendiingan daripada bunda

"Sama kaya hanna yah" ye si kambing malah nyantai aja-_

"Mana janji kamu?" tanya bunda

Mampos lu kak

"nilai anjlok, sering bolos pelajaran, kena poin. Mau jadi apa kamu kalo hal-hal yang sederhana nggak kamu peduliin?" kata ayah

"kamu sama adik kamu kok bedanya minta ampun" tambah bunda

"Motor kamu ayah sita mingyu. Kamu itu kebanyakan main game, udah mau ujian malah keluyuran"

"selalu aja kalian banding-bandingin aku sama Hanna. Orang itu beda-beda. Ada yang pinter sama ada yang kurang pinter. Ada yang baik juga ada yang jahat. Aku sama hanna ga sama. Kita itu beda." Kata kak mingyu

"kita banding-bandingin kamu sama hanna itu Cuma buat motivasi kamu biar lebih baik kedepannya. Dia bisa masa kamu nggak?" kata Bunda

Waktu gue liat muka kak Mingyu udah kusut banget. Gue tau ga enak rasanya kalo disbanding-bandingin.

"terserah kalian mau bilang apa" kata kak Mingyu habis itu pergi ke kamarnya

"MINGYU! MULAI NGGAK SOPAN KAMU YA!" bunda udah emosi. Kalo udah emosi susah nenangin bunda

"Bunda sama ayah di sini aja. Kak Mingyu mau waktu sedikit dulu buat mikir" kata gue. Raut wajah bunda sedikit lebih baik dari sebelumnya.

Setelah kak mingyu agak reda(maybe). Gue masuk ke kamarnya. Tapi di kunci

"kak, ini gue Hanna" kata gue sambil

"Pergi han" kata kak Mingyu

"tapi kak-"

"GUE BILANG PERGI!"

-tbc

DAILYWhere stories live. Discover now