Bagian 1

591 40 6
                                    

~pukul 06.40 KST

25 Desember 2016

Pagi hari yang diawali dengan disambutnya mentari yang luar biasa indahnya datang membangunkan setiap umat yang masih bermain didalam bunganya tidur.

"Euunggh..."

Terdengar suara namja khas orang yang telah terbangun dari mimpi itu, lalu ia segera bergegas pergi menuju kamar dongsaengnya untuk membangunkan dongsaengnya yang mungkin masih tertidur.

Ceklek~

Pintu sang dongsaeng pun dibuka. Mengapa pintu itu tak terkunci? Itu agar memudahkan sang namja itu masuk lebih mudah. Karena mengetuk pintu itu adalah hal yang paling menyusahkan bagi namja itu.

Setelah membuka pintu, namja itu langsung saja masuk dengan tak sopannya ke kamar sang dongsaeng.

Sebelum membangunkan dongsaeng kesayangannya, namja itu membuka hordeng dan jendela kamar itu agar udara segar dan sinar mentari yang hangat masuk ke kamar itu.

Lalu namja itu melihat dongsaengnya yang masih tertidur pulas. Dan baru saja ingin ia bangunkan oleh namja itu. Akan tetapi...

"Sedang apa kau disana?!" Sahut namja yang lebih tua itu yang entah sejak kapan sudah berada di ambang pintu.

Dengan suara ketus dan kejam.

"Eumm... ini, aku ingin membangunkan Taehyung agar dia dapat menikmati suasana pagi yang indah hyung..." jawab namja itu sedikit ketakutan.

Mendengar jawaban namja itu yang tak lain dongsaeng keduanya, membuat ia sedikit geram.

"Kau masih saja memanjakannya Hoseok! Mau sampai kapan kau mau membangunkan anak itu? Dan pagi yang indah itu sudah tak pernah ada sudah tak pernah ada di keluarga ini!" Ucap namja itu dengan kasar.

Membuat dongsaeng keduanya yang bernama Hoseok itu terdiam mendengarnya.

'Anak itu... Tae punya nama, hyung. Jadi jangan kau panggil dengan kalimat anak itu!' batin Hoseok dengan kesal.

"Walaupun kau membenci Taehyung, dia juga tetap seorang dongsaengmu, hyung. Dongsaeng ku juga." Ucap Hoseok tak terima secara tak sadar telah sedikit membentak namja itu yang adalah hyungnya.

"Heh! Sejak hari 'itu' aku tak pernah menganggapnya keluarga kita." Jawab namja itu dengan tenang.

Brak!

Setelah mengatakan hal yang sungguh kejam bagi Hoseok yang berniat membangunkan Taehyung dan Taehyung yang masih tertidur, namja itu membanting pintu kamar Taehyung hingga sang empu pun terlonjak kaget mendengar hal sekeras itu.

"Hoseok hyung? Ah... apakah Seokjin hyung memarahimu lagi?" Tanya Taehyung yang baru saja bangun karena kaget.

Ya, namja yang telah membanting pintu kamar Taehyung tadi ialah Seokjin. Hyung paling pertama dan tertua dikeluarga Kim.

Dan seketika, Taehyung merasa telah menjadi dongsaeng yang buruk.

Hoseok yang tadinya membelakangi Taehyung segera menghadapkan tubuhnya kearah Taehyung dan mencoba meyakinkan Taehyung dengan sebuah senyuman yang sangat tulus.

"Aniyo, Tae. Tak ada apa-apa. Tadi pintunya terbanting karena... ada angin yang lumayan kencang masuk ke kamarmu Tae. Jadi, gara-gara angin itu, hyung jadi gagal membangunkanmu." Jawab Hoseok bohong.

Why you hate Me ?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang