kemarahan vano tanpa alasan

40 0 0
                                    

  Author POV

Masih dengan acara masak memasak vano dan clara

"clar masak apa sih lama banget tanya vano dengan memegang perutnya yang membabi buta minta asupan gizi

Clara: sabar dong van, tangan ku ini cuma 2 , aku butuh waktu untuk membentuk bulatan daging ini
Huhhh ini menyusaahkan ku ...

Vano: dasar payah, vano pun beranjak dari tempat duduknya bergegas ke dapur untuk membantu clara ia pun  mengambil daging sapi lalu dengan cekatan ia memimpin para daging itu membentuk nya menjadi bulat

mata  Clara benar-benar membulat melihat keahlian baru vano dengan kedua tangannya yang putih dan mulus itu, lalu dengan lembut dan pandainya dia memutar semua pasukan daging itu dan wah daging itu benar benar menjadi satu kesatuan..

Hey apa yang kau lihat cepat ambil ponsel ku lalu rekam aku , oh clara kau tidak lihat aku yang tampan dan gagah ini pintar memasak perintah vano sambil membulatkan daging tersebut.

Clara hanya mengangguk meng iya kan kalimat vano "yang tampan dan gagah"
Clara pun mengambil ponsel yang bermerek iPhone itu lalu di rekamnya vano yang sangat sangat menggoda itu dengan kalung yang beratnya entah berapa kilo, tak lupa baju hitam favoritnya itu serta  otot nya yang tampak megar dan juga baf yang membuatnya tambah sexy ah ditambah rambutnya yang manja, di sertai senyum jailnya yang menggoda

"yaampun aku gugup melihat keindahan tuhan yang satu ini" ucap clara dalam hati ...

Van aku gatau kalo kamu bisa masak..

Vano: iya dong apa sih yang ngga bisa buat seorang Alvano Franciso
"Kecuali memiliki nabila mm itu hal yang sulit" sambung vano dalam hatinya..

Clara pun tersenyum dia tidak salah mencintai pria ini,  clara pun mulai membayang kan bagaimana dia menikah dengan vano  itu sangat sangat hal  yang clara inginkan
Bayangkan saja setiap hari bangun tidur melihat wajah vano yang tidak ada kerutan sama sekali itu,
setiap hari vano memasak, masakan enak untuknya bahkan dia tidak perlu membentuk bulatan daging sialan itu lagi ...

"Wah bahagianya menikah"
Celetuk clara Tanpa sadar sambil memperhatikan vano..

Vano mulai merasa aneh melihat tingkah clara itu..
"Ada yang ga beres sama ini anak" ucap vano dalam hatinya..

Clar lo ngga kesurupan kan tanya vano
Clar panggil vano..

Clara pun terloncat kaget, dengan cepat dia menutup mulutnya..
"Ya tuhan apa yang ku katakan barusan menikah. Oh No"

wah clar barusan lo ngomong nikah siapa yang mau nikah clar? Tanya manusia polos yang ngga peka huhh:(

Clara: eh it... Eh bukan haduh clara benar benar kehabisan kata kata keringat mulai membanjiri wajahnya yang mulus itu..

Clar lo ga lagi bayangin nikah sama gue kan?.. tanya vano

Clara: bhahahaaa apasih van, gua kan lagi bayangin nikah sama ka alva...ro
clara pun langsung menutup mulutnya yang masih terbuka itu
"Mati gueeee ko jadi bawa bawa ka alvaro sih arghhhh" clara mulai berbicara dengan hatinya seraya menundukkan kepalanya dan menggaruk kepalanya yang ia rasa gatal sekali  ..

Vano: oh jadi adik kecil ku ini sudah memikirkan menikah mmm mmm,,,, goda vano seraya menggelitiki clara yang sedang menunduk itu

Clara: aaaaa vano ihhh apasih geli tau nggaaa clara mulai berlari bak monyet kelaparan
vano pun mengejar clara, setelah berhasil  ia dapatkan, di tariknya clara  ke dalam pelukannya lalu di gendong nya clara dan di dudukan nya clara di sofa yang mungil itu vano pun mulai menatap wajah clara, wajah vano mulai serius urat urat lehernya ikutan meregang seakan sakit, tapi disertai rasa senagnya melihat gadis kecilnya mencintai seorang pria.
Tapi tidak untuk pria banci bernama alvaro  itu vano benar-benar membencinya..
Di tatap nya clara dan berkata
Vano:  lo beneran van suka sama si alvaro banci itu?? 

