Tatapan matamu yang tajam membuatku terbiasa dengan keberadaanmu. Aku lebih suka saat kau menatapku tajam daripada saat kau terpejam. Karena saat kau terpejam, aku merasa takut jika kau tidak pernah membuka matamu lagi.
"Terus? Aku nggak boleh tidur gitu, Dik?"
"Bukannya gitu, Mas."
"Lha katanya kamu takut kalau aku terpejam terus nggak bangun lagi?"
"Iya, aku takut."
"Ya udah kalau gitu tiap jam tidur, kamu duluan yang tidur. Setelah kamu udah tidur baru aku yang tidur. Begitu juga saat bangun tidur, aku duluan yang bangun baru setelah itu aku yang bangunin kamu. Gimana?"***
Seketika setelah dia mengatakan itu, aku langsung memeluk tubuh tegapnya dan menangis seraya berdoa di dalam hati.
Tuhan, jangan pernah Kau pisahkan aku dengan laki-laki ini. Jangan Kau pisahkan seperti saat Kau memisahkan aku dengan yang terdahulu.
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Penguasa Hati Terbesar
RomanceCerita-cerita akan kisah-kisah dan kata-kata tentang romansa percintaan dengan rasa sedih.