Royal Romance Side M

Bab 6 Musuh

Acara pacuan kuda putaran pertama sudah berakhir dan Royal Court bersama para calon sekarang bergerak ke area terbuka untuk piknik jamuan minum the. Tentu saja yang dimaksud piknik bukanlah gambaran orang yang duduk lesehan atau tiduran disebuah taplak atau selimut tipis dengan makanan rumahan sederhana yang dibawa keranjang. Piknik kerajaan lebih mirip pesta kebun mewah dengan makanan restoran berbintang (porsi sedikit, tapi menggunakan piring besar).

Mereka tidak duduk diatanah atau taplak piknik, melainkan meja taman yang terbuat dari kayu berukir dan dinaungi tenda besar. "Aku ragu seberapa mengerti orang-orang kerajaan ini tentang makna piknik." Chris mengerutkan keningnya.

"Jangan seperti itu, setidaknya kau harus mencoba piknik ala bangsawan sesekali. Kau akan tahu betapa nikmatnya makan tapas gurih asin dan scone beserta teh rosemary hangat sebagai hidangan penutup." Raina tersenyum lembut, menyimpan pesona lugu dan kekanak-kanakan.

"Ketika aku kecil, aku tidak memiliki banyak teman atau waktu untuk bermain karena setiap ada waktu, orang tuaku selalu melibatkanku pada banyak kursus. Kursus tata cara minum teh adalah salah satu kursus favoritku karena secara tidak langsung, aku bisa bermain dan berkhayal." Raina tersipu malu.

"Jangan khawatir, kau bukanlah satu-satunya yang berkhayal. Saat aku kecil, aku sering berkhayal kalau aku masuk ke sebuah restoran mahal dan makan malam enak disitu. Mungkin itu bukanlah permainan melainkan lebih ke pelampiasan akan apa yang tidak bisa aku dapatkan." Chris mengingat masa kecilnya yang sulit.

"Setidaknya kali ini kau tidak berkhayal bukan? Kau makan-makanan kerajaan yang mewah."Raina akhirnya berkata setelah mereka terdiam beberapa saat.

"Kurasa kau benar." Ucap Chris dan tersenyum.

Mereka duduk agak jauh dari keluarga kerajaan terutama Robert karena entah siapa yang mengatur mejanya, jelas mereka tidak ingin Chris ataupun Raina berdekatan dengan keluarga kerajaan. Sang ratu kemudian mengangkat gelasnya dan mendentangkannya dengan garpu agar semua orang disitu berhenti dan mendengarkan apa yang akan dia ucapkan.

"Selamat siang dan selamat datang bagi semua yang hadir dalam acara siang hari ini. Silakan nikmati acara minum teh ini dan jadikan setiap momennya berharga." Semua orang bertepuk tangan dan sang ratu mulai berjalan ke sekitar untuk beramah tamah dengan bangsawan, calon, dan anggota Royal Court.

Disebelah sang ratu, terlihat seorang wanita omega muda cantik dan elegan. Meski wajahnya cantik dan berseri, sesuatu diekspresi dan matanya membuat Chris merinding dan tidak nyaman. Raina menangkup bibirnya dengan tangan dan berbisik pada Chris; "Aku merasa familiar dengannya, tapi aku tidak ingat. Apa kau tahu?"

Chris mengingat lagi nama-nama beserta foto anggota Royal Court yang pernah dia baca hingga sebuah nama muncul dalam ingatannya; "Magdalena..... Magdalena dari House of Pavus. Bukankah dia adalah keponakan jauh Sang Ratu?"

"Ah! Benar! Lady Magdalena! Dia adalah calon tunggal untuk pangeran sebelum Sang Pangeran sendiri menggunakan haknya untuk menggagalkan rencana itu. Akhirnya dia melaksanakan acara pencarian ini." Bisik Raina terkejut.

Seakan mendengar namanya sedang dibicarakan, Magdalena memalingkan wajahnya ke arah Chris dan Raina. Dia memandang dingin pada mereka berdua sebelum dia berbisik pada sang Ratu sambil menunjuk kearah Chris dan Raina. Sang Ratu berpamitan dengan seseorang yang sedang berbicara dengannya dan segera berjalan medekati Chris.

"Selama siang Yang Mulia....." Chris dan Raina membungkuk sopan.

"Selama Siang juga Lord Powell, Lady Rutherford. Aku harap kau menikmati jamuan ini? Lady Pavus bilang kau punya 'komentar' yang ingin kau sampaikan mengenai jamuan minum tehku, Lord Powell? Apa sesuatu kurang puas menurutmu?" Sang Ratu jelas diberikan informasi palsu oleh Magdalena. Perang politik sudah dimulai bahkan sebelum Chris menyadarinya.