Good Bye Cathleen

31 1 0
                                    

Aku duduk diam di atas kasur di kamar Cathleen, sambil menunggunya membereskan kopernya. Dia akan pergi ke Jogja malam ini, dan akulah yang akan mengantarkannya ke Statiun Kereta. Tentunya naik taksi, karena aku tidak punya mobil, hanya motor pribadi.
"Cath, nanti di Jogja lo masih chattan kan sama gue? Gue jadi sendirian kalau lo pergi," Aku bertanya kepada Cathleen sambil memasang wajah cemberut.
"Masih lah, udah lo tenang aja, lo bisa kan cari temen baru di kos-an, banyak kok. Ada Wendy, Tante Umi, Gladys, banyak tau."
"Iya sih, tapi kan gue ngak nyambung kalau ngomong sama mereka," Ya, bagaimanapun juga, aku orangnya susah bergaul, jadi mau temenan sama siapa aja juga susah lah.
"Udah ayok pergi lah, 3 jam lagi keretanya berangkat, nanti gue telat lagi, kagak jadi pulang deh," Cathleen menderet kopernya ke luar kamar, disusul oleh ku yang ikut keluar belakangan karena aku harus mengecek keadaan kamarnya dulu, jangan sampai ada yang tertinggal.
"Udah semua kan?" Tanya Cathleen padaku sambil memasang tampang tuh-kan-udah-gue-bilang-gak-bakal-ada-yang-ketinggalan. Aku hanya manggut-manggut.
Setelah itu kami turun ke lantai bawah dan berpamitan pada Ibu Ice (bacanya bukan ice tapi i-ce), ibu kos kami, juga menyerahkan kunci kamar kos Cathleen.
"Loh, Silvy, kamu juga ikut ke Jogja?" tanya Ibu Ice padaku, sepertinya dia tidak melihat kalau aku tidak membawa koper ataupun tas besar, mana mungkin aku bakal pergi kalau aku tidak membawa koper atau tas besar.

"Ngak bu, saya masih mau lanjutin kuliah di Jakarta. Ya udah, kami pamit ya bu," Aku dan Cathleen melambai-lambaikan tangan kami sambil berjalan keluar kos-an. Pas saat kami keluar, taksi yang aku pesan sudah sampai. Aku memang sudah memesan taksi untuk hari ini dari kemarin, dan ya, akulah yang memesan taksi untuk Cathleen. Lama-lama aku kayak jadi ibunya aja.
P

erjalanan kami dari kos-an ke stasiun sunyi, kami tidak saling mengobrol di dalam taksi, seperti apa yang biasa kami lakukan. Entah mengapa, aku hanya sedang tidak ingin mengobrol saat ini.
"Pak, nanti di depan kan ada tukang gorengan, berhenti sebentar ya," Cathleen tiba-tiba berbicara di tengah kesunyian ini, membuatku kaget saja.
"Non, tukang gorengannya hari ini tutup, tukang gorengan yang dekat toko baju itu kan?" Wah,  ternyata tuknang gorengan itu terkenal ya, bapak supir taksi aja tau.
Cathleen terdiam, dia kembali duduk di bangkunya, dan keadaan pun kembali ke keadaan awal, sunyi.
                              ***
Akhirnya kami sampai juga di Stasiun. Setelah duduk di dalam taksi selama kurang lebih 20 menit, keluar dari taksi dan berdiri menjadi hal yang sangat aku inginkan saat ini.
Kami masuk ke dalam, dan lagi-lagi, aku menjadi ibunya Cathleen. Aku pergi untuk mencetakkan tiket untuknya, karena dia memesan tiket online. Sedangkan dia hanya duduk diam di kursi di dekat kedai kopi sambil menungguku datang.
Setelah aku memberikan cetakkan tiket padanya, dan dia telah naik menunggu kereta, aku berencana pulang. Aku berjalan ke pintu keluar, tiba-tiba aku terjatuh. Aku baru sadar bahwa aku menabrak seseorang (Apakah aku menabraknya? Atau dia yang menabrakku? Entahlah), kopernya jatuh berserakan di lantai. Aku segera membantunya untuk mengangkat kopernya.
"Aduh, maaf ya, saya ngak sengaja," Aku meminta maaf sambil mengangkat satu tas kecil yang dimilikinya.
"Iya, ngak apa-apa," dia membalas dengan lembut. Untung saja orang yang kutabrak ternyata orangnya baik, kalau dia galak, wah habislah aku.
Kami sempat saling bertatapan, setelah itu, aku berencana untuk pergi meninggalkannya.
"Tunggu!" Dia tiba-tiba menghentikanku saat aku ingin pergi meninggalkannya.
"Iya kenapa?" Aku menjawab dengan suara sedikit bergetar. Apakah dia akan minta ganti rugi? Aduh jangan deh, aku belum dapat kiriman uang.
"Kayaknya saya kenal sama kamu," suaranya yang tadinya lantang, berubah lembut. Untung aja dia tidak minta ganti rugi.
Dia mempelototi ku dengan sungguh-sungguh, sepertinya dia sungguh mengenalku.

Halo, ini adalah cerita pertamaku. Semoga suka ya..
Kalau ada saran tolong comment ya.. Trims
Happy reading 😊

Badminton LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang