Warn!:kata-kata kasar,Rated M,dan tijel.
Tiati di cerita ada kejutan yang spesial buat kalian para readers mwehehe.... kepokepo? Sok lah baca:vnanti kalo kaget jangan salahkan saia:v.
Yauda langsung gih baca:v.
Dosa bareng" kuy:v.gggg sesat.
😽😽😽😽😽😽😽😽😽😽😽😽😽😽😽
"h-hajima..hh~nhhh." Desah Guanlin tertahan.Daniel terus saja bermain dengan little Guanlin di bawah sana, mencoba untuk merangsang Guanlin.Guanlin berusaha untuk mendorong bahu Daniel agar dia menjauh dari Guanlin.Tapi itu semua sia-sia,kekuatan Guanlin terlalu kecil untuk melawan Daniel,itupun juga Guanlin mendorong nya agak pelan akibat rangsangan yang diberikan oleh Daniel.Wajah Guanlin kini merah padam,di tambah matanya yang sayu.Daniel yang melihat Guanlin kesulitan untuk berontak,semakin semangat memberikan rangsangan hebat kepada Guanlin.
"Ahhh~h..hyung b-berhenti jebal.. ." pinta Guanlin memelas.Daniel bersikap tuli dengan itu,tidak memperdulikan Guanlin yang sedari tadinya meminta Daniel menghentikan aktifitasnya tersebut.Guanlin hanya bisa meredam desahan yang sedari tadi keluar dari bibir merah mudanya itu.
"Ngh~h-hyung j-jebal-hh mphhh! ".Guanlin yang ingin mengucapkan sesuatu,terpotong oleh bibir Daniel yang sekarang mengulum bibir Guanlin dengan kasar.Untuk memperdalam ciuman mereka,Daniel menekan tengkuk sang empu.Daniel menciumi bibir Guanlin dengan sangat agresif,meskipun sedikit kasar.Guanlin berusaha mengimbangi ciuman tersebut,sampai-sampai saliva di antara mereka mengalir di leher mulus nan putih milik Guanlin.Ciuman mereka pun berakhir. Guanlin terlihat mengambil nafas sebanyak-banyaknya setelah mulutnya di bungkam oleh bibir Daniel sangat lama.
Daniel yang melihat itu tertawa kecil, karena itu lucu baginya. Daniel yang tidak tinggal diam langusung mengubah posisi Guanlin yang berada di atasnya, dan memeluk pinggang guanlin. Tidak ada jarak lagi diantara mereka, hidung mereka saling bersentuhan. Suara nafas mereka memenuhi ruangan tersebut. Mereka saling tatap-menatap, Daniel terlihat menatap Guanlin penuh arti. Guanlin yang ditatap seperti itu tidak mengerti apa yang di maksud.
"Guanlin~. " Panggil Daniel dengan nada manja. Dari tadi Daniel hanya tertawa kecil melihat Guanlin yang sudah merah padam sedari tadi. "I-iya?wae hyung?" Jawab guanlin gugup. Mendengar guanlin menjawab panggilan, daniel menyeringai. Entah apa yang di maksud daniel, itu membuat Guanlin bingung. "Can you play with little kang now? I want it, please~ ".
Ok sip Guanlin ngerti sekarang. Jangan tanya guanlin sekarang gimana. Guanlin malu banget pas disana, mau ga mau dia harus lakuin itu, karena dia tau daniel ga suka sama yang namanya penolakan. "Do I have to do it, hyung? ". Daniel mengangguk mantap pas Guanlin ngomong gitu. "Yeah, must be dear. You know not? I don't accept rejection. "
glek.
Guanlin kicep, ga tau mau ngomong apa lagi. Malahan Daniel ngomong lagi. "So, do it now baby." Daniel minta Guanlin segera memuaskan daniel sekarang. Guanlin cuma bisa ngangguk pasrah, ga tau kenapa daniel bisa jadi gini tiba-tiba.
Perlahan Guanlin memulai permainannya.....
.
.
.
.
.
.
HEY HEY, JUST A DREAM AHAHAH:V