Clara: Maybe jawab clara seraya tersenyum .
Namun tiada yang tau arti di balik senyum nya itu..
Ada keterpaksaan
Ada kesakitan..

Setelah mendengar pernyataan dari clara
Vano dengan sekuat tenaganya menendang kursi di hadapannya tidak perduli dengan kakinya yang mengeluarkan begitu banyak darah..
ia Ingin marah tapi ia tidak tahu apa penyebabnya ia bingung , hati dan rasanya seolah bekerja sama untuk sakit dan marah, namun fikiran nya bingung seolah menolak semua itu...

Clara begitu kaget Melihat tingkah vano bak cacing kepanasan itu..
Dengan gerakan seribu langkah clara menghampiri vano dan di sobek nya baju miliknya lalu di elapnya kaki vano yang berdarah itu..

Vano hanya bisa terdiam melihat kasih sayang clara, tanpa ia sadar air matanya mulai menetes dan air mata clara pun juga menetes berbarengan dengan air mata vano..

Van kamu kenapa?
tanya clara setelah ia selesai mengelap semua darah  yang bercucuran itu..

Vano hanya memperhatikan clara yang mulai memperban kakinya.

Van bentak clara disertai tangisnya yang memilukan..
Lagi dan lagi vano hanya terdiam

Van kamu kenapa? Tanya clara lagi kali ini dengan wajah yang menderita seolah dua makhluk ini saling menyalurkan penyakit..

Vano: clar tatap aku dan bilang kalo kamu ga suka sama banci itu bentak vano
Clara hanya diam..

Vano mulai memanas dan lagi dan lagi dia membentak clara dan mengguncang bahu mungil milik clara dengan memegang tangan clara dengan sekuat tenaganya hingga tangan clara memerah
"clar dia ga baik buat lo, dia itu ga baik clar lo terlalu sempurna buat dia  bajingan itu arrgghhh"..

Clara:"van lepaskan sakit"
vano mulai sadar dan di lepaskan nya tangan clara yang sudah ada cap merah tangan vano itu..

Clara menjauh dari vano dan berteriak  "aku takut dengan mu" ucap clara dengan mata terpejam dan air matanya sudah tak terbendung lagi bak danau Toba

Vano mengerjap air matanya menetes sakit ya sakit melihat clara seperti itu ..

Clar panggil vano
Clar maafkan aku ia mendekati clara dan memeluk adik kecilnya itu
"Clar maaf gue gamau lo seperti flora clar, bajingan itu ga pantas buat lo gue gamau lo jadi korban berikutnya" ucap vano dalam hati..

Maaf ya ucap vano seraya mencium jidat clara..

Clara hanya mengangguk dan mengelap air matanya itu dengan tangan nya..

Sebenarnya clara ingin bertanya kenapa vano semarah itu mendengar nama alvaro tapi tidak jadi,
Clara benar-benar takut melihat vano marah seperti  Thanos  makhluk mengerikan di film Avanger itu..
"aaah tidak tidak aku tidak akan menanyakan itu, yatuhan aku masih mau hidup ucap clara dalam hati seraya menggelengkan kepalanya ..
ia pun beralih menatap vano

Clara: Van aku takut melihat kamu seperti itu please jangan ulangin lagi ya

maaf aku cuma emosi aja maafin aku ya vano mengeluarkan jari kelingkingnya

Promise? Tanya clara
Yes i'm promise sayang..

Setelah menndengar jawaban vano Dengan senyumnya clara mulai menyematkan jari kelingking kecilnya ke jari kelingking milik vano..







Hay semuanya
enjoy the reading my first  story
Aku cuma mau ngasih tau vidio masaknya babang Alvano Francisco itu beneran ada loh, aku mau upload tapi nnga bisa dari data hp ku., aku juga bingung kenapa ga bisa, mm yaudah
Buat kalian yang mau liat silahkan follow akunya love in silence aja ya
@Lisstory_alclar
Makasih

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 22, 2018 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LOVE IN SILENCE..Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang