"Kecewa?" Tanya Thomas pertama kalinya setelah mereka 2,5 jam duduk di pesawat.
"Hrm? Kenapa aku harus kecewa?"
"Dominic yang menjadikanmu perwakilan rumah Montiliyet. Dia itu bangsawan, jadi bukannya menggunakan jet pribadi kita malah menaiki pesawat kelas ekonomi seperti ini."
"Well, aku juga memang ingin menanyakan hal yang sama pada Dominic....."
"Jadi dia belum memberi tahumu?"
"Tentang?"
"...... apa kau mau mendengar ini dariku atau dari dia sendiri?" Thomas menunjuk Dominic yang sedang tidur di samping Chris.
"Dominic."
"Suit youself..... ah, kita hampir sampai." Thomas menunjuk ke arah luar jendela pesawat
"Sampai? Mana?"
Pertanyaan Chris dijawab ketika pemandangan Kerajaan Ostwick terlihat di matanya. Sebuah pulau yang dijajari rumah-rumah sederhana dekat pantai dan dermaga, terbentang dari situ hingga ke dataran tinggi di pulau dimana ada sebuah istana yang dikelilingi tembok dan hutan, terlihat seperti keluar dari buku dongeng.
"Indah bukan? Kau tidak akan mendapatkan pemandangan yang sama ketika kau berada di dalamnya." Thomas berkomentar pada Chris yang masih menginvasi ruang pribadinya. Hal yang lebih menganggu, satu tangan Chris menekan pahanya dan yang lainnya mendarat dekat ke pangkal paha Thomas.
"Kalau kau mencoba menakut-nakutiku lagi tentang para bangsawan dan permainan kotor mereka-"
"Kau tidak mengerti, Chris. Kau itu terlalu naif.... kau- kau akan.... urgh! Lupakan."
Sebelum Chris sempat menjawab, kapten pesawat mengumumkan pendaratan dan Thomas tidak berkata apa-apa lagi selama sisa perjalanan menuju istana dengan mobil sederhana. Berbeda dengan Thomas, Dominic tidak berhenti bicara mengenai banyak hal tentang Kerajaan Ostwick. Tentu saja itu semua sebagai pengetahuan yang harus Chris ingat jika dia ingin memenangkan hari sang Pangeran dan menyelematkan nama Montiliyet.
Tidak lama, Chris dan lainnya sampai ke halaman depan istana setelah melewati gerbang di salah satu dinding benteng bergaya klasik. Chris tidak sabar untuk melihat kemegahan apa yang menantinya di dalam istana.
"Selamat datang di rumah barumu selama beberapa waktu kedepan, Chris." Dominic tersenyum bangga sambil membiarkan kopernya diambil oleh para pelayan istana yang menyambut mereka ala bangsawan.
"Serius? Disini tempatku akan tinggal?! Di istana?! I-ini.... ini luar biasa!!"
"Sebenarnya ini bukanlah istana utama, ini hanyalah "istana kecil" untuk para bangsawan tinggal selama acara perjodohan berlangsung atau semacamnya. Anggap saja Rich Carltran atau Helton bergaya klasik.... atau asrama karantina jika kau setuju dengan pemikiran Thomas." Dominic mengedip nakal pada Chris dan saat mendengar nama Thomas, Chris baru sadar kalau pria itu ternyata sedang membawa sisa koper di bagasi bersama para pelayan masuk ke dalam istana, hanya saja dari sisi samping.
"Baiklah Chris, mari kutunjukan kamarmu." Ajak Dominic masuk ke Istana melalui pintu depan ganda yang besar dan megah.
"Aku ingin bertanya beberapa hal jika kau tidak keberatan." Tanya Chris ketika mereka berjalan ke ruangan depan dimana tangga besar berada dan banyak lukisan klasik indah yang terlihat seperti galeri seni daripada ruang depan.
"Oke, shoot!"
"Kenapa Thomas tidak ikut dengan kita dan malah membawa koper bersama pelayan? Apakah itu berarti....."
KAMU SEDANG MEMBACA
Royal Romance Side M
Fiksi PenggemarRip off cerita original Choices "The Royal Romance" author mencoba membuat cerita itu sesuai dengan sudut pandang author. Selamat menikmati!