Ditembak!!

14 5 11
                                    

Mengapa ya kemarin ia menolak ajakanku untuk pergi bersama?
Sangatlah aneh!
"Pagi, hallen!". Sapa zenina.
"Good morning! Ngomong ngomong... kenapa kamu menolak ajakanku buat pulang bareng?". Tanya hallen pada zenina.
"Hm? Oh, soalnya sopirku jemput aku karena ada perayaan sebagai anak hotel baru". Kata zenina dengan tersenyum.
"Sopir dan hotel baru?! Kamu benar benar kaya, zenina!". Kagum hallen.
"Ups! Maksudku aku naik supir angkot langgananku karena itu ia kupanggil sopirku trus hotel barunya pamanku! Ehe!". Kata zenina sambil memukul dahinya.
"Heum... jadi salah paham ya? Ngomong ngomong, tempo hari, kamu kok buang muka ke aku sih?". Ngambek hallen.
"O,oh... itu, soalnya kan, bel masuknya udah bunyi, jadi aku hadap ke papan takutnya dimarahin bu fati, eheheheh!". Kata zenina dengan muka sok imut.

Ohh~ ternyata betul, syukurlah!!
Pikir hallen.

Kemarin...
"Teman teman, bagaimana kesan kalian pada si hallen?". Tanya zenina dengan tersenyum sinis.
"Dia itu galak banget tau, gak! Gue aja mau nanya doang sampe marah marah! Mentang mentang dia orang luar negeri, jadi dia harus yang paling pintar apa?!".

Berita tentang hallen yang buruk harus tersebar luas!
"Ting tonggg~ teman teman, diamlah, jangan rame, gue bakal menanyakannya pada kalian langsung!". Pintah zenina.
"Pertanyaan apa ya kira kira? Gua jadi merinding nih!".
"Iya iya gue juga".
"Nah... pertanyaan pertama, menurut kalian, kesan kalian pada king itu apa ya?? Dimulai dari... eum.... kennan!". Zenina mengatakannya sambil menunjuk ke arah kennan.
"Baik! Menurutku, king itu adalah raja! Dan, kita seperti rakyatnya! Jika rakyatnya membutuhkan sesuatu, dan si raja lansung memberikannya sesuai permintaan dari rakyatnya, sekian!". Kennan mengatakannya dengan panjang lebar.

Lo itu salah! Gue, sebagai king, tidak boleh disamakan oleh raja! Hanya saja karena mentang mentang namanya king! Gue itu TUHAN! TUHAN yang berwujud manusia!
"Ya, selanjutnya... lili!". Pintah zenina.
"A, aku... menurutku, king itu menyamakan dirinya dengan tuhan... bukankah itu tidak boleh ya...?". Kata lili dengan suara kecil.
"APA?!?! AYO, BILANG SEKALI LAGI!!! teman teman, anak ini, lili, harus mendapatkan hukuman dari king!! Cepat minta pada king!!! Serangan apa yang akan dia!! Cepat diskusi!!!". Pintah zenina dengan menjabak rambut lili.
"Teman teman tolong aku!!! Kalian pasti nggak mau kan, mengkhianati tuhan kalian sendiri kan!! KYA-----A!!! SAKIT!!! KUMOHON HENTI- KA----N....". Lili langsung melemah dengan sendirinya, karena ia lelah melawan zenina.

Sial, kalo kemarin nggak kayak gitu, pasti aku bakalan jadi semarah ini! Sialan si lili! Apa... ya permintaan teman teman setiaku ini? Coba lihat handphone ku!

  "KITA BERMOHON PADAMU KING,        JANGANKAN LILI MELIHAT
   ORANG DARI PENAMPILANNYA!"
  

"Hm... Permintaan yang sangat gampang sekali!"

Esoknya... (sepulang sekolah)
"Hai, li". Semua siswa siswa dikelas menyapanya sepulang sekolah.
"Eh... kumohon jangan sakiti gue! Gue gue...". Takut lili.
"Nggak apa apa kok, kita nggak nyakitin lo kok, yah, cuma... king lah yang akan MENYAKITIMU!! EHEHEHEH!". Tiba tiba saja mereka semua tersenyum sinis.
"Hm? Apa tuh rame rame? Lil-". Kata hallen sambil berlari.

"LILI!! AWAS!!". kata hallen sambil melindungi lili dari bola baseball yang terlempar ke arah tepat lili berdiri.
"Li, kamu nggak apa apa?". Tanya hallen.
"AAARGHHH!!! Mata... mata guee!! KYAAA!!!". Teriak lili sambil memegang matanya yang penuh darah sampai jatuh ke pipinya.
"Lili?! Lili?! Hei, kenapa kalian diem aja, sih?! Miss fati!! Lili matanya kena serpihan kacanya!!!". Teriak hallen tepat ke arah bu fati.

"Astaga!! Apa yang telah terjadi, hallen?!". Tanya bu fati sambil memegang punggung lili.
"Saya juga tidak tahu, miss fati!! Tadi sepertinya ada orang yang sengaja melempar bola baseball ke arah lili tepat!!". Kata hallen dengan penuh keringat.
"Halo, disini kami ada siswa yang punya cedera yang hebat, tolong panggilkan ambulans secepatnya!! Disekolah swasta Rertra, cepat!!". Kata hallen pada telepon.
"Lili, tenang ya, nak! Katanya ambulans nya mau sampai!". Kata bu fati dengan memegang tangan lili dengan erat.

"Bu fati, aku nggak bisa melihat apapun!! Tolong, bu fati!!". Kata lili sambil menangis.
"Ah, itu dia ambulans nya!! Masuklah, lili!". Kata bu fati sambil menuntun lili yang tidak dapat melihat.

Semoga semuanya baik baik saja sehabis kejadian ini!!!  Pikir hallen dengan bingung.
"Hallen, bisa lo ikut gue nggak? Gue ada urusan sama lo". Kata joan.
"Mau nggak lo jadi pacar gue?".

TO BE CONTINUED
LENGKAP

Tolong votenya dan commentnya ya~

JUST YOU {END}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang