Hujan memberiku banyak alasan untuk membenci sekaligus menyukainya.
Aku menyukai aroma hujan ketika menyentuh tanah, mengingatkanku akan siapa aku dan dari mana aku berasal.Aku menyukai ketika hujan menyamarkan tangisan dan membiaskan air mataku agar terlihat sama dengannya. Membuatku tampak kuat.
Tapi disisi lain aku membencinya.
Bagaimana bisa dia menciptakan genangan dan memunculkan sekelebat kenangan?
Membuat rapuh karena memori yang menjerumuskan pada kesedihan, memenjarakan pada rasa sesak yang teramat dalam.
Terlebih...
Ketika dia bisa begitu bodoh untuk selalu kembali meski tahu rasanya jatuh berkali kali.Aku tidak mau menjadi hujan.
Aku tidak mau menjadi yang kamu benci sekaligus kamu sukai. Membuatku terlihat menyedihkan.16 July 2016, 23.04.