Short story -1

53 5 2
                                    

Assalamualaikum, teman-teman.

Aku mau cerita kekalian semua yang sekarang ini lagi baca cerita aku.
Tentang, kisah cinta aku yang kali ini sangat begitu berkesan menurutku,
pengalaman yang engga akan pernah aku lupain sampai kapanpun:)

Jadi, awalnya aku sangat begitu trauma untuk memulai kembali apa itu rasanya jatuh cinta.
Aku takut, apa yang pernah aku alami dimasa lalu bakalan terulang kembali.
Iya, cerita percintaan ku yang membuat ku terus jatuh sakit, bukan sakit semacamnya itu ya.
Cerita pertama yang aku jalani setelah aku takut akan jatuh cinta adalah cerita yang mungkin membuat aku untuk belajar besabar.
Why?
Because ya, aku telah berani memendam rasa dengan sahabat aku sendiri,
orang yang selalu ngechat aku setiap malam dan menghibur aku,
meskipun dia udah punya pacar.
Tapi tunggu dulu, aku bukan bermaksud untuk menjadi pelakor antara dia dan pacarnya.
Hmm sebelumnya sih aku udah dekat gitu sebelum dia balikan sama mantannya.
Sebelum itu juga, semuanya tampak baik-baik saja antara aku dan dia terlihat seperti sepasang remaja yang ingin memulai cinta,
tapi nyatanya itu hanya aku,
iya hanya aku yang menganggap itu tapi dia tidak
Tidak lama dia chat aku, perhatian sama aku setiap malam, ternyata dia balikan sama mantannnya yang katanya udah emang cukup lama banget pacaran, its oke, aku nerima, iya nerima semuanya, aku ikhlas banget meskipun perih yang kurasa.
Menjauh?
Engga, aku masih sama seperti yang dulu.
Kalian pasti berpikir kalau aku wanita bodoh saat itu.
Iya bodohnya, aku tetap bertahan di posisi ku yang gajelas dan semua orang pun pasti bingung kenapa aku begitu,
kalian pasti gabakal tau kata-katanya, sifatnya, perilakunya sama aku itu ga lebih sama kaya pacarnya
dan aku sendiri terjebak ke dalam hatinya, milik orang itu, aku nyaman sangat nyaman bahkan aku sayang, sampai aku lupa kalau dia bukan milikku melainkan milik orang lain, hati ini sangat begitu absurd dengan keadaan itu, aku bingung aku harus menetap atau meninggalkannya karena dia hanya menganggap semua itu teman, tapi aku lebih.
Entahlah, hati ini terasa sangat hampa.

Setelah 6 bulan aku dekat, sebagai seorang teman yang selalu menemani disaat wanitanya ga ada disisinya,
definisi aku saat itu adalah pemeran pengganti saat pemeran utamanya sedang tidak ada,
aku tau aku salah karena aku sudah masuk kedalam hati yang milik orang lain dan parahnya sedalam itu,
tapi percayalah bahwa detik ini, besok, bahkan nanti, kita tidak akan pernah tahu bagaimana perasaan kita ataupun seseorang itu bagaimana.

Tapi, lama kelamaan chat kita berubah, bukan dia atau aku yang menjauh, anehnya chat kita seperti orang yang sudah menjalin hubungan, entahlah terserah kalian mau bilang aku pelakor atau apa,
saat itu aku juga bingung kenapa perasaan aku telah mengalahkan logika ku sendiri.
Setelah aku sudah mulai sadar bahkan sangat sadar, aku ingin mengakhirinya tetapi dia seperti tidak ingin aku akhiri.
Dia menyalahkanku, pada saat itulah aku jujur terhadapnya, jujur akan semua perasaan aku yang pernah aku pendam sedalam-dalamnya dan sangat begitu lama terhadapnya.
Dari awal, jujur aku sangat salah, tapi aku juga sakit, kalian tidak akan pernah tahu rasanya jadi aku,
saat aku jujur dia mencoba juga untuk jujur tapi kejujurannya udah gabisa aku terima, dari situ perasaanku sudah berhenti, aku merasa harapanku sudah tak terbalaskan, perjuanganku sangat sia sia, makanya aku memberanikan diri untuk berani jujur semuanya ke dia, dari awal aku sudah sadar aku salah, salah berharap, salah berjuang, dari situ aku trauma berharap lebih kepada seseorang yang belum menjadi milikku.
Dan yang paling penting mencintai dan berharap pada seseorang secara diam-diam itu sakit, alhamdulillah kalau perasaan kita terbalaskan kalo engga? iya alhamdulillah juga mungkin itu sudah takdir dari yang di atas:)
Pada akhirnya, semuanya telah berlalu, tidak ada lagi harapan-harapanku terhadap sahabatku itu.

Ps from gue : "Semua yang kita lakuin di dunia ini bukan untuk disesali tapi untuk diambil hikmah dan pelajaran dari setiap masalah yang pernah kita hadapi. Dan percayalah bahwa Tuhan telah menuliskan takdirmu kelak dengan sebuah kejutan terindah bagimu dari Tuhan."

Selasa, 26 Juni 2018
11:55

HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang