Prolog

4.6K 247 27
                                    

Udara masih lembab dan matahari masih belum terik ketika seorang siswa bertubuh jangkung itu menghentikan langkahnya di depan kantor administrasi sekolah.

Ah tidak, tidak. Kedatangannya hari ini bukan untuk mendaftar sekolah-- mengingat bahwa sekarang sudah memasuki awal Juli. Siswa satu ini hanya berdiri di depan papan pengumuman yang kini ditempeli oleh beberapa kertas yang berisi nama-nama siswa...

... dan letak kamar mereka masing-masing.

Siswa berpakaian kasual ini menyusuri tiap-tiap baris demi mencari namanya, hingga tidak menyadari sejak tadi namanya dipanggil dari kejauhan.

"Hoi, melamun apa gimana?"

Siswa bertubuh jangkung ini barulah menoleh ketika merasakan pundaknya ditepuk oleh seseorang yang lebih pendek darinya. Barulah ia tersenyum ketika mengenali lawan bicaranya dan kemudian ia berbalik.

"Weeee, gimana liburan lu sob?" tanya si jangkung dengan muka friendly-- no jaim-jaim lagi katanya sih kalau dengan yang satu ini.

"Not bad lah. Seenggaknya gua kaga disuruh jaga keponakan lagi hahaha," jawab lawan bicaranya. "Lu gimana, Ha? Lancar sama doi?"

Siswa yang dipanggil 'Ha' alias Sanha itu tersenyum miring. "Doi siapa elah. Gua sepanjang liburan bantuin jaga toko doang. Pergi pagi pulang malem, repeat."

Lawan bicara Sanha, Jisung pun tertawa mendengar pernyataan temannya itu.

"Sudah tau kamar mana?" tanya Sanha ketika tawa Jisung mulai mereda.

"Gua baru nyampe elah," balas Jisung yang mulai mencari namanya di setiap lembaran. Sanha juga kembali mencari namanya kemudian.

"Lah, serius nak?"

Atensi Sanha dan Jisung segera tercuri oleh Pak Baekhyun yang melangkah dari dalam ruang guru dengan tergesa-gesa bersama seorang siswi bernama Herin yang mengikutinya dari belakang. Pak Baekhyun dan Herin melangkah mendekati papan pengumuman, sedangkan Sanha dan Jisung auto-minggir.

"Ada sekitar 25 murid yang namanya tidak ada di dalam daftar, Pak," ucap Herin mantap.

"Hadeh ini bagian keasramaan pada ngelantur atau gimana," gumam Pak Baekhyun kesal-- namun ketiga murid di sekitarnya tetap mampu mendengarnya.

Jisung menyela percakapan itu dengan bertanya pada Herin, "Itu yang cewek doang, kan?"

Raut wajah Herin sedikit mengerut. "Belum liat daftar ya? Nama kalian juga ga ada loh."

Sanha dan Jisung cengo. Yah, antara percaya dan tidak percaya dengan perkataan Herin-- soalnya keduanya memang belum menelusuri sampai kertas terakhir.

"Sebentar, Bapak datang ke bagian keasramaan dulu nak." Dan Pak Baekhyun segera bergegas setelahnya.

Lalu, tinggallah mereka bertiga-- Sanha, Jisung, dan Herin yang kini terdiam.

"Lu ga bohong kan Rin?" tanya Sanha hati-hati.

Herin menghela napas. "Kalo ga percaya yaa cari aja nama kalian di sana sampe Kak Lucas debut di NCT Dream."

Hening.

Yah, daripada memancing hal yang tidak diinginkan Sanha dan Jisung memilih diam.

"Eh, ini pengumumannya emang cuma di sini ya?"

Kali ini muncullah seseorang lagi yang pelipisnya sudah basah, berjalan mendekat dengan langkah lemas. It's Daehwi.

"Iye kali Hwi, kita juga kaga tau dah," balas Jisung.

"Habis dari mana Hwi?" tanya Herin kemudian.

"Nama gua ga ada di sini. Gua abis keliling asrama, barangkali ada pengumuman tambahan di sana, rupanya tetep ga ada. Sedih amat."

DORMIES - MILLENIUM SQTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang