Suasana kelas nampak ramai walaupun kelas sudah dimulai. Semua itu terjadi karena guru yang mengajar hari ini tidak dapat hadir, jadilah jam kosong itu hadiah bagi anak-anak di kelas tersebut.
Di bangku paling pojok nampak Hima beserta teman-temannya tengah mengerubungi majalah baru yang dibeli Hima tadi pagi. Begitulah keseruan mereka jika sudah menyangkut tentang boyband asal Korea Selatan kesayangan mereka - SHINee. Kalian tahu? Hima dan kawan-kawannya itu bisa menggila hanya mendengar nama salah satu member SHINee disebut bahkan mereka membuat fans club sendiri di sekolah dan tentu saja Hima yang mengetuainya. Mungkin karena ia mempunyai darah Korea Selatan dari ayahnya yang notabene memang asli sana dan dia juga cukup lama tinggal di sana sehingga membuatnya sangaaat menyukai semua hal tentang korea selatan terutama SHINee.
"Oh liatlah, Onew oppa keren sekali..." Teriak salah satu teman Hima yang ikut nimbrung.
"Ya Hima, apa kau sudah dengar?"
Hima menghentikan aktivitasnya membaca majalah dan beralih memandang teman sebangkunya - Haruka.
"Kabarnya SHINee akan mengadakan winter concert di Sapporo, huaaaaa..."
"Benarkah? Kenapa aku baru tahu?"
Haruka tersenyum bangga, "Barusan pihak SM konfirmasi, aku baru saja melihat beritanya di twitter."
"Benarkah? Hah, pantas saja. Aku belum membuka twitter sejak tadi." Sesal Hima.
"Apa kau akan menonton konser itu?" Tanya temannya yang lain.
Hima nampak berpikir sejenak, "Tentu, kau juga kan?"
"Hmm," Haruka mengangguk pelan. "Tapi bukannya sulit untuk meminta izin pada ibumu ya?
Hima tersenyum lebar, "Tentu sangat sulit, tapi aku sudah punya jurus jitu untuk itu.."
"Benarkah? Ahh syukurlah.. "
Hima kembali melanjutkan aktivitasnya membaca majalah. Sebenarnya ia tidak benar-benar membaca majalah itu karena pikirannya sedari tadi sibuk memikirkan bagaimana caranya meminta izin pada ibunya untuk menonton konser SHINee. Ia tahu betul jika ibunya tidak akan mengizinkannya pergi jika tidak dengan Kazuto. Dan itulah masalahnya, si dingin Kazuto mana mau pergi ke acara konser begituan. Ia tidak tahu mengapa ibunya begitu mempercayakannya pada Kazuto.
"Ahhhhh... sudah masuk jam pelajaran Akimoto sensei, menyebalkan sekali." Seru salah seorang teman Hima yang sejak tadi ikut melihat majalah.
"Kau benar, Akimoto sensei memang menyebalkan. Tanganku pegal-pegal gara-gara mengerjakan PR essainya.." seru teman yang lain.
"Yak Hima, kau sudah mengerjakan PR Akimoto sensei kan?" Tanya Haruka penasaran melihat Hima yang terlihat begitu santai dengan PR essai itu.
"Belum.."
"Yak kau ini bagaimana? Aku kan sudah memberitahumu untuk mengerjakannya."
"Aku tidak ada inspirasi untuk mengerjakannya, sudahlah tenang saja aku punya cara untuk lolos kali ini."
"Semoga saja kau benar-benar lolos kali ini."
Sesuai yang diperkirakan, begitu Akimoto sensei memasuki kelas beliau langsung mengejek PR essai dari semua siswa satu per satu. Beliau mengitari setiap meja siswa untuk memeriksa PR mereka. Sungguh Haruka saat ini tidak bisa tenang karena Hima belum mengerjakan PR. bagaimana tidak, yang ia dengar kemarin ada salah seorang murid yang tidak mengerjakan PR essai itu, dia langsung dihukum lari keliling lapangan sebanyak sepuluh kali.
"Mana PR-mu?"
Haruka menyerahkan PR-nya.
"Kau, mana PR-mu?" Tanya Akimoto sensei pada Hima.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love, Love, Love
Romancecinta yang datang di saat yang tidak tepat hanya akan membawa duka dan penyesalan..